Kenapa sih Bayi Perlu Dibangunkan saat Tidur?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Tidur Berkualitas, Tips
Selama periode pertumbuhan pesat, bayi mungkin membutuhkan lebih banyak asupan makanan daripada biasanya. Dalam situasi ini, dokter anak mungkin akan memberi saran untuk membangunkan bayi pada interval tertentu untuk memberikan makan tambahan atau sekadar memeriksa kenyamanannya. Oleh karena itu, membangunkan bayi pada malam hari penting bagi bayi guna memenuhi asupan nutrisi melalui ASI, mengganti popok, atau memastikan bayi terhindar dari sudden infant death syndrome (SIDS).
Tips membangunkan bayi
Terkadang bayi sangat mengantuk dan mungkin sulit dibangunkan untuk makan. Hal ini mungkin terjadi pada bayi baru lahir yang ibunya masih dalam pengaruh obat pasca melahirkan. Ketika orang tua atau pengasuh perlu membangunkan bayi, sebaiknya lakukan dengan cara yang lembut dengan berbagai sentuhan atau suara untuk merangsang otak bayi, seperti:
- Ubah posisi bayi
- Lepaskan pakaian bayi atau ganti popok
- Sentuh bayi dengan lembut di tempat berbeda, misalnya bagian perut, tangan, telapak kaki
- Bicaralah dengan bayi
Ada pun bayi yang mudah terbangun bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti:
- Ketidakdewasaan fisik (seperti prematuritas)
- Pemberian makan yang tidak efektif atau buruk
- Penyakit atau cedera
- Menyalakan TV di kamar atau ada gangguan lainnya
- Kafein atau obat-obatan yang dikonsumsi ibu menyusui
- Perubahan rutinitas bayi
Tips atasi bayi yang mudah terbangun
Bayi yang mudah terbangun tentu membuat orang tua lelah. Sebab, selain mengurus si Kecil, MomDad juga memiliki aktivitas lain yang harus dijalankan. Apabila si Kecil termasuk bayi yang mudah terbangun saat tidur, sebaiknya coba lakukan cara ini:
- Jika bayi segera terbangun dengan mudah, MomDad dapat terus menggendongnya sampai ia berhenti bergerak dan menunjukkan tanda tidur nyenyak.
- Sertakan waktu bermain dan aktivitas fisik di siang hari untuk mendorong tidur yang lebih baik pada malam hari.
- Jauhkan TV dari ruangan tempat si Kecil tidur.
- Cobalah lampu malam atau pencahayaan redup di beberapa area tempat tidur si Kecil.
- Ini akan membantu Mom dan bayi kembali untuk tidur lebih cepat.
- Tidurlah minimal 90 menit dalam satu kali tidur (lamanya siklus satu orang dewasa tidur) dapat membantu MomDad merasa lebih segar daripada waktu tidur siang yang lebih singkat.
Nah, itulah tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas tidur bayi, serta MomDad. Semoga kualitas dan kuantitas tidur si Kecil terjaga dengan baik dan MomDad juga bisa mendapatkan istirahat yang cukup selama merawatnya, ya.
Referensi:
- Goodlin-Jones BL, Beth L, Burnham M, Gaylor E, Anders T. Night Waking, Sleep-Wake Organization, and Self-Soothing in the First Year of Life. J Dev & Behav Pediatri. 2001;22(4):226-33.
- Burnham MM, Goodlin-Jones BL, Gaylor EE, Anders TF. Nighttime sleep-wake patterns and selfsoothing from birth to one year of age: a longitudinal intervention study. J Child Psychol Psychiatry. 2002;43(6):713-25.
- Heraghty JL, Hilliard TN, Henderson AJ, Fleming PJ. The physiology of sleep in infants. Arch Dis Child. 2008;93(11):982-5.
- Coons S, Guilleminault C. Development of consolidated sleep and wakeful periods in relation to the day/night cycle in infancy. Dev Med Child Neurol. 1984;26(2):169-76.
- Anders TF. Night-waking in infants during the first year of life. Pediatrics. 1979;63(6):860-4.
- Anuntaseree W, Mo-suwan L, Vasiknanonte P, Kuasirikul S, Ma-a-lee A, Choprapawan C. Night waking in Thai infants at 3 months of age: association between parental practices and infant sleep. Sleep Med. 2008;9(5):564-71.
- Peirano P, Algarín C, Uauy R. Sleep-wake states and their regulatory mechanisms throughout early human development. J Pediatr. 2003;143(4 Suppl):S70-9.
- Skuladottir A, Thome M, Ramel A. Improving day and night sleep problems in infants by changing day time sleep rhythm: a single group before and after study. Int J Nurs Stud. 2005;42(8):843-50.
- Lee KA, Gay CL. Can modifications to the bedroom environment improve the sleep of new parents? Two randomized controlled trials. Res Nur Health. 2011;34(1):7-19.