
Mencegah Anak Berperawakan Pendek
5 Feb 2018
Author: Dhia Priyanka
13 Des 2022
Topik: 7-12 bulan, Article, Ibu Menyusui, Dehidrasi, 0-6 Bulan, 3-5 Tahun, 1-3 Tahun
ASI terdiri dari 88% air. Jika Mom tidak minum cukup air saat menyusui, produksi ASI dapat terganggu. Sangat penting bagi ibu menyusui untuk tetap terjaga hidrasinya (tidak mengalami dehidrasi) agar kualitas dan kuantitas ASI tetap terjaga. Nah, bagi yang sedang menyusui, Mom perlu tahu gejala dehidrasi dan pengaruhnya terhadap produksi ASI. Oleh karena itu, yuk kita bahas bersama!
Gejala dehidrasi
Tubuh mengalami dehidrasi apabila air yang hilang/ keluar lebih banyak daripada yang masuk. Salah satu penyebab utama dehidrasi adalah tidak cukup minum air, mungkin karena Mom terlalu sibuk merawat si Kecil yang baru lahir dan menyesuaikan diri dengan rutinitas baru.
Mungkin akan terasa sulit bagi Mom untuk mengetahui kapan Mom mengalami dehidrasi, terutama ketika tubuh masih mengalami perubahan pasca-kehamilan. Meski begitu, ibu menyusui perlu mengenal beberapa gejala umum yang mungkin terjadi saat mengalami dehidrasi, antara lain [1]:
Selain itu, ibu menyusui juga perlu menyadari gejala umum dehidrasi pada si Kecil, di antaranya:
Apakah dehidrasi memengaruhi produksi ASI?
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ASI terdiri dari 88% air. Jadi, jika Mom tidak minum cukup cairan, tentu akan berdampak pada produksi ASI. Sebab, tubuh Mom tidak memiliki cukup air untuk membuat ASI. Cara terbaik untuk tetap terhidrasi saat menyusui adalah dengan mengonsumsi 5x600ml air mineral kemasan ukuran sedang[2,3].
So, ketika Mom menyadari kalau produksi ASI lebih rendah daripada biasanya, mungkin salah satu penyebabnya adalah karena dehidrasi. Meskipun ada banyak alasan lain yang dapat menyebabkan rendahnya produksi ASI, penting untuk memperhatikan asupan cairan sebagai penyebab pertama produksi ASI menurun.
Sebelum lanjut mengambil kuis Parenthood Institute, pastikan MomDad telah membaca artikel di atas dengan seksama, ya. Semoga beruntung!
Referensi:
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.