primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Apakah Nutrisi Memengaruhi Efektivitas Vaksin?

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Featured Article Diari Nutrisi, Vaksin Anak, Nutrisi Anak, Nutrisi, Sistem Imun, Malnutrisi

Tahukah MomDad, kekurangan nutrisi atau malnutrisi bisa menimbulkan berbagai risiko, salah satunya rentan terhadap penyakit. Sebab, anak yang nutrisinya tidak tercukupi dengan baik memiliki imun tubuh yang lemah. Nah, karena malnutrisi menyebabkan disfungsi kekebalan, penting untuk mengetahui dampaknya terhadap respons vaksin. 

Pengertian Malnutrisi

Malnutrisi adalah ketidakseimbangan asupan energi dan/atau nutrien dengan keluarnya energi. Definisi ini mencakup kekurangan nutrisi dan kelebihan nutrisi, namun dalam pembahasan kali ini, malnutrisi akan lebih merujuk pada kekurangan nutrisi. Menurut WHO, kekurangan nutrisi atau mencakup berat badan kurang, gizi kurang - buruk dan stunting. BB kurang didefinisikan sebagai berat badan menurut umur ≤ -2SD, gizi kurang adalah berat badan menurut tinggi badan ≤ -2 SD, dan stunting adalah tinggi badan menurut usia ≤ -2 SD standar pertumbuhan WHO.

Apakah Malnutrisi Berpengaruh terhadap Efektivitas Vaksin?

BB seret-3.jpg

Telah banyak diketahui bahwa malnutrisi dan infeksi berkorelasi satu sama lain. Kekurangan nutrisi dan infeksi merupakan sebuah lingkaran setan, infeksi akan meningkatkan risiko kekurangan nutrisi dan malnutrisi meningkatkan risiko infeksi. Peningkatan kerentanan ini disebabkan disfungsi sistem imun. [1] 

Sistem Pertahanan Alami

Kulit dan mukosa berfungsi sebagai pertahanan pertama tubuh. Pada malnutrisi, integritas kulit dan mukosa menjadi berkurang, misalnya pada anak yang mengalami malnutrisi berat seperti kwashiorkor. Kulit anak dengan kwashiorkor akan mengalami pembengkakan, pengelupasan, berwarna lebih gelap dan pecah-pecah, yang merupakan pintu masuk bakteri patogen.

Gangguan integritas mukosa juga terjadi di usus karena terdapat enteropati ekstensif akibat atrofi usus dan peradangan. Hilangnya barier usus ini akan mengakibatkan translokasi bakteri dan produknya, seperti toksin ke sirkulasi sistemik, yang mengakibatkan bakteremia dan peradangan. Imunoglobulin A sekretorik juga ditemukan pada kadar yang rendah di ludah, air mata, dan sekret hidung pasien malnutrisi berat. [2-6]

Imunitas Adaptif

Sistem limfoid, terutama timus akan mengalami atrofi pada anak dengan malnutrisi ringan-sedang [7]. Meskipun pada anak malnutrisi ditemukan sel limfosit dan sel T dalam jumlah normal, namun sel B mengalami penurunan. Imunitas yang dimediasi sel juga menurun pada anak malnutrisi, misalnya pada pemeriksaan tes Mantoux. Sitokin pro inflamasi dari sel T helper 1 berupa interleukin dan interferon (IL 2, IL 12, IFNg) juga berkurang. Imunoglobulin total berupa IgM dan IgG didapatkan normal pada malnutrisi namun IgA serum meningkat. [7]

Jumlah sel darah putih atau leukosit masih normal pada anak dengan malnutrisi, namun fungsinya ditemukan berkurang. Protein yang membantu proses peradangan untuk mengatasi infeksi juga ditemukan berkurang pada malnutrisi. [7]

Suatu data dari tinjauan literatur menemukan bahwa imunisasi OPV, PPV, Haemophilus influenzae, rabies, dan cholera vaccine menunjukkan respon normal, sedangkan level seroproteksi yang timbul pada imunisasi campak dan rotavirus lebih rendah. Data terkait respon terhadap vaksin BCG, DPwT, Hepatitis B, pneumococcal conjugate vaccine, dan meningococcal masih inkonklusif.[8]

Oleh karena itu, penuhi kecukupan asupan karbohidrat, protein dan lemak serta variasi makanan agar dapat menunjang kelengkapan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk bertumbuh dan melawan penyakit.

Referensi:

1 Scrimshaw NS, Taylor CE, Gordon JE. Interactions of nutrition and infection. Monogr Ser World Health Organ. 1968;57:3–329.

2 Cox JA, Beachkofsky T, Dominguez A. Flaky paint dermatosis. Kwashiorkor. JAMA Dermatol. 2014;150:85–6.

3 Burman D. The jejunal mucosa in kwashiorkor. Arch Dis Child. 1965;40:526–31.

4 Schenk EA, Samloff IM, Klipstein FA. Morphology of small bowel biopsies. Am J Clin Nutr. 1968;21:944–61.

5 Berkley JA, Lowe BS, Mwangi I, Williams T, Bauni E, Mwarumba S, et al. Bacteremia among children admitted to a rural hospital in Kenya. N Engl J Med. 2005;352:39–47.

6 Reddy V, Raghuramulu N, Bhaskaram C. Secretory IgA in protein-calorie malnutrition. Arch Dis Child. 1976;51:871–4.

7 Rytter MJ, Kolte L, Briend A, Friis H, Christensen VB. The immune system in children

8 Tripathy SK, Das S, Malik A. Vaccine and malnutrition: A narrative review. J Family Med Prim Care. 2023 Sep;12(9):1808-1813. doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc_596_23. Epub 2023 Sep 30. PMID: 38024923; PMCID: PMC10657100.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: