Selain Bernutrisi, Memberikan Finger Food juga Bisa Melatih Stimulasi, lho!
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Finger Food, Stimulasi
Umumnya orang tua dapat mulai memberikan finger food ketika anak sudah mampu memegang makanan dan memasukkannya ke dalam mulut, lalu mengunyahnya. Kemampuan ini mulai dicapai pada usia anak mendekati 9 bulan. Sebelum mengenalkan finger food, MomDad dapat meningkatkan tekstur makanan anak sesuai usia dan kemampuannya, mulai dari bubur saring halus, bubur saring kasar, bubur kasar tanpa disaring kemudian finger food. Selain baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, memberikan finger food juga memberikan manfaat lain lho, termasuk melatih stimulasi, seperti berikut!
1. Melatih kemandirian
Anak yang berlatih mengonsumsi finger food belajar memasukkan makanan ke mulutnya sendiri, hal ini sangat penting dalam melatih kemandirian anak untuk “self feeding”. Seiring perkembangan kemampuan ini, orangtua dapat menambah penggunaan alat makan pada usia > 1 tahun untuk melatih anak menggunakan sendok/garpu untuk memasukkan makanan ke mulutnya.
2. Melatih motor halus
Koordinasi mata dan tangan serta kemampuan menjimpit adalah yang dilatih ketika seorang anak belajar makan finger food. Awalnya gerakan menjimpit ini mungkin tampak sloppy/clumsy, namun seiring Latihan dan perkembangan kemampuannya gerakan ini akan semakin tepat.
3. Melatih self regulation
Anak yang makan menggunakan finger food belajar untuk merasakan sinyal tubuhnya. Ia akan makan ketika lapar, dan berhenti makan Ketika kenyang. Pada anak yang makan dengan disuapi dan dibantu distraksi dapat terjadi mindless eating, yakni kondisi anak tidak sadar bahwa ia sedang makan karena fokusnya bukan ke makanan atau proses makan itu sendiri melainkan distraksi yang disediakan oleh pengasuh/orang tua.
4. Mengenalkan anak terhadap berbagai stimulasi sensori dari suatu makanan
Melatih anak makan sendiri menggunakan finger food dapat memanjakan anak dari stimulasi multisensori dari suatu makanan. Ia dapat merasakan stimulasi taktil dari meraba makanan, stimulasi menghidu dari bau dan aroma makanan, stimulasi gustatory (pengecapan) dari rasa makanan di mulutnya, stimulasi visual (melihat makanan) dan stimulasi pendengaran (dari bunyi makanan tersebut Ketika dikunyah atau masuk ke mulutnya). Hal ini dapat memperkaya pengalaman anak dan meningkatkan kemungkinan ia menerima berbagai makanan baru.
Ternyata memberikan si Kecil finger food tak hanya baik untuk nutrisinya, tetapi juga dapat melatih stimulasi. MomDad bisa memberikan si Kecil finger food di jadwal camilan agar dia bisa mendapatkan berbagai manfaat di atas.
Referensi:
- Ikatan Dokter Anak Indonesia (7 November 2017). Betulkah Baby Led Weaning Lebih Baik? https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/betulkah-baby-led-weaning-lebih-baik
- Ikatan Anak Dokter Indonesia (25 Agustus 2016). Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
- Kids Health (June 2018). Finger Foods for Babies. https://kidshealth.org/en/parents/finger-foods.html