
MomDad, Ini Lho 7 Manfaat Rutin Menerapkan Pola Makan Seimbang pada si Kecil!
28 Apr 2022
Author: Tim PrimaKu / dr. Dini Mirasanti, Sp.A
22 Jul 2025
Topik: New Parent, Perawatan Newborn, Kesalahan parenting, SuperClass, Guideline
Menjadi orang tua baru adalah pengalaman luar biasa yang penuh cinta, harapan, dan juga tantangan. Namun, di tengah keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi si Kecil, tidak sedikit orang tua baru yang tanpa disadari melakukan kesalahan dalam merawat bayi baru lahir. Hal ini wajar terjadi, mengingat fase transisi menjadi orang tua seringkali dibarengi rasa cemas dan minimnya pengalaman. Untuk membantu para orang tua baru lebih siap, yuk ketahui 7 kesalahan umum yang sering terjadi saat merawat newborn agar MomDad dapat menghindarinya.
1. Terlalu Sering atau Jarang Memandikan Bayi
Beberapa orang tua baru beranggapan bahwa bayi harus dimandikan setiap hari seperti orang dewasa. Padahal, kulit bayi baru lahir masih sangat tipis dan sensitif. Memandikan bayi terlalu sering bisa menyebabkan kulit kering, iritasi, bahkan mengganggu lapisan pelindung alami kulit.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan frekuensi mandi sebanyak 2–3 kali per minggu untuk bayi baru lahir, kecuali jika ada kebutuhan tertentu (misalnya setelah buang air besar atau terkena muntahan). Penting juga untuk menggunakan sabun bayi yang lembut, serta membatasi waktu mandi agar tidak terlalu lama.
2. Salah Posisi saat Menyusui
Posisi menyusui yang tidak tepat bisa menyebabkan berbagai masalah, baik untuk bayi maupun ibu. Pada bayi, posisi yang salah dapat menyebabkan kesulitan melekat dengan baik, risiko tersedak, atau masuk angin. Pada ibu, ini bisa menyebabkan nyeri puting, lecet, atau saluran ASI tersumbat.
WHO menekankan pentingnya teknik pelekatan (latch-on) yang baik saat menyusui. Tanda pelekatan yang benar antara lain: mulut bayi terbuka lebar, dagu menempel ke payudara, dan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi. Orang tua juga dianjurkan untuk mencari posisi yang nyaman, baik dengan duduk atau berbaring, agar sesi menyusui menjadi pengalaman yang menyenangkan.
3. Menggunakan Bantal, Selimut Tebal, atau Boneka saat Bayi Tidur
Bayi baru lahir sebaiknya tidur di permukaan yang rata dan bebas dari bantal, guling, boneka, dan selimut tebal. Penggunaan benda-benda ini dapat meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi.
American Academy of Pediatrics menyarankan agar bayi tidur di ranjang terpisah (crib) dengan permukaan yang datar dan hanya dilengkapi seprai. Tidur telentang (bukan menyamping atau tengkurap) juga merupakan posisi paling aman. Risiko SIDS dapat meningkat signifikan apabila bayi tertutup benda-benda lembut saat tidur.
4. Menyelimuti Bayi Terlalu Tebal atau Berlapis-Lapis
Kekhawatiran bayi kedinginan membuat sebagian besar orang tua membungkus bayi dengan berlapis-lapis pakaian atau selimut. Padahal, membungkus bayi terlalu tebal dapat menyebabkan overheating, yang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko SIDS.
NHS Inggris menyarankan agar bayi cukup menggunakan satu lapis pakaian lebih banyak dari yang dikenakan orang dewasa di ruangan yang sama. Tanda bayi terlalu panas antara lain berkeringat, kulit terasa panas saat disentuh, atau napas cepat.
5. Tidak Menyadari Tanda Dehidrasi pada Bayi
Bayi belum bisa menyampaikan rasa haus atau kekurangan cairan secara langsung. Maka dari itu, penting bagi orang tua mengenali tanda-tanda dehidrasi seperti: mulut kering, popok jarang basah (kurang dari 6 kali sehari), ubun-ubun cekung, mata terlihat sayu, dan bayi tampak lemas. Dehidrasi pada bayi dapat berbahaya dan membutuhkan perhatian medis segera. Penting untuk memastikan bahwa bayi menyusu dengan cukup, baik ASI maupun susu formula.
6. Menggendong Bayi Tanpa Menopang Kepala dan Leher
Bayi baru lahir belum memiliki kontrol otot leher yang kuat, sehingga kepala mereka masih sangat lemah dan mudah terayun saat digendong. Kesalahan menggendong, seperti tidak menopang kepala dan leher, bisa menyebabkan cedera leher atau bahkan trauma ringan pada otak. Pastikan untuk selalu menopang kepala dan leher bayi dengan satu tangan saat menggendong atau memindahkan posisi. Posisi cradle hold (menggendong seperti mengayun) bisa menjadi cara yang aman dan nyaman.
7. Menunda atau Melewatkan Jadwal Imunisasi
Beberapa orang tua baru merasa ragu memberikan imunisasi karena takut efek samping atau merasa belum perlu. Padahal, imunisasi adalah perlindungan pertama terhadap berbagai penyakit serius seperti tuberkulosis, hepatitis B, polio, dan difteri. Melewatkan jadwal imunisasi dapat membuat bayi lebih rentan terhadap infeksi yang sebenarnya dapat dicegah. WHO secara konsisten merekomendasikan pemberian imunisasi dasar lengkap sesuai usia. Efek samping imunisasi umumnya ringan dan bersifat sementara, seperti demam atau kemerahan di tempat suntikan.
Nah, agar untuk menghindari melakukan kesalahan saat merawat newborn, MomDad dapat mengikuti Kelas Guideline Newborn dan dapatkan pemahaman lengkap tentang cara merawat si Kecil di hari-hari pertama kehidupannya. Dalam kelas ini, MomDad akan belajar semua yang perlu diketahui, mulai dari panduan ASI pertama, perawatan dasar bayi, hingga menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering diajukan orang tua baru. Materi disajikan secara komprehensif dan praktis, dilengkapi dengan video tutorial untuk memudahkan pemahaman. Yuk, join dan beli Kelasnya untuk dapatkan akses selama 1 tahun penuh, kapan dan di mana saja!
Referensi:
28 Apr 2022
8 Jun 2022
16 Jul 2022
23 Jul 2022