primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Perlu Enggak, sih Bayi Memakai Gurita?

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Bayi Newborn, Perawatan Bayi, Gurita, Bedong

Pemakaian gurita bisa dibilang sudah jadi ‘wejangan’ dari orang tua terdahulu. Banyak yang menganggap bahwa penggunaan gurita pada bayi berguna untuk mengecilkan perut atau mengempiskan pusar bodong.

Lantas, yang jadi pertanyaan MomDad kini adalah amankah menggunakan kain gurita pada bayi? Apakah manfaat dan fungsi kesehatan dari wejangan ini bagi bayi? Untuk mengetahui lebih lengkapnya, yuk simak!

Bayi baru lahir tidak perlu memakai gurita

istockphoto-1014519426-612x612.jpg

Pemakaian gurita pada bayi kini perlahan sudah mulai ditinggalkan. Pasalnya, penggunaan gurita justru berbahaya bagi bayi karena bisa membuatnya kesulitan bernapas. Salah satu yang dijadikan alasan penggunaan gurita pada bayi yakni karena orang tua merasa khawatir perut bayi yang besar.

Namun, sebenarnya perkembangan otot dan lemak yang ada di area perut si Kecil memang belum sempurna. Alhasil menyebabkan perut terlihat tidak proporsional seperti kembung. Namun, seiring bertumbuhnya si Kecil, perutnya akan mengecil dengan sendirinya karena pertumbuhan serta perkembangan kulit, lemak, dan otot si Kecil makin sempurna.

Efek samping pemakaian gurita

istockphoto-959464870-612x612.jpg

Penggunaan gurita dapat menyebabkan gangguan napas pada bayi karena bayi lebih banyak bernapas menggunakan otot perut. Gurita yang diikat terlalu kencang dapat mengakibatkan gangguan pengembangan rongga dada dan perut pada bayi yang dapat menyebabkan masuknya udara ke paru-paru bayi menjadi berkurang.

Selain itu, pada bayi baru lahir, penggunaan gurita dapat menutupi tali pusat yang belum puput. Tali pusat harus dibiarkan kering sendiri di udara bebas, dan dijaga agar tetap bersih dari urin maupun kotoran bayi (dari popok) yang berisiko menyebabkan infeksi tali pusat

Perawatan bayi dengan bedong yang dianjurkan

istockphoto-1174864943-612x612.jpg

Merawat bayi dengan membungkus kain bedong sudah jadi kebiasaan sebagian orang tua sejak dulu. Selain untuk memberi kehangatan, terkadang orang tua cemas melihat bayinya reflek terkejut seperti kaki yang kejang dan gemetar. Padahal, gerakan kejut ini merupakan hal normal yang akan menghilang sendiri saat bayi memasuki usia 3 bulan. Cara mengatasinya dengan memberi kehangatan dan kenyamanan seperti dengan memeluk, meletakkan telapak tangan ibu di dada bayi, atau menggunakan pakaian hangat. 

Kalau MomDad tetap ingin membedong si Kecil, pilihlah pakaian dari bahan yang lembut, menyerap air dan tidak kaku. Bayi hanya perlu memakai atasan, popok atau celana, selimut dan topi jika bayi kedinginan. Tidak dianjurkan untuk membedong karena membatasi gerak bayi. 

Selain itu, tidak dianjurkan pula untuk terus menggunakan sarung tangan maupun kaos kaki karena terdapat indera peraba yang merupakan alat untuk belajar pada bayi. Jangan gunakan gurita karena bayi bernafas lebih banyak menggunakan otot-otot 

Nah, sekarang MomDad sudah tahu kan bahwa menggunakan gurita yang terlalu ketat bisa bermasalah bagi pernapasan si Kecil? Untuk itu, mulai sekarang sebaiknya menghindari membedong bayi dengan sangat kencang, ya, MomDad. 

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar bayi newborn? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: