Bayi Menolak Makan? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi GTM pada Anak
Author: Marisha A / dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: GTM, Gerakan Tutup Mulut
GTM atau gerakan tutup mulut adalah salah satu masalah makan pada bayi dan batita yang sering dikeluhkan orang tua. GTM dapat berupa perilaku batita menutup rapat mulutnya sampai dengan menyemburkan atau melepehkan makanan yang sudah masuk ke dalam mulut. Masalah ini pun kerap membuat orang tua stres. Karena itu, ketahui penyebab dan cara mengatasinya, yuk, MomDad!
Penyebab GTM
Umumnya penyebab bayi melakukan gerakan tutup mulut antara lain bosan, sedang sakit, belum merasa lapar, dan trauma terhadap makanan atau proses makan. Berdasarkan penelitian multisenter Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), penyebab tersering GTM pada anak adalah inappropriate feeding practice, yaitu perilaku makan yang tidak benar atau pemberian makan yang tidak sesuai usia. GTM akibat inappropriate feeding practice pada umumnya muncul pada periode penyapihan atau pada saat dimulainya pemberian MPASI.
Tanda bahaya GTM
Jika anak terus menerus melakukan GTM, MomDad harus mulai waspada. Berikut tanda-tanda GTM sudah dalam kategori berbahaya, antara lain:
- Berat badan tidak kunjung naik sehingga status gizi menjadi gizi kurang atau gizi buruk
- Adanya tanda atau gejala yang mengindikasikan adanya masalah medis yang mendasari GTM, seperti:
- Muntah atau regurgitasi berulang
- Posisi Sandifer (back arching)
- Diare berulang atau diare kronik atau diare berdarah
- Batuk lebih dari 2 minggu atau batuk lebih dari 3 episode dalam kurun waktu 3 bulan
- Tampak kesakitan atau menangis atau menjengking saat diberi makan
- Pucat
- Demam yang tidak diketahui penyebabnya yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih
- Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) leher atau inguinal atau aksila
- Sesak saat minum
Mengatasi GTM
Salah satu cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengatasi gerakan tutup mulut pada anak yaitu dengan melatih pemberian makan yang benar sesuai dengan feeding rules.
Berikut hal-hal yang sebaiknya MomDad lakukan:
- Atur jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teratur, yaitu tiga kali makanan utama dengan dua kali makanan kecil di antaranya. Susu dapat diberikan dua - tiga kali sehari (500-600 ml/hari).
- Batasi waktu makan, tidak boleh lebih dari 30 menit.
- Buat lingkungan yang menyenangkan untuk makan. Biasakan makan bersama keluarga di meja makan. Jika tidak memungkinkan untuk makan bersama, sebaiknya tetap latih anak makan di meja makan.
- Dorong anak untuk makan sendiri. Bila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan tanpa memaksa. Apabila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makan. Latih anak untuk mengenali rasa kenyang dan laparnya sendiri.
- Jangan memaksa anak makan, apalagi sampai memarahinya.
- Jangan membiasakan anak makan sambil melakukan aktivitas lain seperti bermain, menonton televisi, berjalan-jalan atau naik sepeda.
- Jangan memberikan minuman selain air putih di antara waktu makan.
- Jangan menjadikan makanan sebagai hadiah.
Semoga artikel di atas bermanfaat ya untuk MomDad. Yuk, follow Instagram @official.primaku jika ingin tahu lebih banyak seputar tumbuh kembang si Kecil. Jangan lupa juga, pantau artikel terbaru kami melalui aplikasi dan website PrimaKu.
Sumber foto: FREEPIK
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.