Ini 3 Alasan Kenapa Anak < 1 Tahun Gak Boleh Konsumsi Jus!
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Featured Article Diari Nutrisi, Jus Buah, Nutrisi
Inget nggak, MomDad? Jaman dulu, jus buah suka direkomendasikan sebagai sumber vitamin C dan sebagai sumber air tambahan bagi bayi dan anak sehat. Selain itu, anak dengan keluhan konstipasi berulang juga sering disarankan untuk mengonsumsi jus buah. Rasa manis dan enak membuat anak dengan mudah menerima pemberian jus buah. Tapi, tahukah MomDad kalau ternyata jus buah tidak dianjurkan untuk anak, khususnya usia kurang dari 1 tahun? Kenapa yaa? Yuk, kita cari tahu!
Perbedaan jus buah dan smoothies
Jus umumnya hanya berupa ekstrak dari buah maupun sayur, sehingga hanya berupa sari buah dan tidak mengandung ampas, kulit, maupun biji dari buah maupun sayur tersebut. Sedangkan smoothies merupakan hasil blender dari buah atau sayur utuh sehingga masih mengandung ampas.
Perbedaan antara jus dan smoothies adalah smoothies mengandung lebih banyak zat gizi, berupa vitamin dan serat dari ampas dan kulit yang tidak dibuang. Sedangkan jus, sebenarnya juga mengandung zat gizi, tetapi kurang padat kalori, jika dibandingkan smoothies.
Mengapa anak tidak disarankan mengkonsumsi jus?
Jus umumnya memiliki rasa manis dan rendah serat, di mana komponen tersebut merupakan komponen penting yang didapatkan dari makan buah potong. Jika anak sudah pernah merasakan manis dari jus, maka, akan agak sulit untuk meminta anak mencukupi kebutuhan hidrasinya melalui air putih.
Perlu MomDad ketahui, anak di bawah 1 tahun tidak disarankan untuk minum jus, lebih baik konsumsi buah potong untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, dan seratnya. Anak usia 2-3 tahun diperbolehkan untuk minum jus buah dengan kandungan 100% buah sebanyak 120 mL per hari, dan anak usia 4 tahun ke atas dapat minum jus buah dengan volume 120-180 mL per hari.
Berikut beberapa alasan anak tidak disarankan mengkonsumsi jus buah:
- Kandungan karbohidrat pada jus buah kemasan meliputi sukrosa, fruktosa, glukosa, dan sorbitol. Konsentrasi karbohidrat tersebut dapat mencapai 11-16 g% yang jauh lebih tinggi dibanding ASI dan susu formula standar yang hanya memiliki kandungan karbohidrat sebesar 7 g%. Apabila seorang anak mengkonsumsi jus buah dalam jumlah berlebih, maka kelebihan karbohidrat tersebut tidak diserap oleh usus halus, tetapi difermentasi oleh bakteri di usus besar. Hasil fermentasi tersebut menghasilkan gas sehingga anak dapat menjadi kembung dan lebih lanjut dapat mengalami diare.
- Selain hanya mengandung protein dalam jumlah sedikit, jus juga hanya mengandung sedikit mineral. Jus buah yang dibuat sendiri memang mengandung kadar kalium, vitamin A, dan vitamin C yang tinggi. Namun, kadar kalsium dapat setara dengan susu, hanya apabila jus difortifikasi dengan kalsium. Tahukah MomDad, jika mengkonsumsi vitamin C bersamaan dengan makanan dapat mengurangi penyerapan zat besi, terlebih pada anak yang mengonsumsi makanan dengan kandungan besi rendah dan minum jus sebagai pendamping makanannya.
- Jus buah, terutama jus buah kemasan, juga mengandung kadar gula yang tinggi. Kadar gula tersebut berkontribusi terhadap meningkatnya konsumsi kalori sehingga berpotensi menyebabkan obesitas apabila dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Kandungan protein dan serat pun sangat sedikit, sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sesuai. Terlebih, kadar gula yang tinggi dalam minuman menjadi faktor risiko terjadinya karies pada gigi anak dan bahaya penyakit lainnya di kemudian hari.
Hal-hal tersebut diharapkan bisa menjadi perhatian dan pertimbangan bagi MomDad dalam memberikan minuman berupa jus untuk anak.
Kapan anak diperbolehkan minum jus buah?
Lantas, kapan anak boleh mengkonsumsi jus buah? Berikut panduan yang MomDad perlu ketahui:
- Anak di bawah usia 1 tahun tidak disarankan untuk mengonsumi jus buah
- Anak usia 2-3 tahun diperbolehkan untuk minum jus buah dengan kandungan 100% buah sebanyak 120 mL per hari
- Anak usia 4 tahun ke atas dapat minum jus buah dengan volume 120-180 mL per hari
Namun, perlu MomDad ketahui, mengkonsumsi buah utuh tetap lebih baik dibandingkan mengkonsumsi jus buah, jika dilihat dari komposisi mineral, kandungan gula pada jus yang tinggi, dan juga imbalance energi. Kelebihan gula pada konsumsi jus berlebih dapat menyebabkan obesitas pada anak yang nantinya dapat berakibat masalah kesehatan lainnya.
Untuk anak di bawah 5 tahun, pilihan minuman sehat hanyalah air putih dan susu sapi plain. Air berfungsi untuk menghidrasi tubuh, sedangkan susu sapi mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk membantu tumbuh kembang anak.
Referensi:
- Heyman MB, Abrams SA. Fruit juice in infants, children, and adolescents: current recommendations. Pediatrics. 2017.
- https://wexnermedical.osu.edu/blog/juice-smoothie
- https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/recommended-drinks-for-young-children-ages-0-5.aspx