primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Jangan Anggap Remeh! Ini Dampak Jangka Panjang Stunting

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Featured Article Diari Nutrisi, Stunting, Tumbuh Kembang

MomDad mungkin sudah mengetahui kalau stunting adalah perawakan pendek menurut usia berdasarkan standar WHO (< -2 standar deviasi) yang disebabkan malnutrisi kronik, dan terjadi pada anak usia < 5 tahun [1-2]. Hingga saat ini, stunting masih menjadi permasalahan serius, khususnya di Indonesia. Berbagai himbauan telah dikeluarkan oleh pemerintah agar anak-anak Indonesia terbebas dari stunting. Sebab jika stunting tidak segera dicegah atau diatasi, maka bisa berdampak pada masa depan bangsa.


Apa penyebab stunting?

Kondisi malnutrisi kronik dapat disebabkan oleh: [3]

1. Kurangnya asupan nutrisi

  • Praktik pemberian makan yang tidak tepat (inappropriate feeding practice)
  • Manajemen laktasi yang tidak tepat, pemberian/pengenceran formula yang tidak tepat
  • Malnutrisi kronis, misalnya karena masalah ekonomi dan kesulitan menyediakan makanan bergizi dalam jumlah yang cukup
  • Penyakit refluks gastroesofagus
  • Masalah mekanik saat makan, misalnya bibir atau langit-langit sumbing
  • Masalah oromotor yang mengakibatkan gangguan saat mengunyah/mengolah makanan di dalam mulut

2. Meningkatnya kebutuhan tubuh

  • Infeksi berulang atau infeksi kronis
  • Penyakit jantung bawaan
  • Keganasan (kanker)
  • Penyakit tiroid

3. Gangguan penyerapan makanan

  • Alergi makanan, contohnya alergi susu sapi atau alergi telur
  • Penyakit metabolisme bawaan (inborn error of metabolism)
  • Atresia bilier, yang mengakibatkan gangguan penyerapan lemak
  • Malabsorpsi atau gangguan penyerapan


Kenaikan berat badan merupakan parameter yang paling sensitif untuk memantau pertumbuhan seorang anak. Umumnya, sebelum menjadi stunting, seorang anak akan mengalami weight faltering (BB seret) terlebih dahulu, yang kemudian mempengaruhi status gizinya, misalnya dari gizi baik menjadi gizi kurang atau gizi buruk, dan kemudian laju pertambahan panjang badannya akan terdampak.

Kenaikan BB yang tidak adekuat dapat merupakan salah satu indikator tidak tercukupinya nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh. Kondisi ini akan mempengaruhi seluruh organ di tubuh anak, termasuk tulang, otot, otak, dan sistem kekebalan tubuhnya. Seorang anak yang mengalami malnutrisi dapat lebih rentan terhadap berbagai penyakit infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun. Hal ini akan berujung pada semakin buruknya asupan anak, terutama saat sakit. Selain itu, adanya hambatan penyerapan berbagai mikronutrien, yang kemudian akan semakin mempengaruhi status gizi anak. Anak dengan malnutrisi lebih sering mengalami infeksi kronik atau infeksi berulang. Jika hal ini tidak diatasi secara adekuat. maka akan menjadi siklus yang tidak berkesudahan dan menghambat pertumbuhan fisik anak (stunting).

Selain hambatan pertumbuhan fisik, perkembangan anak juga akan terdampak apabila BB yang tidak naik ini disebabkan oleh malnutrisi kronik. Otak berkembang secara pesat dalam 2-3 tahun pertama kehidupan, maka dari itu, nutrisi maupun stimulasi yang tepat diperlukan agar perkembangan dan pertumbuhan otak optimal.


Dampak stunting untuk tumbuh kembang anak

stunting-2.jpg

Anak dengan stunting akan mengalami gangguan pertumbuhan serta perkembangan. Umumnya, mereka akan memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah, sehingga lebih mudah terserang penyakit atau infeksi berulang yang akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian anak. Pada kelompok usia sekolah, hal ini juga dapat meningkatkan angka absentisitas dan penurunan performa akademik. Anak dengan stunting juga memiliki kecerdasan atau kognitif yang lebih rendah karena kekurangan bahan baku yang adekuat dari nutrisi, baik makro dan mikronutrien untuk mendukung perkembangan otak anak. Hal ini akan menurunkan kualitas hidup anak serta orang tua, dan memberikan beban besar bagi negara karena penurunan kualitas sumber daya manusia.[3,4,5,6]]

Tabel_stunting.png

Anak yang mengalami malnutrisi akan mengalami weight faltering, yaitu kenaikan BB tidak adekuat. Jika weight faltering tidak ditangani dengan baik, anak akan jatuh ke gizi kurang atau gizi buruk, serta mengalami perlambatan pertumbuhan tinggi badan, yang akhirnya akan menyebabkan seorang anak menjadi pendek. Dengan begitu, cara mencegah anak tidak stunting adalah dengan mendeteksi dini weight faltering dan penanganannya sesuai penyebabnya [8,10].


Referensi:

1. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK

2. Batubara JRL, Tjahjono HA, Aditiawati. Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia Perawakan pendek pada anak dan remaja di Indonesia. UKK Endokrinologi IDAI. 2017

3. Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.

4. https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126104-S-5830-Kejadian%20KEP-Literatur.pdf

5. Masuke R, Msuya SE, Mahande JM, Diarz EJ, Stray-Pedersen B, Jahanpour O, Mgongo M. Effect of inappropriate complementary feeding practices on the nutritional status of children aged 6-24 months in urban Moshi, Northern Tanzania: Cohort study. PLoS One. 2021 May 13;16(5):e0250562. doi: 10.1371/journal.pone.0250562. PMID: 33983950; PMCID: PMC8118559.

6. De Sanctis V, Soliman A, Alaaraj N, Ahmed S, Alyafei F, Hamed N. Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta Biomed. 2021 Feb 16;92(1):e2021168. doi: 10.23750/abm.v92i1.11346. PMID: 33682846; PMCID: PMC7975963.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Cara Mengukur Panjang dan...
28 Mar 2022
cover
Jangan Anggap Remeh, yuk Kenali Lebam Tidak Normal!
12 Apr 2022
cover
Anak Tantrum di Tempat Umum? Jangan Keburu Emosi, Simak Tips...
13 Apr 2022
cover
Jangan Diabaikan, Ini lho Penyebab Stunting pada Anak!
12 Mei 2022
cover
Jangan Sampai Salah, Ini Bedanya Stunting dan Gizi Buruk!
19 Mei 2022
cover
Jangan Sampai Salah! Ini Cara Tepat Menjaga Kebersihan Telin...
20 Mei 2022
cover
Jangan Tunggu Rusak, Yuk, Pelihara Kesehatan Gigi Anak!
27 Jun 2022
cover
Jangan Pakai Cottonbud! Yuk, Ketahui Cara Tepat Bersihkan Te...
27 Jun 2022
cover
Jangan Panik, Kuasai Cara dan Pertolongan Pertama Anak Terse...
27 Jun 2022
cover
Jadi Orang Tua Lebih Baik, Ini Alternatif Kata 'Jangan' Saat...
11 Jul 2022
cover
Jangan Salah, Ternyata Ini Perbedaan Pertumbuhan dan Perkemb...
13 Jul 2022
cover
Anak Tantrum, Orang Tua Jangan Ikut Tantrum
5 Agu 2022
cover
Jangan Percaya Mitos, Ketahui Fakta Vitamin D Langsung dari ...
8 Agu 2022
cover
Jangan Lagi Keliru, Ini Cara Tepat Membersihkan Organ Intim ...
9 Sep 2022
cover
Jangan Keliru! Ini Deretan Mitos dan Fakta tentang Bilingual...
22 Sep 2022
cover
Jangan Terlalu Sering, Ini Aturan Konsumsi Minuman Boba pada...
30 Nov 2022
cover
Jangan Asal, Ini Cara Tepat dan Aman Menyimpan Obat di Rumah
6 Des 2022
cover
Jangan Sembarang, Ini Waktu Tepat Memberikan Antibiotik pada...
7 Des 2022
cover
Jangan Dilarang, Ini Manfaat Mencoret-coret bagi Tumbuh Kemb...
11 Des 2022
cover
Jangan Keliru, Ini Perbedaan Imunisasi & Vaksinasi
1 Mar 2023
cover
Jangan Asal Pilih, Ketahui Kriteria Camilan Sehat untuk si K...
16 Mar 2023
cover
Yakin Berbuka Hanya dengan yang Manis? Jangan Lupa dengan Se...
31 Mar 2023
cover
Busui Puasa? Jangan Lupa Terapkan Tips Ini!
3 Apr 2023
cover
MomDad Siap Mudik bareng si Kecil? Jangan Lupa Persiapkan Ha...
9 Apr 2023
cover
Cara Tepat Mengompres Demam, Jangan Keliru!
8 Mei 2023
cover
Si Kecil Jangan sampai Kekurangan Zat Besi!
16 Mei 2023
cover
Tips Memilih Keju untuk MPASI, Jangan Asal!
6 Jul 2023
cover
Jangan Keliru, Begini Cara Mengukur Tinggi & Panjang Badan A...
15 Agu 2023
cover
Jangan Kasih Screen Time Berlebihan pada Anak, Ini Dampaknya...
26 Sep 2023
cover
Jangan Asal Tarik, Begini Cara Melepas Baju Anak yang Aman!
7 Okt 2023
cover
Jangan Asal, Begini Cara Tepat Mengolah Daging Sapi untuk MP...
19 Nov 2023
cover
Anak Batuk Terus-menerus? Jangan Lengah, Bisa Jadi Mematikan
22 Nov 2023
cover
“Mama, Jangan Pergi!”: Kenali Separation Anxiety Disorder pa...
7 Des 2023
cover
Jangan Sembarang Berikan Bayi Air Putih, Ini Dampaknya!
12 Des 2023
cover
Jangan Biarkan Anak Bawa Tas Terlalu Berat, Ini Dampaknya!
8 Jan 2024
cover
Jangan Asal Pakai, Ini Aturan Penggunaan Tisu Basah pada Bay...
17 Apr 2024
cover
Jangan Salahkan Benda Mati saat Anak Jatuh, Ini Dampaknya!
26 Apr 2024
cover
Jangan Diabaikan, Perhatikan 5 Hal Ini sebelum Anak Vaksin!
6 Mei 2024
cover
Anak Demam, Kompres Air Dingin atau Hangat? Jangan Sampai Ke...
11 Mei 2024
cover
Jangan Lupakan Vaksinasi sebelum Berlibur ke Luar Negeri!
20 Jun 2024
cover
Jangan Abaikan, Ini Peran Penting Imunitas untuk Dukung Kogn...
22 Jul 2024
cover
Berat Badan Anak Seret? Jangan Panik, Kenali Tanda-tandanya ...
29 Jul 2024
cover
Jangan Biarkan Ibu Menyusui Sendiri: Yuk, Bersama Dukung ASI...
2 Agu 2024
cover
Jangan Asal Kasih Snack ke Anak, Begini Panduan Sehatnya
13 Agu 2024
cover
Jangan Salah, Begini Cara Membiasakan Anak Mau Makan Makanan...
20 Agu 2024
cover
Risang Rimabatmaja: “Jangan Serius Edukasi Pada yang Menolak...
3 Sep 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: