Cegah Bakteri, Ini Pentingnya Sterilisasi Perlengkapan Bayi
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Sterilisasi, Perlengkapan Bayi
Bayi rentan terkena penyakit karena kekebalan tubuhnya masih belum terbentuk maksimal. Lingkungan yang tidak bersih atau steril, bisa berisiko mendatangkan penyakit bagi bayi. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memastikan kebersihan lingkungan serta mensterilisasi perlengkapan bayi yang si Kecil gunakan. Lantas, gimana sih cara sterilisasi yang tepat agar kehigienisan perlengkapan si Kecil tetap terjaga?
Pentinganya sterilisasi perlengkapan bayi itu penting
Peralatan yang digunakan untuk menyusu, baik itu berisi asi perah maupun susu formula berisiko mengalami kontaminasi bakteri pathogen yang dapat menyebabkan penyakit. Apalagi susu formula yang telah diseduh menyediakan lingkungan ideal bagi tumbuhnya bakteri pathogen meskipun jumlahnya sedikit yang meningkatkan risiko infeksi. Susu formula juga merupakan bahan makanan tidak steril yang berpotensi terkontaminasi bakteri seperti Enterobacter sakazakii dan/atau Salmonella.
Prosedur sterilisasi yang tepat
Bersihkan peralatan menyusu bayi seperti gelas, botol, dot, dan sendok menggunakan air panas dengan sabun. Jika menggunakan botol dan dot, pastikan untuk selalu membersihkan bagian dalam dan luarnya agar tidak ada sisa makanan atau susu yang tersisa. Jika Mom menggunakan sterilizer komersil, pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang telah disediakan pabrik.
Proses sterilisasi ini dapat juga dilakukan dengan merebus peralatan. Mom dapat memenuhi panci yang besar dengan air dan mencelupkan seluruh permukaan peralatan, dan mematikan tidak ada gelembung udara di dalamnya. Tutuplah panci dan didihkan air, 5-10 menit, namun jangan sampai air mengering. Tetap tutup panci hingga saat peralatan ingin digunakan. Saat mengambil peralatan yang telah direbus, direkomendasikan menggunakan sterilized kitchen tongs. Jika peralatan tidak langsung digunakan maka peralatan harus diletakkan di tempat tertutup dan bersih. Botol susu dapat disusun terlebih dahulu sebelum disimpan untuk mencegah kontaminasi.
Perlu diingat, sebelum melakukan sterilisasi, pastikan MomDad mencuci tangan dengan sabun, ya.
Sebagai salah satu pilihan untuk sterilisasi perlengkapan bayi, MomDad bisa menggunakan Sleek Baby Bottle Nipple & Accessories Cleanser Botol. Mengandung Stain Removal Formula-nya, produk ini dapat menghilangkan sisa lemak susu dan bau amis yang menempel pada botol bayi.
Selain itu, Sleek Baby Bottle Nipple & Accessories Cleanser Botol diperkaya dengan 8 perlindungan sempurna yang terdiri dari:
- 100% Food Grade yang aman untuk si Kecil
- Efektif membunuh bakteri dan kuman dengan bahan alami
- Efektif menghilangkan sisa noda dan lemak susu
- Mengandung formula concentrate, sehingga pemakaiannya lebih hemat
- Efektif membunuh mikroorganisme berbahaya
- Tidak menimbulkan reaksi alergi
- Tidak mengandung paraben dan turunannya
- Teruji klinis dan tidak menimbulkan iritasi
Tersedia mulai dari ukuran 70 ml hingga 900 ml, Sleek Baby Bottle Nipple & Accessories Cleanser Botol dibanderol seharga Rp5.000 - Rp51.000 di e-commerce.
Pilihan pembersih perlengkapan bayi selanjutnya yang bisa MomDad coba adalah My Baby Bottle, Nipple & Baby Accessories Cleanser yang dilengkapi dengan formula khusus yang efektif membersihkan perlengkapan bayi. Produk ini memberikan banyak manfaat, antara lain:
- Membunuh kuman dan bakteri yang menempel pada peralatan bayi
- Membunuh kuman dan bakteri yang menempel pada sayuran dan buah
- Membersihkan botol dan tempat makan si Kecil dari sisa susu dan lemak yang menempel
Sementara kelebihan My Baby Bottle, Nipple & Baby Accessories Cleanser antara lain:
- Menjadikan peralatan bayi bersih higienis
- Aman digunakan setiap hari
- Lembut di tangan
- Food grade
My Baby Bottle, Nipple & Baby Accessories Cleanser tersedia dalam kemasan botol berukuran 450 ml dan refill berukuran 400 ml, seharga mulai dari Rp39.400 di e-commerce.
Referensi: Safe Preparation, Storage and Handling of Powdered Infant Formula Guidelines World Health Organization in collaboration with Food and Agriculture Organization of the United Nations, 2007