Apa yang Harus MomDad Lakukan Saat si Kecil Gumoh?
Author: Ammy Marcinda
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: Gumoh
Berbeda dengan muntah, gumoh adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi karena kondisi kerongkongan yang belum berkembang serta ukuran lambung yang masih kecil. Selain berbagai pertanyaan mendasar tentang gumoh seperti pengertian hingga di fase usia berapa bayi akan berhenti mengalami gumoh, masih ada beberapa pertanyaan lain yang kerap ditanyakan orang tua baru. Yuk, simak berbagai pertanyaan di bawah ini untuk tahu hal apa yang bisa dilakukan MomDad saat si Kecil mengalami gumoh!
Apa yang harus dilakukan MomDad saat anak gumoh?
- Membuat bayi bersendawa secara berkala saat menyusui.
- Memposisikan bayi tegak sampai 30 menit setelah sesi menyusui (dengan supervisi orang tua atau pengasuh).
- Pada bayi yang minum susu formula, dapat dilakukan pengentalan susu untuk mengurangi GER (konsultasikan dengan dokter spesialis anak).
- Hindari overfeeding. Berikan susu dalam ukuran sedikit tapi sering pada bayi. Untuk memastikan berapa kadar susu yang perlu dikonsumsi bayi agar memenuhi kebutuhan nutrisi, MomDad disarankan melakukan konsultasi dengan dokter ahli.
Kapan gumoh disebut tidak normal?
Gumoh disebut tidak normal ketika menimbulkan komplikasi akibat refluks asam, disebut juga dengan penyakit refluks gastroesofagus atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala yang dapat timbul di antaranya:
- Bayi menolak untuk menyusui
- Bayi menangis selama menyusu dan melengkungkan punggungnya (tampak kesakitan)
- Terdapat darah atau warna kehijauan saat gumoh
- Frekuensi dan intensitas gumoh meningkat (dapat disertai dorongan seperti muntah)
- Perut tampak cembung dan tegang
- Disertai gejala saluran napas seperti mengi (napas seperti bersiul) atau batuk
- Kenaikan berat badan tidak adekuat
Jika MomDad melihat tanda-tanda di atas terjadi pada si kecil sebaiknya segera konsultasikan tentang gumoh anak pada dokter ahli, ya!