Anak sering Batpil? Ketahui Faktor Utama Penyebabnya!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Batpil, Batuk Pilek
Penyakit yang paling sering dialami anak umumnya adalah batuk pilek atau batpil, yang disebabkan oleh virus. Virus penyebab anak batpil atau “selesma” sangat banyak, bahkan mencapai 200 jenis. Seorang balita umumnya dapat terjangkit batpil sebanyak 7-8 kali per tahun dan gejalanya dapat berlangsung selama 14 hari atau lebih. Namun, beberapa kondisi dapat mengarahkan kemungkinan adanya defek sistem imun, misalnya pada anak yang hampir selalu dirawat inap ketika sakit, anak selalu memerlukan pemberian antibiotik intravena, atau timbul infeksi di organ yang tidak lazim dijumpai, misalnya di hati atau limpa atau ginjal oleh organisme yang tidak umum, misalnya infeksi jamur paru atau infeksi parasit di otak, dan lain-lain.
Faktor Utama Batpil
Infeksi saluran napas akut adalah infeksi yang paling sering dijumpai pada anak usia prasekolah. Anak balita mengalami sekitar 6-8 kali infeksi saluran napas akut per tahunnya, yang umumnya menyembuh dalam 2 minggu. Gejalanya umumnya ringan mulai dari hidung mampet, pilek, batuk, dan kadang dijumpai demam. Seiring pertambahan usia anak, umumnya gejalanya semakin ringan, dan sifatnya self limiting disease karena penyebabnya mayoritas adalah virus. Apabila anak tampak sering sakit yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, bahkan membutuhkan antibiotic intravena, atau mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, maka orang tua sebaiknya konsultasi ke dokter.
Penyebab Anak sering Sakit
Anak yang sering terpapar virus rentan sakit. Umumnya, anak yang sering sakit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Imunisasi tidak lengkap
Rekomendasi pemberian imunisasi untuk usia tertentu merupakan hasil dari penelitian dan pertimbangan epidemiologi terkait penyakit. Misalnya imunisasi Rotavirus diberikan untuk bayi berusia 2 bulan karena infeksi rotavirus penyebab diare sering terjadi pada usia tersebut dan manifestasi beratnya akan lebih fatal jika terjadi infeksi alamiah pada bayi yang usianya lebih muda. Keterlambatan imunisasi, meskipun pada akhirnya dapat dikejar, menempatkan seorang anak berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dan apabila sampai terkena penyakit tersebut maka gejalanya dapat menjadi lebih berat). MomDad bisa cek jadwal vaksin si Kecil dan lakukan Booking Vaksin di aplikasi PrimaKu. Jangan lupa gunakan kode voucher agar biaya vaksin jadi lebih murah.
- Kekebalan tubuh yang rendah
Anak di bawah usia 7 tahun memiliki sistem kekebalan yang masih berkembang. Seorang anak balita dapat mengalami infeksi virus sekitar 7-8 kali per tahun, 5-6 kali per tahun untuk anak usia sekolah, dan kira-kira 4x/tahun untuk remaja/dewasa. Seorang anak dapat terinfeksi satu jenis virus kemudian terinfeksi virus jenis lain tidak lama setelah mereka sembuh dari infeksi sebelumnya, sehingga anak terlihat “gampang sakit” atau “sakit terus”. Kondisi yang disebutkan di atas masih merupakan hal yang normal terjadi, namun terdapat beberapa kondisi yang perlu dievaluasi adanya kemungkinan anak memiliki gangguan/masalah sistem imun, diantaranya: infeksi telinga tengah > 8x/tahun, >2 infeksi berat sinus per tahun, penggunaan antibiotic > 2 bulan tanpa kesembuhan berarti, > 2 episode pneumonia per tahun, infeksi kulit dalam/abses berulang, oral thrush berulang di area mulut pada anak > 1 tahun, Riwayat keluarga dengan imunodefisiensi.
- Malnutrisi
Anak yang memiliki masalah nutrisi atau pertumbuhan dapat memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah sehingga lebih mudah terjangkit virus/bakteri atau kuman lain. Malnutrisi dapat menyebabkan kegagalan tubuh memproduksi antibodi, mengganggu kerja sel imun, mengganggu fungsi proteksi saluran cerna (gut barrier), menurunkan sekresi zat kimia protektif tubuh.
- Lingkungan atau situasi tempat tinggal
Melanjutkan penjelasan poin di atas, paparan virus yang meningkat dapat menyebabkan anak sering sakit. Paparan virus ini semakin meningkat apabila anak tinggal atau sering berada dalam waktu tertentu di area penitipan anak. Anak yang sering berada di daycare umumnya lebih sering sakit dibandingkan yang tidak. Hal ini disebabkan karena anak berada dalam ruangan yang sama dengan anak lain dari berbagai keluarga. Kondisi ini meningkatkan pajanan virus pada seorang anak, karena umumnya anak balita masih belum mampu menjaga kebersihan diri sendiri, misalnya menutup mulut dan hidung saat batuk/ mencuci tangan Ketika menyentuh secret yang berasal dari ingus/ludah dan cairan tubuh lain.
Nah, agar si Kecil tidak mudah sakit, selalu pastikan untuk lakukan pencegahan seperti hal di atas demi tumbuh kembang yang optimal.
Referensi:
1. Rytter MJ, Kolte L, Briend A, Friis H, Christensen VB. The immune system in children with malnutrition--a systematic review. PLoS One. 2014 Aug 25;9(8):e105017. doi: 10.1371/journal.pone.0105017. PMID: 25153531; PMCID: PMC4143239.
2. https://kidshealth.org/kids/colds/