primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Di Usia Ini Anak dapat Alami Picky Eater, Gimana Cara Mengatasinya?

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Picky Eater, MPASI, Nutrisi

Sudah ditawari berbagai makanan, eh ternyata anak memilih makanan yang sama setiap harinya. Anak yang suka pilih-pilih makanan seperti ini pasti membuat MomDad khawatir. Apalagi makanan yang anak pilih belum tentu mencukupi kebutuhan asupan nutrisinya. 

Anak yang suka pilih-pilih makanan bisa disebut dengan picky eater. Anak terbiasa menyingkirkan makanan tertentu di piringnya atau menutup mulut saat diberikan makanan tertentu. Nah, untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya, yuk simak artikel berikut ini!

Pengertian Picky Eater

istockphoto-1145812409-612x612.jpg

Picky eater merupakan salah satu spektrum food preference yang terjadi pada masa kanak kanak. Food preference memiliki spektrum, mulai dari picky eater sampai selective eater. Picky eater didefinisikan sebagai anak yang menolak makanan tertentu atau pilih-pilih makan, namun masih mengkonsumsi minimal satu macam dari setiap kelompok makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayur atau buah, baik makanan tersebut sudah dikenalnya ataupun belum. 

Sedangkan selective eater adalah anak yang menolak semua jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu, misalnya menolak semua makanan sumber protein.

Ciri Anak Picky Eater

Anak dengan picky eater pada umumnya menolak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup. Dia sering menolak rasa atau tekstur makanan tertentu. Picky eater dapat merupakan fase normal perkembangan anak, namun selective eater merupakan kondisi patologis (kondisi tidak normal).

Meski begitu, kebiasaan anak memilih-milih makanan tertentu harus diatasi karena anak harus mendapatkan asupan gizi seimbang untuk tumbuh kembang yang optimal. Untuk itu perlu beberapa cara untuk mengatasinya. 

Dampak Picky Eater

Picky eating dapat mengakibatkan anak mengalami defisiensi zat gizi tertentu, bergantung pada makanan yang ditolak dikonsumsinya. Anak dengan juga lebih rentan mengalami berat badan kurang dan terganggu pertumbuhannya.

Cara Mengatasi Picky Eater

istockphoto-1128146462-612x612.jpg

Cara mengatasi picky eater maupun selective eater adalah dengan mengatasi ketidaksukaan terhadap makanan dengan pengenalan sistematik terhadap makanan baru (systematic introduction of new food), menggunakan beberapa cara berikut:

  • Sajikan makanan dalam porsi kecil.
  • Sajikan berbagai makanan yang bervariasi meskipun bukan merupakan makanan yang disukai orang tua.
  • Paparkan anak terhadap makanan baru sebanyak 10-15 kali. Penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan 10 kali atau lebih paparan untuk meningkatkan penerimaan terhadap makanan baru pada anak usia 2 tahun; dan 8-15 kali paparan pada anak usia 4-5 tahun. Pengenalan awal dapat dilakukan dengan menyajikan makanan baru tersebut di piring orang tua.
  • Sajikan makanan baru di meja pada jarak yang terjangkau oleh anak tanpa menawarkan kepada anak. Batita umumnya lebih tertarik untuk mencoba makanan baru bila mereka memegang kendali, namun bila mereka diminta atau disuruh memakan sesuatu yang baru, maka umumnya mereka secara spontan akan menolak.
  • Berikan contoh makan makanan baru dengan cara yang menyenangkan tanpa menawarkan makanan tersebut kepada anak sampai ketakutan anak menghilang dan anak mengekspresikan ketertarikan kepada makanan baru tersebut. Semakin banyak orang di sekitar anak yang makan makanan serupa, maka anak akan semakin tertarik.
  • Jika paparan terhadap makanan tertentu menyebabkan anak ingin muntah atau bahkan muntah, hentikan makan makanan tersebut dan cobalah makan makanan yang lebih mendekati makanan yang disukai anak.
  • Campurlah sedikit makanan baru dengan makanan yang sudah disukai anak dan perlahan-lahan tingkatkan proporsi makanan baru (food chaining). Misalnya, apabila anak suka french fries maka Mom dapat memberikan modifikasi kentang olahan dengan membuat kroket/perkedel hingga pai ayam. Penelitian menunjukkan bahwa food chaining yang dilakukan selama 3 bulan pada anak usia 1-14 tahun dapat memperbaiki penerimaan makanan anak yang memiliki selektivitas yang ekstrim.
  • Bersikap dan berpikir netral dan tenang dalam menyikapi asupan makanan anak.

Usia Picky Eater pada Anak

istockphoto-177849015-612x612.jpg

Picky eater dapat merupakan fase perkembangan normal yang merupakan perluasan dari food neophobia. Food neophobia pada umumnya mulai terjadi pada usia 1-3 tahun, dan mencapai puncaknya pada usia 2-6 tahun. Perilaku ini seharusnya berkurang seiring dengan bertambahnya usia dan relatif stabil pada titik terendah pada usia dewasa. 

Perbedaaan utama picky eater dan food neophobia berasal dari sifat “novelty” atau kebaruan suatu makanan. Anak dengan picky eater menolak mengonsumsi makanan tertentu, baik yang sudah lama maupun yang baru dikenalnya, sedangkan pada food neophobia umumnya anak menolak mengonsumsi makanan yang baru dikenalnya

Mencegah Picky Eater sejak Dini

Faktor yang mempengaruhi terjadinya food neophobia dan food preference antara lain adalah paparan makanan pada usia dini, tekanan dalam proses makan, tipe kepribadian, parental feeding styles, dan pengaruh lingkungan.

Paparan terhadap rasa sendiri sudah timbul sejak dari dalam kandungan, melalui cairan amnion. Paparan ini kemudian dilanjutkan dengan ASI, karena rasa makanan yang dimakan ibu juga akan diperkenalkan kepada bayi yang menyusu. Karena itu, pola makan ibu selama mengandung dan menyusui akan sangat mempengaruhi preferensi makan anak. Intervensi perilaku berupa pengenalan makanan baru sejak usia dini merupakan salah satu upaya pencegahan picky eater.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu MomDad ketahui mengenai picky eater. Dengan beragam cara di atas, diharapkan anak perlahan-lahan mau untuk mencoba berbagai jenis makanan dan tidak pilih-pilih lagi. 

MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: