
Kapan Anak Dikatakan Mengalami Pubertas?
22 Jul 2017
Author: Tim PrimaKu
4 Sep 2025
Topik: GTM, Peran Ayah, Peran Suami, Gerakan Tutup Mulut, Tips Parenting
Gerakan Tutup Mulut (GTM) atau picky eating adalah kondisi umum yang kerap dialami oleh banyak anak, di mana mereka menolak makanan tertentu atau hanya mau makan menu terbatas. Di tengah fokus banyak orang tua pada peran ibu dalam pemberian makan, peran ayah ternyata sangat krusial dalam membantu anak mengatasi GTM. Ayah bukan hanya sebagai figur pendukung, tetapi juga bisa menjadi agen perubahan positif dalam dinamika makan si kecil.
Memengaruhi Perilaku Makan Anak
Pertama, kehadiran dan keterlibatan langsung ayah saat waktu makan sangat memengaruhi perilaku makan anak. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 98% ayah merasa berperan dalam keputusan gizi anak, dan lebih dari dua pertiga dari mereka terlibat dalam menyiapkan makanan serta membantu anak makan setiap hari. Hal ini menunjukkan bahwa ayah bukan hanya penonton, tapi turut aktif membentuk kebiasaan makan anak.
Mencontohkan Pola Makan yang Baik
Kedua, pola makan yang dicontohkan ayah juga memiliki dampak jangka panjang pada kebiasaan makan anak. Studi Boston College menemukan bahwa ayah yang selama masa remajanya menerapkan pola makan sehat lebih mungkin menularkan kebiasaan makan sehat kepada anaknya, bahkan anak tersebut 90% lebih besar kemungkinannya untuk mengonsumsi buah dan sayur secara rutin, serta 60% lebih aktif memantau konsumsi makanan tidak sehat.
Mendorong Anak untuk Makan
Ketiga, praktik pola asuh ayah berkaitan erat dengan perilaku makan anak. Sebuah studi di Singapura menegaskan bahwa adanya ketersediaan makanan sehat di rumah berkaitan positif dengan perilaku tertarik mencoba makanan baru pada anak. Sebaliknya, gaya memberi makan yang memaksa atau mengontrol justru dikaitkan dengan peningkatan perilaku menghindari makanan.
Secara keseluruhan, peran ayah dalam mendukung anak mengatasi GTM sangat vital. Dengan keterlibatan aktif saat makan, memberi contoh kebiasaan makan sehat, dan menerapkan pola asuh yang responsif, bukan memaksa, ayah dapat membantu anak merasa nyaman mengeksplorasi makanan baru. Pendekatan ini tidak hanya membantu menurunkan frustrasi saat makan, tapi juga mendukung tumbuh kembang anak menjadi individu yang sehat dan tangguh dalam jangka panjang.
Mengatasi anak nggak mau makan memang menjadi tantangan dalam perjalanan MPASI. Penyebabnya pun beragam dan bisa memengaruhi pertambahan berat badannya. Nah, supaya MomDad nggak bingung lagi mengatasi tantangan MPASI, yuk join kelas parenting bersama ahli!
Di Kelas Tantangan MPASI bersama dr. Citra Amelia, Sp.A, IBCLC, MKes, MomDad akan belajar cara mengenalkan makanan baru tanpa panik, memahami tanda-tanda alergi, serta strategi menghadapi tantangan MPASI lainnya seperti GTM, picky eater, konstipasi, hingga BB seret.
Dengan pemahaman yang tepat, MomDad bisa mendampingi si Kecil menikmati proses makan dengan nyaman dan aman sejak awal.
Referensi: