Ini Alasan Mengapa Pneumonia Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi pada Bayi
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Pneumonia
Berdasarkan data UNICEF tahun 2019, Pneumonia telah menjadi penyebab kematian tertinggi pada anak, bahkan melebihi penyakit-penyakit menular lainnya. Sebanyak 700,000 anak balita meninggal akibat Pneumonia setiap tahunnya [1].
Pneumonia juga merupakan penyebab kematian Balita terbesar di Indonesia. Pada tahun 2018, diperkirakan sekitar 19.000 anak meninggal dunia akibat pneumonia. Estimasi global menunjukkan bahwa setiap satu jam ada 71 anak di Indonesia yang tertular pneumonia [2].
Pneumonia termasuk ISPA
Pneumonia adalah radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya yang juga merupakan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang paling berat karena dapat menyebabkan kematian. Penyebab pneumonia dapat oleh berbagai macam virus, bakteri atau jamur. Bakteri penyebab pneumonia yang tersering adalah pneumokokus (Streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenza type b), dan stafilokokus (Staphylococcus aureus). Virus yang dapat menjadi penyebab pneumonia sangat banyak, misalnya rhinovirus, respiratory syncytial virus (RSV), virus influenza [3], termasuk virus corona yang menyebabkan Covid-19 [4].
Dapat menyebabkan komplikasi
Pada dasarnya, Pneumonia adalah infeksi pada satu ataupun kedua paru-paru, yang menyebabkan paru-paru terisi cairan atau nanah, dan menyebabkan batuk dengan dahak atau nanah, demam, meriang, dan rasa sesak/sulit bernafas. Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.
Pneumonia memiliki tingkat keparahan mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa. Ini paling serius untuk bayi dan anak kecil, orang dewasa yang usianya lebih dari 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan yang lemah [5].
Kematian pneumonia pada bayi dan anak
UNICEF juga mencatat kematian akibat pneumonia pada anak sangat terkait dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan kemiskinan seperti kekurangan gizi, kurangnya air minum dan sanitasi yang aman, polusi udara dalam dan luar ruangan serta akses yang tidak memadai ke perawatan kesehatan [6].
Secara global, efek polusi udara di dalam ruangan membunuh lebih banyak anak daripada polusi udara di luar ruangan[6]. MomDad dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk pneumonia dengan cara [7]:
● Memberikan ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping (MPASI) yang adekuat.
● Imunisasi lengkap dapat mencegah anak untuk terjangkit pneumonia, dan dapat juga mencegah penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan pneumonia seperti campak, batuk rejan, difteri, dan penyakit berat lainnya.
● Cuci tangan dengan sabun. Hal sederhana yang mudah dilakukan dan memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan anak adalah kebiasaan mencuci tangan dengan rutin.
● Kurangi polusi dalam rumah. Polusi udara baik yang terjadi dalam rumah maupun diluar rumah harus dihindari. Anak jangan sampai terpapar asap rokok, karena sangat berbahaya dapat merusak saluran pernapasan anak.
Referensi:
1. WHO and the Maternal Child Epidemiology Estimation group (MCEE) 2020, https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia
2. Lembaga Kesehatan dan Anak Memperingatkan Satu Anak Meninggal Akibat Pneumonia Setiap 39 Detik (UNICEF) 2019, https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/lembaga-kesehatan-dan-anak-memeringatkan-satu-anak-meninggal-akibat-pneumonia-setiap
3. Memperingati Hari Pneumonia Dunia (IDAI) 2016, https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memperingati-hari-pneumonia-dunia
4. 3 Komplikasi Pneumonia Akibat Covid-19 yang Bisa Terjadi (Kompas.com) 2021, https://health.kompas.com/read/2021/08/21/163100568/3-komplikasi-pneumonia-akibat-covid-19-yang-bisa-terjadi?page=all
5. Pneumonia: Symptoms & Causes (Mayo Clinic) 2020, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204#
6. Pneumonia (UNICEF), 2019, https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia/
7. Cara Mudah Hindari Pneumonia pada Anak (IDAI), 2020, https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/cara-mudah-hindari-pneumonia-pada-anak
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.
PP-UNP-IDN-0188-JAN-2023