Bahaya Cacar Air pada Anak: Lengkapi Imunisasinya Sekarang!
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Penyakit Anak, Kesehatan Anak, Cacar Air, Imunisasi, Vaksinasi, Vaksin Anak
Cacar air mungkin terdengar seperti penyakit ringan, tapi ternyata bisa menimbulkan komplikasi serius lho, terutama pada anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang tidak hanya memicu cacar air, tapi juga bisa menyebabkan herpes zoster di kemudian hari. Jadi, penting banget buat MomDad memastikan si Kecil mendapatkan imunisasi cacar air untuk melindungi kesehatannya. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Gejala Cacar Air yang Harus MomDad Waspadai
Gejala yang terjadi pada cacar air umumnya diawali dengan gejala yang menyerupai selesma, seperti demam, lemas, nyeri tenggorok, sakit kepala, batuk, dan bersin. Gejala ini kemudian diikuti dengan timbulnya ruam kemerahan pada kulit yang segera berubah menonjol dan akhirnya menjadi lenting-lenting berair yang dapat muncul di seluruh permukaan tubuh. Lenting-lenting ini terasa gatal sehingga anak cenderung ingin menggaruknya. Anak yang tertular cacar air akan menunjukkan gejala sekitar 2 minggu setelah kontak dengan penderita cacar air sebelumnya.
Apakah Anak Perlu Pemeriksaan Laboratorium?
Diagnosis cacar air atau infeksi varisela sebenarnya bisa dilakukan hanya dengan melihat gejala yang muncul, seperti ruam merah yang berkembang menjadi lenting-lenting berair di kulit. Walaupun ada pemeriksaan lebih lanjut yang bisa dilakukan dengan mengambil cairan dari lenting tersebut, biasanya gejala yang terlihat sudah cukup jelas untuk memastikan bahwa si kecil terkena cacar air. Pada tahap awal, muncul ruam merah, kemudian berubah menjadi benjolan kecil di kulit, dan akhirnya menjadi lenting-lenting berair.
Source: https://emedicine.medscape.com/article/969773-overview
Tujuan utama dalam menangani cacar air adalah untuk mengurangi gejala yang muncul dan mencegah penyebarannya. Karena cacar air sangat mudah menular, disarankan agar anak atau orang dewasa yang sedang sakit cacar air tetap di rumah dan tidak berinteraksi dengan banyak orang. Pastikan juga untuk menghindari menggaruk lenting-lentingnya karena bisa menyebabkan infeksi. Bedak bisa digunakan untuk mengurangi rasa gatal, tapi hati-hati jangan sampai bedak terhirup ke dalam saluran napas. Mandi juga tetap dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi bakteri.
Meskipun cacar air sering dianggap penyakit ringan yang hanya menyerang kulit, ternyata bisa menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru-paru. Selain itu, rasa gatal dan tidak nyaman saat lenting muncul sangat mengganggu, membuat anak tidak bisa beraktivitas normal atau pergi ke sekolah. Sejak tahun 1995, imunisasi cacar air sudah tersedia dan terbukti mampu menurunkan jumlah kasus hingga 90% serta komplikasi yang bisa muncul hingga 95%.
Pentingnya Imunisasi Cacar Air
Walaupun cacar air sering dianggap penyakit ringan, komplikasi seperti radang paru bisa muncul jika tidak ditangani dengan baik. Selain itu, anak yang terkena cacar air tidak bisa beraktivitas normal seperti ke sekolah atau bermain dengan teman-temannya. Kabar baiknya, sejak diperkenalkannya imunisasi cacar air pada tahun 1995, jumlah kasus cacar air dan komplikasinya menurun drastis hingga 90-95%.
Menurut jadwal imunisasi terbaru dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, vaksin cacar air diberikan sebanyak 2 dosis untuk anak usia 12-18 bulan, dengan jarak minimum 6 minggu. Kalau si Kecil sudah berusia 13 tahun atau lebih dan belum divaksin, imunisasi tetap bisa dilakukan dengan 2 dosis yang diberikan dalam jarak 4 minggu.
Imunisasi ini juga sangat penting untuk anak perempuan, terutama untuk melindungi mereka saat nanti hamil. Kekebalan yang terbentuk dari vaksin atau infeksi alami akan melindungi janin dari risiko infeksi yang bisa menyebabkan gangguan perkembangan organ.
Kesimpulan
Jangan tunda lagi, MomDad! Lengkapi imunisasi untuk si Kecil agar terlindungi dari penyakit cacar air atau penyakit lainnya. Imunisasi tidak hanya menjaga kesehatan anak, tapi juga mencegah komplikasi yang bisa membahayakan kehidupannya di masa depan. Yuk, jaga kesehatan si Kecil dan lengkapi vaksinasi keluarga dengan booking vaksin di PrimaKu!
Referensi:
1. Ayoade F, Kumar S. Varicella zoster. Didapat dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448191/
2. Soedjatmiko, Sitaresmi MN, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Rusmil K, dkk. Jadwal imunisasi anak umur 0 – 18 tahun rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2020.Sari Pediatri 2020;22:252-60.