Apakah Asupan Prohe Anakku sudah Terpenuhi?
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Protein Hewani, Prohe, Diari Nutrisi
Setelah usia 6 bulan, bayi memerlukan makanan pendamping ASI (MPASI) karena ASI saja tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan kalori, zat gizi makro, dan mikro yang sangat diperlukan bayi. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), MPASI yang baik harus mampu memenuhi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat gizi makro dan mikro yang tidak lagi dapat dipenuhi dari ASI saja.
Oleh karena itu, sumber makanan hewani menjadi komponen wajib MPASI untuk beberapa alasan berikut ini:
- Protein yang berasal dari sumber hewani memiliki kandungan asam amino esensial yang lengkap dan mudah dicerna.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh sendiri dan harus diperoleh dari makanan. Terdapat 9 macam asam amino esensial yaitu: histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan dan valin. Meskipun beberapa sumber nabati juga memiliki kandungan protein tinggi, seperti misalnya tempe, tetapi asam amino esensial dari sumber protein nabati pada umumnya tidak selengkap dan tidak mudah dicerna oleh sistem pencernaan.
Jika hanya mengandalkan sumber protein nabati, seperti misalnya pada vegetarian, kita harus mengkonsumsi berbagai macam sumber protein nabati untuk menutup defisit asam amino esensial tertentu pada sumber protein nabati tersebut. Misalnya, kedelai tidak cukup mengandung asam amino esensial triptofan, sedangkan kacang-kacangan tidak cukup mengandung asam amino esensial metionin. Untuk dapat mendapatkan asupan asam amino esensial yang cukup, sumber protein nabati harus diberikan sebagai kombinasi. Tentu saja Ibu hamil dan anak tidak dianjurkan untuk menjadi vegetarian karena dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, bayi, dan anak.
- Kaya akan makronutrien esensial lain seperti asam lemak esensial (asam lemak yang tidak dapat disintesis tubuh, namun harus didapat dari sumber makanan). Lihat tabel di bawah.
Memiliki kandungan mikronutrien yang lengkap seperti zinc, besi, yodium, magnesium, kalsium, vitamin A, B, dan D yang juga berperan dalam regulasi proses dalam tubuh untuk menunjang tumbuh kembang yang optimal.
Nutrien lain selain asam amino esensial yang terdapat di sumber makanan hewani yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan:
- Asam lemak esensial: penyusun fosfolipid di dinding sel, mendukung peran protein di dinding sel, dan proses intrasel. Terdapat dalam konsentrasi tinggi di otak dan retina, dan sangat diperlukan dalam 2 tahun pertama kehidupan.
- Kalsium: bahan baku utama penyusun tulang dan gigi, berperan dalam kontraksi dan relaksasi pembuluh darah, komunikasi antar sel saraf, kontraksi otot dan sekresi hormon seperti insulin, terlibat dalam regulasi fungsi protein, termasuk enzim, dan mengoptimalkan aktivitas enzim.
- Zinc: berperan dalam berbagai proses metabolik yang berkaitan dengan pertumbuhan linear dan kognitif, serta berperan dalam komunikasi antar sel saraf.
- Yodium: penting untuk sintesis hormon tiroid yang meregulasi berbagai proses fisiologis, termasuk pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan reproduksi, serta mielinisasi sistem saraf pusat.
- Besi: komponen penting berbagai protein dan enzim yang bertugas untuk metabolisme selular, termasuk yang berkaitan dengan transpor oksigen dan penyimpanan, penghasil energi, mielinisasi sel saraf, dan diperlukan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia dalam tubuh yang berperan dalam komunikasi sel saraf dengan sel saraf lain, sel otot, kelenjar, dan sel lain dalam tubuh).
- Magnesium: terlibat dalam lebih dari 300 reaksi metabolik, komunikasi antar sel, berperan penting dalam pembentukan energi, sintesis asam lemak dan protein, bahan penyusun struktur tulang, dinding sel dan kromosom.
- Vitamin A: Penting untuk perkembangan penglihatan dan ketajaman penglihatan, serta imunitas, dan pertahanan terhadap infeksi
- Vitamin B: Berperan dalam mielinisasi sel saraf, pembentukan neurotransmitter dan fungsi sel saraf.
- Vitamin D: Penting untuk mineralisasi tulang dan regulasi keseimbangan kalsium dan fosfor
Cara memastikan bayi mendapatkan cukup prohe
Umumnya, protein diperlukan dalam proporsi 10-15% total kalori harian. Pada bayi usia 6-8 bulan, hal ini dapat dicukupi dengan mengonsumsi 1 sajian protein hewani per hari misalnya 1 telur per hari, pada usia 9-12 bulan sekitar 1-2 sajian protein hewani, dan pada usia 12-24 bulan sekitar 2-3 sajian protein hewani per hari.
Memenuhi asupan protein hewani bayi penting karena ada banyak nutrisi yang bermanfaat bagi pertumbuhan si Kecil. Jadi, jangan sampai melewatkan asupan protein hewani dalam MPASI untuk bayi ya, MomDad!
Referensi:
- Batubara JRL, Tjahjono HA, Aditiawati. Panduan Praktik Klinis IkatanDokter Anak Indonesia Perawakan pendek pada anak dan remaja di Indonesia. UKK Endokrinologi IDAI. 2017
- Nichols J, Duryea TK, Torchia MM. Normal growth patterns in infants and prepubertal children. https://www.uptodate.com/contents/normal-growth-patterns-in-infants-and-prepubertal-children#H30
- Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.
- Korppi, M., Heikkilä, P., Palmu, S. et al. Antibiotic prescribing for children with upper respiratory tract infection: a Finnish nationwide 7-year observational study. Eur J Pediatr 181, 2981–2990 (2022). https://doi.org/10.1007/s00431-022-04512-w