Ini Alasan Kenapa Sebaiknya Hindari Penggunaan Gula pada MPASI
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Gula, MPASI
Saat mengenalkan MPASI pada bayi, MomDad tentu ingin memberikan makanan yang lezat dan sehat. Pemberian bumbu pada MPASI memang dapat meningkatkan rasa, namun tidak semua bumbu bisa diberikan pada bayi, khususnya gula. Makanan untuk anak-anak, terutama bayi, sebaiknya tidak mengandung garam dan gula. Bayi mendapatkan semua nutrisi yang mereka butuhkan dari ASI atau susu formula dalam 6 bulan pertama kehidupan. Makanan manis seperti gula tidak memberikan manfaat gizi tambahan yang diperlukan pada usia ini. Memang, apa sih dampaknya jika kita memberikan gula ke dalam MPASI?
Efek Negatif Pemberian Gula pada MPASI
Gula bebas didefinisikan WHO sebagai semua bentuk monosakarida dan disakarida yang telah ditambahkan ke makanan atau minuman oleh pabrik, pemasak maupun consumer, ditambah gula yang terdapat secara alami di madu, sirup, jus buah dan konsentrat jus buah. Gula bebas ini berbeda dengan gula yang terdapat secara intrinsic di dalam sel tumbuhan seperti pada buah dan sayur, atau laktosa yang secara alami terdapat di susu dan produk susu. Tidak ada rekomendasi yang mengatur kebutuhan (requirement) gula bebas untuk anak dan bayi [1,2]. WHO merekomendasikan membatasi gula bebas ini hingga < 10% total energi harian.
Bayi memiliki preferensi alami untuk rasa manis, asin dan gurih. Pembelajaran rasa, pemilihan makanan dan preferensi tidak hanya diatur oleh genetic, namun juga ketersediaan makanan dan pengaruh orang tua serta budaya. Penerimaan rasa pada anak yang mengonsumsi ASI mungkin berbeda dengan anak yang mengonsumsi susu formula. Anak yang mengonsumsi susu formula cenderung terpapar pada rasa yang konstan dan manis, sedangkan anak yang mengonsumsi ASI umumnya lebih terpapar berbagai variasi rasa dan aroma, bergantung pada asupan ibu. Anak juga umumnya lebih sulit menerima makanan baru, terutama yang bersifat asam, sayuran, dan makanan sumber protein, namun hal ini dapat diatasi dengan pajanan terhadap berbagai variasi rasa. Anak dapat belajar mengenal rasa dan preferensi melalui makanan yang ditawarkan kepada mereka, dan preferensi terhadap rasa manis ini dapat dimodifikasi melalui pengalaman sejak awal MPASI. [2] Menyusui juga dikaitkan dengan akseptabilitas makanan baru yang lebih baik.
Bayi yang diberikan asupan gula atau minuman bergula secara rutin oleh orang tua mereka memiliki preferensi yang lebih kuat untuk minuman bergula hingga usia 10 tahun. [2]
Manfaat Menghindari Pemberian Gula pada MPASI
Meningkatkan dan menurunkan asupan gula bebas berkaitan dengan perubahan yang paralel pada berat badan. Kelebihan berat badan berhubungan dengan gula bebas yang mengakibatkan kelebihan asupan energi. Asupan gula berlebih juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, keluhan saluran cerna, karies gigi, serta malnutrisi, karena umumnya makanan atau minuman bergula dapat menurunkan kualitas asupan makanan seorang anak dan menempatkan seorang anak mengalami defisiensi mikronutrien tertentu. [1,2,3]
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Mengenalkan Bumbu Kaldu pada MPASI
Penggunaan bumbu dapur dapat digunakan untuk menambah khasanah rasa pada MPASI. Untuk gula, ESPGHAN dan WHO menganjurkan agar gula dikonsumsi dalam bentuk alami seperti dari ASI, susu, produk dairy yang tidak ditambahkan pemanis, dan buah-buahan utuh, daripada dari minuman bergula, smoothies atau susu yang diberi pemanis. Gula juga seharusnya dikonsumsi sebagai bagian dari makanan utama dan bukan kudapan. [2,3]
Sebaiknya tunggu sampai bayi berusia lebih dari 1 tahun sebelum memperkenalkan gula ke dalam diet mereka, dan bahkan saat itu sebaiknya dalam jumlah yang sangat terbatas. Prioritaskan makanan sehat dan alami yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka, seperti buah-buahan dan sayuran.
Referensi:
1. WHO Guideline: sugars intake for adults and children. 4 March 2015.
2. 2018 Sugar Intake in Infants Children and Adolescents | ESPGHAN
3. WHO Guideline for complementary feeding of infants and young children 6-23 months of age. 16 October 2023.