
Kapan Anak Dikatakan Mengalami Pubertas?
22 Jul 2017
Author: Fitri Permata
7 Okt 2024
Topik: Cacingan, Anak Kurus, Kesehatan Anak
Anak kurus udah pasti cacingan! Bener nggak sih, MomDad? Cacingan memang sering dikaitkan dengan anak yang kurus, tapi ternyata ada banyak gejala lain yang perlu MomDad waspadai. Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang cacingan pada anak, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mencegahnya.
Apa sih Penyebab Cacingan pada Anak?
Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit dalam tubuh. Cacing ini biasanya masuk melalui makanan atau tanah yang kotor. Akibatnya, tubuh jadi kehilangan banyak nutrisi penting, seperti protein dan zat besi, sehingga membuat anak jadi lemas dan kurang sehat.
Ada beberapa jenis cacing yang sering menyebabkan kecacingan pada anak di Indonesia, yaitu cacing gelang, cacing kremi, dan cacing tambang. Umumnya, penularan kecacingan adalah melalui hygiene diri yang tidak baik, seperti tidak mencuci makan sebelum dan sesudah mengolah makanan, tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang makanan, serta jarang menggunakan alas kaki di luar rumah. Tidak mencuci tangan setelah buang air besar, sering menggigit kuku, dan tidak memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi juga berpotensi menyebabkan kecacingan.
Apa saja Gejala Cacingan?
Untuk mendeteksi cacingan pada anak, MomDad perlu mewaspadai beberapa gejala berikut:
Waspada Dampak Jangka Panjang pada Cacingan
Infeksi cacing tambang menyebabkan anemia berat pada anak-anak. Kekurangan darah ini membuat tubuh kekurangan oksigen sehingga anak menjadi lemah, letih, dan mudah terserang penyakit. Dalam jangka panjang, cacingan dapat membuat anak kurang gizi, mengalami stunting, kecerdasan berkurang, menurunnya daya tahan tubuh, hingga kematian.
Mencegah Anak dari Cacingan
Untuk mencegah anak terkena cacingan, MomDad bisa lakukan beberapa hal sederhana, seperti:
Apabila anak mengalami cacingan, perlu dicari tahu terlebih dahulu jenis cacing yang menginfeksinya. Umumnya, bisa dilakukan pemeriksaan tinja untuk melihat adanya telur atau larva cacing, kemudian dapat diberikan pengobatan sesuai jenis cacing.
Referensi: