Bahaya Asap Rokok pada Risiko ISPA & Pentingnya Imunisasi
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: ISPA, Asap Rokok, Imunisasi, Vaksinasi
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah radang saluran pernapasan atas atau bawah yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau riketsia, dengan atau tanpa radang paru-paru. Terjadinya ISPA dipengaruhi oleh kuman (lebih dari 300 jenis), daya tahan tubuh (nutrisi, imunisasi), dan kondisi lingkungan (ventilasi buruk, kelembapan, dan kepadatan penghuni).
Menurut WHO, ISPA adalah penyebab utama kematian pada anak balita, terutama karena pneumonia. ISPA juga merupakan alasan utama kunjungan ke fasilitas kesehatan: 40%-60% di klinik dan 15%-30% di puskesmas. Gejala umum ISPA meliputi batuk, pilek, dan kesulitan bernapas.
Melalui sebuah survei dan penelitian menunjukkan dari 54 anak dengan imunisasi lengkap, 48 anak (90,6%) tidak mengalami ISPA. Ini menunjukkan bahwa anak dengan imunisasi lengkap cenderung tidak terkena ISPA dibandingkan anak dengan imunisasi tidak lengkap.
Selain itu, dari 50 responden yang memiliki kebiasaan merokok, 26 orang (74,3%) mengalami ISPA. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok berkaitan dengan meningkatnya kejadian ISPA. Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar balita tidak mengalami ISPA karena imunisasi lengkap. ISPA dapat dicegah dengan imunisasi, dan untuk menurunkan kejadian ISPA, anak harus mendapatkan imunisasi lengkap sebelum usia dua tahun.
Hubungan Asap Rokok dan ISPA
Rokok merupakan benda beracun yang memberi efek yang sangat membahayakan pada perokok aktif maupun perokok pasif, terutama pada balita yang tidak sengaja terkontak asap rokok. Nikotin dengan ribuan bahaya beracun asap rokok lainnya masuk ke saluran pernapasan bayi yang dapat menyebabkan Infeksi pada saluran pernapasan. Nikotin yang terhirup melalui saluran pernapasan dan masuk ke tubuh melalui ASI ibunya akan terakumulasi di tubuh balita dan membahayakan kesehatan balita tersebut.
Akibat gangguan asap rokok pada bayi antara lain adalah muntah, diare, kolik (gangguan pada saluran pencernaan bayi), denyut jantung meningkat, gangguan pernapasan pada bayi, infeksi paru-paru dan telinga, gangguan pertumbuhan. Paparan asap rokok berpengaruh terhadap kejadian ISPA pada balita, dimana balita yang terpapar asap rokok berisiko lebih besar untuk terkena ISPA dibanding balita yang tidak terpapar asap rokok.
Peran Imunisasi
Imunisasi memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu dan merupakan strategi untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat ISPA pada anak. Imunisasi dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada balita, terutama untuk penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Setiap anak harus mendapatkan imunisasi dasar terhadap tujuh penyakit utama sebelum usia satu tahun, yaitu BCG, DPT, hepatitis B, polio, dan campak. Imunisasi membantu mencegah penyakit infeksi seperti campak, polio, TBC, difteri, pertusis, tetanus, dan hepatitis B, serta kematian akibat penyakit-penyakit tersebut.
Selalu pastikan si Kecil mendapatkan imunisasi sesuai jadwal dan lakukan Booking Vaksin melalui aplikasi PrimaKu untuk menikmati berbagai promo menarik setiap bulan. MomDad juga bisa konsultasi seputar vaksin dengan Dokmin melalui WhatsApp di nomor 0877-8688-881.
Referensi:
- HUBUNGAN STATUS IMUNISASI DAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DIWILAYAH KERJA KLINIK BASECAMP PT KIDECO KECAMATAN BATU SOPANG. An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9 (1) Juni 2022 :84-89
- Hidayat. A. 2005. Studi Retrospektif Kejadian ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tongkuno Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Skripsi STIK Avicenna yang tidak dipublikasikan kendari