primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Bahaya Asap Rokok Elektrik pada Anak

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti. Sp.A

Topik: Asap Rokok, Rokok Elektrik, Vape

Sekarang, banyak yang beralih ke rokok elektrik dengan alasan lebih sehat. Namun nyatanya, kandungan dalam rokok elektrik juga dapat menimbulkan bahaya karena terdapat kandungan nikotin di dalamnya. 

Sama halnya dengan rokok bakar, rokok elektrik juga memiliki dampak buruk jika terpapar anak-anak, lho! Untuk mengetahui apa saja dampaknya pada kesehatan anak, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Seputar rokok elektrik

istockphoto-928069160-612x612.jpg

Rokok elektrik (e-cigarettes) adalah sebuah perangkat elektronik yang memanaskan cairan yang berada di dalamnya. Saat dipanaskan, cairan ini akan membentuk partikel-partikel sangat kecil yang akan mengapung di udara yang biasa disebut sebagai aerosol. Dalam bahasa awam, aerosol terkadang disebut sebagai kabut atau asap.. 

Kandungan bahan yang terdapat di dalam aerosol tergantung kepada cairan yang dipanaskan di dalam rokok elektrik. Bila cairan yang dipanaskan mengandung nikotin, perasa, maupun bahan kimia lainnya, begitu pula aerosol yang dihasilkannya. Pengguna rokok elektrik akan menghirup aerosol atau asap yang mengandung bahan-bahan kimia tersebut ke dalam paru-parunya. Tentu saja asap tersebut juga dapat terhirup oleh orang-orang di sekitarnya. 

Saat ini, rokok elektrik tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Sebagian besar rokok elektrik terdiri dari baterai, elemen pemanas, dan wadah untuk menampung cairan. Beberapa jenis di antaranya memiliki bentuk seperti rokok pada umumnya, cerutu, atau pipa. Beberapa jenis lainnya tampak seperti USB flashdisk, pulpen, maupun barang-barang yang lazim digunakan sehari-hari. Rokok elektrik juga dikenal dengan nama “e-cigs”, “e-hookahs”, “mods”, “vape”, dan ENDS (electronic nicotine delivery systems) [1].

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kandungan aerosol ditentukan oleh kandungan cairan yang dipanaskan. Namun, studi terbaru dari Center of Disease Control (CDC) menemukan bahwa 99% rokok elektrik yang berada di pasaran mengandung nikotin. Nikotin diketahui berdampak negatif bagi otak yang masih berkembang. Nikotin akan mempengaruhi bagian otak yang mengontrol perhatian, pembelajaran, mood, dan impulsi [1].

Terdapat dua jenis rokok elektrik, yaitu rokok elektrik dengan sistem terbuka dan rokok elektrik dengan sistem tertutup. Rokok elektrik sistem terbuka dapat diisi ulang dengan larutan nikotin atau dapat diisi daya berulang. Rokok elektrik sistem tertutup menggunakan cartridge sekali pakai dan tidak dapat diisi daya berulang. Kebanyakan rokok elektrik yang beredar saat ini menggunakan sistem tertutup yang tidak dapat diisi ulang. 

Sistem isi ulang dengan reservoir kecil untuk larutan nikotin cenderung tidak dapat dimodifikasi, sedangkan sistem terbuka dengan reservoir besar dapat dimodifikasi untuk mengontrol voltase untuk meningkatkan rasa dan juga produksi aerosol. Aliran udara melalui koil penghangat juga dapat dimodifikasi untuk memanipulasi densitas atau konsentrasi aerosol. Rokok elektrik sistem terbuka memiliki kemungkinan konsentrasi nikotin yang tidak akurat, tercampur cairan yang mengandung diasetil, dan berisiko meledaknya baterai lithium.

Apa dampaknya bagi anak yang terpapar?

istockphoto-624619692-612x612.jpg

Dampaknya sangat mungkin akan sama saja dengan dampak asap rokok biasa. Belum banyak orang yang meneliti dampak asap vape terhadap paru anak, namun paparan asap vape telah banyak dikaitkan dengan peningkatan frekuensi kambuhnya asma, meningkatnya kejadian batuk dan mengi.

Tidak hanya saat terhirup langsung, asap dari rokok elektrik juga bisa menempel pada permukaan benda. Saat permukaan benda yang terkontaminasi asap tersentuh, polutan itu dapat masuk ke dalam organ tubuh dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan.

Bahaya anak/balita dicekoki vape

Dalam jangka panjang, paparan asap vape diduga dapat mengubah sel/ jaringan saluran napas seperti halnya yang terjadi pada saluran napas perokok tembakau pasif (rokok biasa). Perubahan sel dan jaringan saluran napas tersebut dapat mengurangi kapasitas paru anak. 

Asap vape sangat mungkin sama berbahayanya dengan asap rokok biasa. Untuk itu, sangat disarankan untuk menghindarkan si Kecil dan anggota keluarga yang lain terhadap paparan asap vape agar tidak terjadi masalah kesehatan yang tidak diinginkan di masa depan. 

Apabila MomDad termasuk pengguna rokok elektrik, sebaiknya lebih diperhatikan lagi, ya agar tidak menggunakannya di dekat si Kecil.

Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di Forum Tanya Dokter. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!

ReferensiMescolo F, Ferrante G, La Grutta S. Effects of E-Cigarette Exposure on Prenatal Life and Childhood Respiratory Health: A Review of Current Evidence. Front. Pediatr., 20 August 2021

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Air Liur Berlebihan pada Bayi: Berbahayakah?
22 Jul 2017
cover
Bahaya Membeli Antibiotik Sendiri
28 Jan 2018
cover
Apakah makanan pendamping ASI (MPASI) komersil berbahaya bua...
29 Jan 2018
cover
Air Liur Berlebihan pada Bayi : Berbahayakah?
29 Jan 2018
cover
Growing pain, bahaya atau tidak ?
28 Feb 2018
cover
Mimisan: Kapan berbahaya?
6 Mar 2018
cover
Nyeri Dada pada Anak, Berbahayakah?
18 Mar 2018
cover
Bahaya “Skip Challenge” Pada Remaja
23 Mar 2018
cover
Tanda bahaya COVID-19 pada anak
28 Jul 2021
cover
KIPI, apakah berbahaya?
28 Jul 2021
cover
Panic buying obat-obatan untuk covid-19, apa bahayanya?
12 Sep 2021
cover
Kepala peyang, apakah berbahaya?
12 Sep 2021
cover
Anak gemuk ternyata banyak bahayanya lho!
12 Sep 2021
cover
Fast food dan soft drink untuk anak, berbahayakah?
20 Nov 2021
cover
Anak Gemuk Enggak Selalu Sehat, Kenali Bahayanya, Yuk!
7 Apr 2022
cover
Tanda Bahaya yang Sebaiknya MomDad Ketahui untuk Membatalkan...
11 Apr 2022
cover
Apa Sih Bahaya Thalassemia pada Anak?
8 Mei 2022
cover
Kepala Bayi Peyang, Apakah Berbahaya?
13 Mei 2022
cover
Bahaya yang Mengancam si Kecil Apabila Menghirup Asap Rokok
31 Mei 2022
cover
Hati-Hati! Kenali Bahaya Asap Rokok pada Ibu Hamil
31 Mei 2022
cover
Berat Badan Anak Tidak Naik, Apa Bahayanya?
1 Jun 2022
cover
Anemia pada Bayi, Apakah Berbahaya?
14 Jun 2022
cover
Anak Terlalu Banyak Minum Susu, Bahaya Enggak, ya?
8 Jul 2022
cover
Kebiasaan Bercanda Buruk yang Membahayakan Bayi
22 Agu 2022
cover
Ketahui Manfaat dan Bahaya Bayi Tidur Tengkurap!
29 Agu 2022
cover
Mengenal Tanda Lahir yang Berbahaya pada Bayi
14 Sep 2022
cover
Ngeces Berlebihan Bisa Membahayakan Bayi? Ketahui Faktanya d...
28 Sep 2022
cover
Bahaya Memberi Antibiotik pada Anak Tanpa Resep Dokter
17 Okt 2022
cover
Kenali Pemicu, Bahaya, dan Cara Penanganan ISPA pada Anak
27 Okt 2022
cover
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Berbahayakah untuk A...
31 Okt 2022
cover
Kenali Tanda Bahaya Gangguan Perkembangan Bicara pada Anak
10 Nov 2022
cover
Bayi Menangis saat BAB, Apakah Tanda Bahaya?
11 Nov 2022
cover
Anak Sering Sakit Perut? Kenali Penyebab dan Tanda Bahayanya...
8 Des 2022
cover
Air Liur Berlebihan pada Bayi, Apakah Berbahaya?
9 Des 2022
cover
Ini Bahaya yang Akan Terjadi Jika MomDad Membentak si Kecil!
24 Des 2022
cover
Ini Bahayanya Jika Bayi Belum Bisa Mengangkat Kepala!
26 Des 2022
cover
Ini Bahaya yang Akan Terjadi Jika si Kecil Nggak Mau Makan
30 Des 2022
cover
Bahayakah Memberikan Air Putih pada Bayi?
7 Jan 2023
cover
Pemberian MSG pada Anak, Benarkah Berbahaya?
10 Jan 2023
cover
Ini Bahayanya Jika Anak Ikut Serta dalam Kegiatan Orang Dewa...
13 Jan 2023
cover
Waspada Demam Tinggi pada Anak, Ini Bahayanya!
16 Jan 2023
cover
Ini Bahayanya jika MomDad Menekan Perut Bayi!
23 Jan 2023
cover
Waspadai Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan si Kecil
2 Feb 2023
cover
Perhatikan, Ini Posisi Tidur yang Berbahaya untuk Bayi!
4 Feb 2023
cover
Bahaya Penggunaan Bantal pada Bayi
3 Mar 2023
cover
Jerawat Gusi pada Bayi, Berbahayakah?
22 Mar 2023
cover
Berbahaya, Hindari Hal Ini saat Menggandeng Anak!
17 Mei 2023
cover
Posisi W-Sitting pada Anak, Apakah Berbahaya?
21 Mei 2023
cover
Ini Bahayanya jika Anak Menelan Air Kolam saat Berenang
2 Jun 2023
cover
Begini Tanda Lahir yang Berbahaya bagi Bayi, Kenali Cirinya!
23 Jul 2023
cover
MPASI Komersial Berbahayakah untuk Bayi?
28 Jul 2023
cover
Biang Keringat Bayi sampai Berair, Berbahayakah?
28 Agu 2023
cover
BB Anak Susah Naik? Ketahui Bahaya & Cara Penanganannya!
27 Sep 2023
cover
Ini Bahayanya jika Balita Lebih Doyan Jajan daripada Makan M...
27 Nov 2023
cover
Kenapa Harus Waspada Kalau anak Batuk Terus-menerus, Apakah ...
29 Nov 2023
cover
Bahaya Resistensi Antibiotik dan Cara Mencegahnya
28 Mar 2024
cover
MSG: Bahaya atau Tidak?
29 Mar 2024
cover
Berisiko Fatal, Ketahui 6 Bahaya Newborn Photography
20 Apr 2024
cover
Berbahaya bagi Kesehatan, Hindari Bahan Panci Ini untuk Masa...
22 Apr 2024
cover
Hepatitis A & Hepatitis B pada Anak, Mana yang Lebih Berbaha...
23 Apr 2024
cover
Bahaya Maraknya Vaping di Kalangan Remaja
7 Mei 2024
cover
Bayi Tidur Miring, Bermanfaat atau Berbahaya?
31 Mei 2024
cover
Bahaya Asap Rokok pada Risiko ISPA & Pentingnya Imunisasi
24 Jun 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: