Bayi Belum Punya Gigi Tak Dianjurkan Makanan Bertekstur?
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: MPASI, Tekstur MPASI, Tumbuh Gigi
Bayi yang berusia 6 bulan sudah harus mulai mengonsumsi MPASI. Dalam pembuatan MPASI, selain memperhatikan kandungan gizi, MomDad juga harus memperhatikan tekstur, khususnya untuk bayi yang belum tumbuh gigi. Pasalnya, tekstur makanan dapat memengaruhi pertumbuhan gigi, gusi, serta rahang bayi.
Oleh karena itu, pemberian makanan yang bertekstur harus dilakukan secara bertahap ya, MomDad. Dimulai dari yang sangat halus, tekstur setengah berserat, hingga tekstur kasar.
Waktu yang tepat memberikan makanan bertekstur
Usia 6-9 bulan merupakan ‘periode emas’ bagi bayi untuk diperkenalkan berbagai makanan baru. Pada periode ini, bayi akan menaruh rasa penasaran terhadap berbagai makanan, bahkan terkadang semua benda pun ikut masuk ke dalam mulut.
Oleh karena itu, pada usia 6-9 bulan, MomDad harus bisa mengenali sinyal bayi untuk memenuhi rasa penasarannya terhadap makanan baru. Sebab, bayi harus belajar untuk mengenal dan merasakan berbagai tekstur makanan. Bayi yang terus menerus mendapatkan makanan dengan tekstur halus akan cenderung susah atau menolak makanan baru di atas usia 1 tahun.
Apabila pertumbuhan giginya belum sempurna, bolehkah diberikan makanan bertekstur?
Jawabannya boleh. Saat lahir, kemampuan makan bayi hanya memerlukan refleks hisap dan telan saat mengonsumsi ASI atau susu yang masuk ke dalam mulutnya. Selain itu, seiring dengan bertambahnya usia, tekstur MPASI bayi juga perlu ditingkatkan.
Dikutip dari situs resmi IDAI, berikut adalah tahapan bayi untuk naik tekstur MPASI:
- Usia 6-9 bulan
Bayi dengan perkembangan normal akan sudah mampu untuk duduk dengan bantuan dan mempertahankan leher tetap tegak. Seiring dengan perluasan rongga mulut dan pergerakan lidah yang semakin kompleks, bayi pada usia ini akan sudah mampu untuk menelan atau melepehkan makanan.
Selanjutnya, seiring dengan pertambahan usia, bayi juga akan sudah mampu memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi lainnya, dapat menelan makanan dengan tekstur yang lebih kental, duduk sendiri tanpa bantuan. Seiring dengan pertumbuhan gigi seri depan, bayi mulai dapat melakukan gerakan memotong makanan atau menggigit.
Tekstur yang direkomendasikan untuk bayi usia 6-9 bulan adalah makanan yang dihaluskan hingga menjadi bubur kental (puree) atau makanan yang dilumatkan (mashed). Kemudian, tekstur ini dapat ditingkatkan menjadi bubur saring halus, dan bubur saring kasar untuk tahap berikutnya.
- Usia 9-12 bulan
Bayi sudah dapat merapatkan bibir ketika disuapi sehingga ia dapat membersihkan makanan yang ada di sendok. Selain itu, dia juga sudah dapat menggigit makanan dengan tekstur yang lebih keras. Tekstur yang dianjurkan pada usia ini adalah cincang halus (minced), cincang kasar (chopped), atau makanan yang dapat dipegang anak (finger foods).
- Usia 12-24 bulan
Bayi sudah dapat beradaptasi dengan segala macam bentuk makanan, namun belum dapat mengunyah secara sempurna. Kemunculan gigi geraham pertama pada usia sekitar 12-18 bulan meningkatkan kemampuannya dalam mengunyah makanan di dalam mulutnya. Pada usia ini, bayi seharusnya sudah dapat mengonsumsi makanan keluarga dengan tekstur yang disesuaikan.
Manfaat memberikan makanan bertekstur bagi tumbuh kembang bayi
Pemberian tekstur MPASI pada bayi merupakan hal yang sangat penting karena dapat memberikan banyak manfaat, seperti:
- Dapat menstimulasi untuk mengasah ketrampilan oromotor, yaitu ketrampilan untuk mengunyah dan menelan makanan.
- Merangsang pertumbuhan gigi.
- Kemampuan ini juga turut mempengaruhi kemampuan bicaranya di kemudian hari.
Itulah tahapan-tahapan dalam memperkenalkan tekstur MPASI pada si kecil yang perlu MomDad ketahui. Semoga perkembangan si Kecil normal dan bisa naik tekstur sesuai dengan usianya, ya.
MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- Hollis JL, Crozier SR, Inskip HM, Cooper C, Godfrey KM, Robinson SM; Southampton Women’s Survey Study Group. Age at introduction of solid foods and feeding difficulties in child. hood: findings from the Southampton Women's Survey. Br J Nutr. 2016 Aug;116(4):743-50.
- Boulanger AM, Vernet M. Introduction of new food textures during complementary feeding: Observations in France. 2018:25. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0929693X17304700
- Delayed introduction of lumpy foods to children during the complementary feeding period affects child's food acceptance and feeding at 7 years of age.
- https://www.researchgate.net/publication/23930721_Delayed_introduction_of_lumpy_foods_to_children_during_the_complementary_feeding_period_affects_child's_food_acceptance_and_feeding_at_7_years_of_age
- Booklet Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (ASI). UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik. IDAI 2018
- https://www.researchgate.net/publication/23930721_Delayed_introduction_of_lumpy_foods_to_children_during_the_complementary_feeding_period_affects_child's_food_acceptance_and_feeding_at_7_years_of_age
- Hollis JL, Crozier SR, Inskip HM, Cooper C, Godfrey KM, Robinson SM; Southampton Women’s Survey Study Group. Age at introduction of solid foods and feeding difficulties in childhood: findings from the Southampton Women's Survey. Br J Nutr. 2016 Aug;116(4):743-50. doi: 10.1017/S0007114516002531. Epub 2016 Jun 30. PMID: 27356464; PMCID: PMC4967354.
- https://www.dispensaire.ca/en/posts/risks-introducing-complementary-foods-late/
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.