
Kapan Anak Dikatakan Mengalami Pubertas?
22 Jul 2017
Author: Fitri Permata
27 Okt 2023
Topik: Selective Mutism, Parenting Lifestyle, Parenting, Tips Parenting
Pernah gak sih MomDad melihat si Kecil sangat aktif ketika berada di rumah, namun saat bertemu orang baru, ia mendadak diam seribu bahasa? Sebagian besar orang tua mungkin pernah melihat atau mengalami hal ini. Anak yang diam seribu bahasa di publik dikenal dengan istilah selective mutism. Namun sebenarnya, apakah selective mutism normal terjadi pada anak atau bisa berdampak negatif pada kehidupan sosialnya?
Pengertian Selective Mutism
Selective mutism adalah suatu gangguan cemas yang menyebabkan seseorang tidak mampu untuk bicara atau berkata-kata di situasi sosial tertentu, seperti di sekolah atau dengan keluarga yang tidak sering dijumpai. Anak dengan selective mutism bukan menolak bicara, tetapi mereka benar-benar tidak mampu bicara. Penyebabnya bisa dipicu oleh berbagai hal, seperti:
Anak dengan selective mutism dapat berbicara atau bercakap-cakap dengan lancar di rumah, namun di situasi sosial tertentu mereka tidak mampu berbicara, dan dapat disertai dengan gejala lain seperti cemas atau panik. Anak dengan selective mutism dapat mengalami:
Apakah Selective Mutism Mirip dengan Pemalu?
Selective mutism berbeda dengan sifat pemalu. Seorang anak yang pemilih dalam berbicara mungkin tampak memiliki kepribadian yang benar-benar berbeda di rumah dibandingkan saat mereka berada di sekolah. Sementara seorang anak yang pemalu, mungkin hanya butuh waktu untuk merasa nyaman dengan teman-teman atau kelompok orang yang baru.
Selective mutism yang berlangsung lama dapat mengganggu anak belajar, bersosialisasi, berteman, dan berbagai aspek penting lain dalam hidup sehari-hari, sehingga menyebabkan hambatan dalam bersosialisasi
Orang tua dapat berperan dalam membantu mengatasi selective mutism pada anak dengan cara:
Mengatasi anak yang mengalami selective mutism adalah proses yang kompleks, dan pendekatan tergantung pada kondisi dan kebutuhan anak secara individual. Jangan ragu untuk konsultasi dengan ahli agar tahu bagaimana cara penanganan yang paling sesuai dengan kebutuhan si Kecil.
Referensi: