Nebulizer untuk Bayi, Apakah Aman?
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Nebulizer, Pernapasan
Bayi yang mengalami kesulitan bernapas atau napas terdengar ‘grok-grok’ biasanya menjadi keluhan bagi MomDad. Namun, memberikan obat kepada bayi tidak bisa diberikan secara sembarangan. Cara lainnya yaitu dengan menggunakan nebulizer yang dianggap praktis dan dipercaya bisa membantu mengatasi penyakit pernapasan. Tapi, apakah nebulizer aman digunakan pada bayi?
Apa itu nebulizer?
Nebulizer merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memberikan terapi inhalasi atau terapi uap. Nebulizer dapat mengubah obat cair menjadi kabut atau uap yang sangat halus, sehingga dapat dihirup melalui atau dengan menggunakan masker wajah atau corong. Menggunakan obat dengan cara ini dipercaya bisa langsung masuk ke paru-paru dan sistem pernapasan yang dibutuhkan.
Nebulizer bisa digunakan sejak usia bayi hingga orang tua. Namun penggunaan nebulizer tidak bisa sembarangan lho! MomDad bisa saja menggunakan nebulizer di rumah, namun sebaiknya perlu konsultasi dan menggunakan resep dokter atau bisa juga menggunakannya di rumah sakit atau klinik dokter anak.
Dalam kondisi apa nebulizer dapat digunakan?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penggunaan nebulizer tidak bisa sembarangan dan membutuhkan resep dokter. Nebulizer hanya dapat digunakan oleh orang-orang pada kondisi yang memerlukan terapi inhalasi atau untuk orang dengan penyakit paru-paru, seperti:
- Asma
- COPD (Chronic obstructive pulmonary disease)
- Fibrosis kistik
- Bronkiektasis
Apakah bayi yang sudah pakai nebulizer perlu diberikan obat juga?
Sebagian dari MomDad mungkin bingung saat menggunakan nebulizer dan obat yang diminum secara bersamaan. Penggunaan keduanya biasanya tergantung dari diagnosis dan rekomendasi dokter, serta kondisi yang dialami bayi. Sebab, penggunaan nebulizer umumnya hanya untuk pemberian terapi inhalasi atau dihirup saja. Bila bayi membutuhkan jenis obat lain yang tidak dapat diberikan secara dihirup, maka tentu saja perlu diberikan obat lain.
Kriteria nebulizer untuk bayi
Dalam menggunakan nebulizer untuk bayi, MomDad perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- Mengandung obat yang aman dan berkhasiat.
- Mengandung jumlah dosis obat seminimal mungkin.
- Kecepatan aliran partikel obat yang dikeluarkan dari alat rendah.
- Mengeluarkan partikel obat dengan konsentrasi yang tinggi.
Itulah informasi singkat mengenai nebulizer untuk bayi. Apabila pernapasan bayi menjadi buruk setelah melakukan perawatan nebulizer di rumah, segera bawa dan konsultasikan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi:
- UKK Respirologi IDAI. Rekomendasi terapi inhalasi pada anak. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2019.
- (2019, 16 Agustus). Nebulizers: What they are and how to use them. Medical News Today. Diakses pada 27 April 2023, dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/324947
- National Library of Medicine. (2022, 13 Januari). Patient Instructions - Taking Blood Pressure Medicines. MedlinePlus. Diakses pada 27 April 2023, dari https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000006.htm