Mimisan: Kapan berbahaya?
Author:
Topik: Pra-sekolah, Sekolah
Mimisan: Kapan berbahaya?
Mimisan merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orang tua yang memiliki anak berusia 2 hingga 10 tahun. Umumnya mimisan terjadi secara spontan dan dapat berhenti dengan sendiri. Mimisan jarang menyebabkan hal yang serius, namun sering menyebabkan ketakutan dan kekhawatiran untuk orang tua maupun anak yang mengalaminya. Mimisan terjadi pada 60% masyarakat, hanya 6% yang membutuhkan pertolongan medis.
Hal apa saja yang menyebabkan mimisan?
Penyebab mimisan dapat diklasifikasikan menjadi penyebab lokal dan kelainan sistemik (Tabel 1), namun umumnya 80-90% kasus penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Mimisan pada anak sering diakibatkan adanya trauma misal mengorek hidung (nose picking).
Tabel 1. Penyebab mimisan
Lokal
· Idiopatik
· Trauma (Nose picking (“mengupil”), benda asing, trauma pada wajah)
· Inflamasi (rinosinusitis dan rinitis alergi)
· Tumor (juvenile angiofibroma, karsinoma sel skuamosa)
· Kelainan pembuluh darah bawaan (hereditary hemorrhagic telangiectasia) dan didapat (granulomatosis Wegener)
· Kelainan anatomi (deviasi septum dan perforasi septum)
· Obat (penggunaan topical decongestan yang salah)
· Child abuse
· Gastroesophageal reflux
Kelainan sistemik
· Kelainan darah (hemofiilia, leukemia, penyakit von willebrand, aneurisma)
· Lingkungan (suhu yang dingin, kelembaban udara yang kurang, udara kering, perubahan ketinggian yang tiba-tiba)
· Obat (pengencer darah, kokain)
· Kegagalan organ (sirosis hepatis, uremia)
· Hipertensi
· Migrain
Sumber: Am Fam Physician. 2005 ;71:305-11, Postgrad Med J. 2005;8:309–14
Anatomi hidung
Hidung merupakan organ yang kaya akan aliran darah. Pembuluh darah yang terdapat di hidung terletak superfisial dan tidak terlindungi oleh apapun sehingga apabila terjadi trauma, mudah terjadi iritasi mukosa dan perdarahan. Berdasarkan lokasi perdarahan, mimisan dibagi menjadi perdarahan anterior (depan) dan posterior (belakang). Lebih dari 90% kasus mimisan terjadi akibat perdarahan di bagian depan hidung (anterior), yaitu tempat adanya plexus Kiesselbach atau sering disebut Little’s area di septum nasal. Plexus Kiesselbach merupakan gabungan dari beberapa pembuluh darah arteri, yaitu arteri ethmoidalis anterior, arteri greater palatine, dan arteri sphenopalatine yang terletak di septum nasal anterior.
Perdarahan yang berasal dari bagian hidung belakang (posterior) berasal dari plexus Woodruff yang terletak di rongga hidung bagian belakang atas atau konka media. Perdarahan ini jarang terjadi pada anak dan umumnya akibat kelainan pembekuan darah, tumor, atau inflamasi. Sifat perdarahan posterior umumnya lebih berat dan berisiko menyebabkan sumbatan saluran jalan napas, tertelannya darah, dan sulitnya mengontrol perdarahan.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat anak mimisan
1. Bersikap dan sarankan anak supaya tenang. Anak memiliki risiko menelan darah yang akan menyebabkan sumbatan jalan napas apabila anak panik.
2. Posisikan kepala menghadap ke bawah. Tekan hidung bagian depan secara pelan selama 5-10 menit. Ulangi proses ini apabila setelah 5-10 menit, mimisan masih terjadi
3. Suruh anak untuk bernapas melalui mulut. Keluarkan darah yang tertelan dan jangan menelan ludah karena akan menyebabkan mual dan tersedak.
Kapan saya harus membawa anak saya ke dokter?
Orang tua harus membawa anaknya ke rumah sakit apabila terjadi salah satu hal berikut:
· Mimisan tidak berhenti dengan penekanan
· Mimisan yang hebat, dapat menyebabkan pingsan
· Mimisan berulang
· Mimisan pada bayi atau anak berusia 2 tahun
· Sumbatan jalan napas
· Mimisan akibat kelainan anatomi dan trauma pada wajah
dr. Fitri Primacakti SpA, Staf Divisi Hematologi-Onkologi FKUI RSCM