
Peran Penting Sleep Training agar si Kecil Tidur Nyenyak
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A

Topik: Sleep Training, Pola Tidur, Tidur
Tidur memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Anak yang kurang tidur atau tidak bisa tidur dengan nyenyak dapat mengganggu aktivitas kesehariannya. Anak jadi rewel, sering menangis, atau marah. Nah, supaya si Kecil bisa istirahat dengan cukup, MomDad perlu menerapkan sleep training. Apa sih sleep training?
Fase tidur pada anak
Dilansir dari situs resmi IDAI, terdapat dua fase tidur pada anak, antara lain:
Fase tidur Rapid Eye Movement (REM) atau fase tidur aktif yang memiliki ciri-ciri seperti:
- Nafas tidak teratur
- Tubuh cenderung tegang
- Bola mata bergerak- gerak di bawah kelopak mata
- Si kecil mudah terbangun dari tidurnya
Pada anak yang berusia 1 bulan, fase REM berkisar 50%, tetapi fase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia hingga mencapai 20% pada usia 3 tahun.
Kemudian, ada fase non-Rapid Eye Movement (non-REM) atau tidur nyenyak yang ditandai dengan:
- Keadaan yang sangat santai, relaks
- Berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan nafas yang teratur
- Hampir tidak bermimpi
- Agak sulit untuk membangunkan si kecil dalam fase tidur non-REM.
Fase ini berperan dalam restorasi fisik, di mana terjadi pelepasan hormon pertumbuhan pada fase tidur ini. Seiring bertambahnya usia anak, fase non-REM yang mulanya 50% dari total tidur berangsur akan bertambah dan mencapai 80% total tidur anak usia 3 tahun.
Penerapan sleep training
Pada hakikatnya, sleep training adalah upaya untuk mengajarkan bayi agar jatuh tidur tanpa bantuan, baik pada saat awal tertidur maupun ketika ia terbangun di tengah malam. Sleep training dapat dilakukan pada anak saat usianya sekitar 4-6 bulan. Pada usia ini, anak sudah mulai memiliki siklus irama sirkadian atau irama tidur-bangun yang lebih teratur dan mampu menenangkan dirinya sendiri (self-soothe)
Sleep training pun memiliki banyak manfaat bagi si Kecil dan MomDad, antara lain:
- Dapat mengurangi masalah tidur anak sehingga mengurangi stres psikologis yang disebabkan oleh masalah tidur, memperbaiki mood dan mengurangi risiko depresi orang tua.
- Bagi anak tidur yang cukup, akan memperbaiki mood, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan memperbaiki fokusnya.
Nah, selain menerapkan sleep training, MomDad dapat melakukan beberapa hal yang dapat mendukung si Kecil bisa tidur nyenyak di malam hari tanpa terbangun terus menerus, sehingga tidurnya lebih berkualitas, yaitu dengan cara:
- Ciptakan rutinitas
- Ruangan dan baju yang nyaman
- Gunakan lampu yang agak redup saat tidur
- Bedakan kegiatan-kegiatan pada siang dan malam hari
- Tidurkan dengan lagu atau musik
- Berikan pijatan dengan lembut
Itu dia penjelasan mengenai sleep training. MomDad sudah bisa menerapkan sleep training sejak dini pada si Kecil untuk meningkatkan kualitas tidurnya.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Referensi:
- Korownyk C, Lindblad AJ. Infant sleep training: rest easy? Can Fam Physician. 2018 Jan;64(1):41.
- https://health.clevelandclinic.org/when-and-how-to-sleep-train-your-baby/
- https://www.npr.org/sections/health-shots/2019/07/15/730339536/sleep-training-truths-what-science-can-and-cant-tell-us-about-crying-it-out
- https://parentingscience.com/ferber-method/
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-proses-menidurkan-si-kecil
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

