primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Bahaya Memberi Antibiotik pada Anak Tanpa Resep Dokter

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: Antibiotik, Obat-obatan

Sekarang ini, bisa dibilang kita sangat mudah mendapatkan berbagai obat. Apotek, bahkan toko obat, menjadi tempat pembelian obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Cukup banyak jenis obat yang bisa didapat tanpa membutuhkan peresepan obat oleh dokter. Namun ada pula beberapa obat yang harus dibeli dengan resep dokter dan hanya tersedia di rumah sakit, lho!

Terlebih untuk antibiotik yang sebenarnya memerlukan resep dokter dan tidak seharusnya dibeli secara bebas. Nah, untuk mengetahui alasan dan akibatnya mengonsumsi antibiotik bebas, yuk simak penjelasan berikut! 

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat

istockphoto-88689462-612x612.jpg

Baca Juga: Apakah Antibiotik Ampuh untuk Berbagai Penyakit? Ini Kata Ahli!

Pemberian antibiotik untuk kondisi batuk pilek akibat virus bukanlah hal yang benar karena cara kerja antibiotik bukanlah untuk membunuh virus, tapi membunuh bakteri. Pemberian antibiotik yang tidak tepat atau berulang-ulang pada penyakit yang bukan disebabkan oleh bakteri dapat mengakibatkan efek buruk. Misalnya saja berubahnya sifat bakteri menjadi bakteri kebal yang akan sulit diatasi dengan pemberian antibiotik. 

Bila pada satu masa bakteri sangat responsif terhadap sebuah antibiotik, dengan berjalannya waktu karena bakteri tersebut sudah mengenal antibiotik yang sama terus menerus, bakteri tersebut akan berubah menjadi resisten. Bakteri ini disebut bakteri yang resisten, sedangkan obatnya akan menjadi antibiotik yang bersifat resisten atau antibiotik resisten. 

Kondisi resistensi terhadap antibiotik ini merupakan masalah yang serius dan sering dijumpai terutama di negara berkembang. Badan dunia kesehatan (World Health Organization)/Centers for Disease Control and Prevention (CDC) secara khusus menyebutkan sebagai “salah satu masalah paling sulit diatasi dalam kesehatan masyarakat”.

Satu macam antibiotik mungkin akan mampu membunuh bukan saja berbagai macam bakteri yang jahat dan berbahaya buat manusia, bahkan bakteri yang baik dan penting untuk menjaga agar tubuh kita tetap sehat sebagaimana bakteri yang ada dalam pencernaan kita, sehingga efek jangka panjangnya dapat terjadi gangguan pencernaan.

Penggunaan antibiotik yang aman

istockphoto-1010456164-612x612.jpg

Apabila MomDad mendapatkan anaknya sakit, pastikan untuk membawa anak berkonsultasi ke tenaga kesehatan yang tepat. Tanyakan kepada dokter, apa yang menyebabkan anak sakit. Dokter akan menganalisis dan menjelaskan kemungkinan sebab penyakit, baik melalui pemeriksaan secara langsung maupun dengan bantuan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan pencitraan (rontgen). Sebagai upaya pengobatan, dokter mungkin memberikan antibiotik dan mungkin pula tidak karena si Kecil tidak memerlukannya. Untuk itu, janganlah meminta pemberian antibiotik kepada anak apabila dokter memutuskan untuk tidak memberikannya.

Apabila MomDad merasa si Kecil hanya mengalami batuk pilek biasa, yang umumnya hanya memerlukan istirahat, banyak minum, dan obat-obatan untuk mengurangi tanda serta gejalanya, atau dengan kata lain kemungkinan besar akibat virus, sebaiknya tidak perlu memberikan si Kecil antibiotik. Namun, apabila gejala tersebut makin parah atau walaupun tetap ringan namun berlangsung “cukup lama”, segeralah ke dokter. Sehingga dokter akan memutuskan perlu tidaknya pemberian antibiotik.

MomDad juga harus ingat selalu bahwa antibiotik hanya ampuh untuk mengobati infeksi akibat bakteri apabila diberikan dalam dosis yang tepat, frekuensi yang tepat, dan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh dokter. Apabila ada keraguan terhadap cara pemberian obat, tanyalah farmasi di apotek saat menyerahkan resep dokter.

Setiap obat, termasuk antibiotik membutuhkan beberapa waktu untuk melihat respon hasil yang diinginkan. Mungkin dibutuhkan 2-3 hari bahkan lebih untuk pemberian antibiotik agar anak sembuh. Apabila anak sudah tampak sehat namun antibiotik yang diberikan masih cukup banyak, jangan langsung berhenti meminum antibiotik tersebut. Berilah antibiotik, sesuai dengan yang telah diresepkan dokter. Namun apabila antibiotik bersisa, buanglah. Jangan memberikan kepada siapa pun.

Jangan sekali-kali memberikan antibiotik, mengikuti cara yang pernah diberikan oleh dokter, kepada anak atau siapa pun yang menurut MomDad memiliki tanda dan gejala penyakit yang sama. Pasalnya, perlu adanya pemeriksaan dokter sebelum bisa diresepkan antibiotik. Kalau salah, bisa saja berakibat antibiotik resisten.

Jangan membiasakan diri dan beritahu orang tua lain, untuk membeli antibiotik tanpa resep dokter di apotek maupun toko obat. Melalui informasi mengenai bagaimana menggunakan antibiotik secara benar, semoga saja MomDad semakin paham mengenai bahaya dari membeli antibiotik sendiri.

Apabila MomDad memiliki pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu tanyakan pada ahli di Forum Tanya Dokter. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh dokter spesialis anak, lho!

Sumber foto: iStock

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: