Serba Serbi Ruam Popok, Mulai dari Penyebab hingga Perawatannya
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Ruam Popok, bayi, Perawatan Newborn, Newborn
Ruam popok bisa dibilang hal yang umum dialami bayi. Ruam bayi ditandai dengan kemerahan pada lipatan paha atau area genital bayi. Untuk bayi yang belum bisa bicara, ruam popok bisa membuatnya rewel karena tidak nyaman.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, dan perawatan ruam popok, yuk baca lebih lanjut artikel ini!
Penyebab ruam popok
Bila si Kecil mengalami ruam popok, yang perlu dilakukan pertama adalah mengetahui apa penyebabnya. Ruam popok paling sering disebabkan oleh iritasi akibat kontak dengan bahan dari popok, atau kontak dengan urin atau feses yang jarang dibersihkan. Tidak jarang kulit yang sudah teriritasi menjadi terinfeksi akibat kelembapan di area tersebut. Biasanya infeksi yang terjadi adalah infeksi jamur.
Bila ruam juga terjadi di daerah kulit yang tidak bersentuhan dengan popok, mungkin ruam ini berkaitan dengan kelainan lain di kulit akibat alergi, seperti dermatitis atopi. Ruam akibat alergi berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi oleh anak. Umumnya ruam akibat alergi seperti dermatitis atopik/eksim terjadi di bagian tubuh lain seperti daerah pipi, lipatan siku atau belakang lutut. Apabila eksim meluas, ruam dapat menjalar ke area kulit yang bersentuhan dengan popok.
Bahayakah ruam popok pada anak?
Ruam popok pada anak memang tidak sampai mengancam jiwa, namun akan sangat mengganggu anak dan menyebabkan ia rewel. Daerah bokong dan lipat paha merupakan area yang lembab. Bila terjadi ruam dan tidak diatasi dengan baik, dapat terjadi infeksi sekunder, terutama oleh jamur. Bila tidak ditangani lebih awal, ruam yang terinfeksi dapat menyebabkan luka dan ketidaknyamanan pada anak saat defekasi. Penanganan sedini mungkin sangat penting bagi anak yang mengalami ruam popok.
Tips mengatasi ruam popok
Bila MomDad menemukan kemerahan pada area bokong si Kecil, pertama-tama, jangan dipakaikan popok sekali pakai (disposable) untuk mengurangi risiko kontak dengan bahan yang mudah menyebabkan iritasi. Penggunaan popok sekali pakai juga dapat menyebabkan orang tua jarang mengganti popok karena popok sekali pakai memiliki kapasitas penyerapan yang lebih besar. Akibatnya, kulit akan mengalami kontak dan teriritasi lebih lama oleh air seni dan feses bayi. Anak bisa dipakaikan popok kain dahulu.
Terdapat beberapa hal yang juga perlu diketahui bila anak memakai popok kain. Untuk anak yang memiliki kulit yang sangat sensitif, perlu diperhatikan cara mencuci popoknya. Ketika mencuci popok kain, usahakan jangan menyisakan sabun atau deterjen. Sisa sabun atau deterjen yang masih menempel pada popok juga dapat mengiritasi kulit anak.
Bila anak terpaksa memakai popok sekali pakai, popok harus segera diganti sat anak buang air kecil atau buang air besar. Paling lama, setiap 4 jam, popok sudah harus diganti. Semakin lama area yang mengalami ruam kontak dengan air seni atau feses, iritasi akan semakin berat dan ruam menjadi bertambah parah.
Perawatan untuk ruam popok
Perawatan kulit dilakukan secara rutin. Kulit yang mengalami ruam dapat dibersihkan dengan cara dibilas dengan air, kemudian membersihkan area bokong dengan menggunakan kasa atau kapas bayi. Hati-hati bila menggunakan tisu basah yang mengandung alkohol. Tisu basah yang mengandung alkohol dapat menyebabkan ruam menjadi nyeri dan semakin merah. Salep yang mengandung zink dapat diberikan sebagai langkah awal untuk mengurangi ruam popok. Salep yang mengandung zink dapat membantu memperbaiki kondisi kulit yang rusak akibat ruam popok.
Bila MomDad sudah melakukan langkah-langkah di atas dalam 2-3 hari, biasanya akan tampak perbaikan dari ruam popok. Namun, jika tidak ada perbaikan atau ruam semakin luas, kemungkinan ruam popok telah mengalami infeksi sekunder dan MomDad perlu berkonsultasi ke dokter. Apabila tidak terdapat tanda-tanda infeksi, biasanya akan diberikan salep/krim yang mengandung steroid. Namun, jika terdapat tanda-tanda infeksi, misalnya infeksi jamur, dokter akan memberikan salep/krim anti jamur.
Nah, itu dia serba-serbi ruam popok yang wajib MomDad tahu. Semoga setelah membaca artikel ini, MomDad tidak clueless lagi ya untuk mengatasi ruam popok pada si Kecil.
Ingin tips dan informasi lainnya seputar kesehatan anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: iStock
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.