primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Vitamin D dan COVID-19

Author: dr. Dini Mirasanti, Sp.A

Topik: Vit. D, Covid-19, Tips, 12-18 Tahun

 

Infeksi akibat virus corona atau yang dikenal dengan COVID-19 dapat memberikan berbagai gejala, mulai dari batuk pilek ringan hingga sesak napas berat. Sebelumnya COVID-19 dilaporkan lebih sering terjadi pada anak di atas usia 15 tahun, namun akhir-akhir ini jumlah pasien anak dengan COVID-19 semakin meningkat. 

Vitamin D telah diketahui bermanfaat terhadap kesehatan tulang. Penelitian akhir-akhir ini memperlihatkan peran vitamin D dalam sistem kekebalan tubuh serta menurunkan kejadian dan beratnya infeksi bakteri maupun virus. Pemberian suplementasi vitamin D juga diketahui mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran napas akut. Kekurangan vitamin D ternyata dapat menjadi faktor risiko terjadinya sindrom gagal napas akut.  

Vitamin D terutama didapatkan dari radiasi sinar ultraviolet walaupun 20% kebutuhan vitamin D didapatkan dari makanan. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, paparan sinar matahari harus terjadi pada wajah, tangan dan lengan dengan durasi 20-30 menit per sesi, 3 sesi per minggu. Paparan sinar matahari untuk memenuhi kebutuhan vitamin D utamanya pada tengah hari, sedangkan paparan pada jam 08.00-09.00 dan jam 16.00-17.00 memproduksi vitamin D dalam jumlah yang lebih kecil. Vitamin D dari makanan bersumber dari minyak ikan, seperti minyak ikan salmon dan makerel.

Beberapa negara seperti Inggris dan Amerika Serikat menunjukkan data sekitar 16% anak mengalami kekurangan vitamin D. Masalah kekurangan vitamin D merupakan salah satu masalah yang dihadapi anak Indonesia. Salah satu penelitian yang dilakukan di Jakarta tahun 2012 mendapatkan sebanyak hampir 40% anak usia 7-12 tahun tidak memiliki kadar vitamin D yang cukup. Penelitian lain di Yogyakarta tahun 2018 mendapatkan hampir 100% anak usia 15-18 tahun mengalami kekurangan vitamin D, terutama anak yang obesitas.

Untuk itu, Inggris dan Amerika Serikat mendukung pemberian vitamin D untuk kesehatan tulang, mencegah kekurangan vitamin D pada anak, sekaligus memberikan suplementasi pada anak yang terinfeksi virus SARS-COV-2 dengan harapan gejala yang ditimbulkan tidak berat.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan bayi sejak lahir hingga usia 1 tahun mendapatkan suplementasi vitamin D sebesar 400 IU/hari dan anak di atas 1 tahun sebesar 600 IU/hari untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang. Anak dengan obesitas atau menerima obat-obatan yang mengganggu pembentukan vitamin D mungkin membutuhkan dosis suplementasi yang lebih besar. 

Dengan melonjaknya jumlah kasus anak dengan COVID-19 didukung dengan data bahwa masih banyak anak usia 7-18 tahun yang mengalami kekurangan vitamin D, maka pemberian suplementasi vitamin D sangat dianjurkan. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai suplementasi vitamin D yang dibutuhkan, terutama apabila anak Anda mengalami kekurangan vitamin D.

 --

Penulis:

Dini Mirasanti (PrimaKu), Madarina Julia (PrimaKu, ed)

 

Referensi:

  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Panduan praktik klinis: vitamin D. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2018.
  2. Bayramoglu E, Akkoc G, Agbas A, Akgun O, Yurdakul K, dkk. The association between vitamin D levels and the clinical severity and inflammation markers in pediatric COVID-19 patients: single-center experience from a pandemic hospital. Eur J Pediatr. 2021.
  3. Panfili FM, ROversi M, D’Argenio P, Rossi P, Cappa M, dkk. Possible role of vitamin D in COVID-19 infection in pediatric population. J Endocrinol Invest. 2020;15:1-9.
  4. Soesanti F, Pulungan A, Tridjaja B, Batubara JRL. Vitamin D profile in healthy children aged 7-12 years old in Indonesia. Int J Pediatr Endocrinol. 2013;2013:p167.
  5. Universitas Gadjah Mada. Indonesian children susceptible to vitamin D deficiency. Diunduh dari https://www.ugm.ac.id/en/news/16274-indonesian-children-susceptible-to-vitamin-d-deficiency, 4 Juli 2021.
  6. National Institute for Health and Care Excellence. COVID-19 rapid guideline: vitamin D NICE guideline. Diunduh dari https://www.nice.org.uk/guidance , 4 Juli 2021.
  7. National Institute of Health. Vitamin D. Diunduh dari https://www.covid19treatmentguidelines.nih.gov/therapies/supplements/vitamin-d, 4 Juli 2021.
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Perlukah Suplemen Vitamin D?
6 Feb 2018
cover
Menjaga imunitas anak selama pandemi: perlukah suplementasi ...
3 Agu 2021
cover
Seberapa pentingkah vitamin A untuk anak?
12 Sep 2021
cover
Seberapa pentingkah suplementasi vitamin dan mineral pada an...
12 Sep 2021
cover
Jangan Percaya Mitos, Ketahui Fakta Vitamin D Langsung dari ...
8 Agu 2022
cover
Agustus Bulan Vitamin A, Seberapa Penting untuk Anak?
19 Agu 2022
cover
Peran Penting Vitamin dan Mineral bagi Tumbuh Kembang Anak
21 Sep 2022
cover
Ini Anjuran Asupan Vitamin dan Fungsinya untuk Metabolisme A...
28 Okt 2022
cover
Susu & Suplemen Vitamin, Seberapa Penting untuk Balita?
26 Nov 2022
cover
Perlukah Memberi Vitamin Gummy pada Anak?
6 Feb 2023
cover
Ini Dampaknya jika Bayi Kekurangan Vitamin A!
17 Feb 2023
cover
Penuhi Kebutuhan Vitamin A pada Anak dengan 5 Pilihan Buah I...
20 Feb 2023
cover
Ini Peran Penting Vitamin A dalam Tumbuh Kembang Anak
27 Feb 2023
cover
Ingin Memenuhi Vitamin A pada si Kecil? Berikan Sayuran Ini,...
6 Mar 2023
cover
Tips Atasi Kekurangan Vitamin & Mineral pada Anak
24 Jul 2023
cover
Benarkah Vitamin Bisa bikin Anak Lancar Bicara?
21 Agu 2023
cover
Suplemen Vitamin untuk Anak: Apakah Perlu DIberikan?
18 Okt 2023
cover
Penuhi Kebutuhan Vitamin si Kecil dari Sumber Makanan Ini!
6 Nov 2023
cover
Defisiensi Vitamin D pada Anak
25 Mei 2024
cover
Defisiensi Vitamin B1 pada Anak dan Remaja
31 Mei 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: