Waspada Demam Tinggi pada Anak, Ini Bahayanya!
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Demam, Demam pada Anak
Salah satu masalah kesehatan yang paling umum ditemui pada anak dan bikin MomDad khawatir adalah demam, yang disebabkan karena infeksi bakteri atau virus dan peradangan. Biasanya, demam akan membuat anak menjadi lemas, rewel, gelisah, susah tidur, hingga tidak mau makan, minum, dan menyusu.
Lantas, apa bahayanya jika anak mengalami demam tinggi? Yuk, simak penjelasan di bawah untuk tahu cara penanganan yang tepat!
Anak yang demam dan harus dibawa ke dokter
Situs resmi IDAI menjelaskan bahwa suhu tubuh normal anak berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Namun, anak baru dikatakan mengalami demam apabila suhu tubuhnya meningkat sampai 38oC atau lebih. Peningkatan suhu yang masih di bawah 38°C tidak disebut sebagai demam. Peningkatan suhu tersebut mungkin hanya disebabkan oleh anak kekurangan cairan.
Nah, MomDad perlu mengetahui kapan saat yang tepat membawa anak yang demam ke dokter. Berikut beberapa tanda umum anak demam yang harus dibawa ke dokter, yaitu:
Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum.
- Anak usia 3-36 bulan dengan demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya (lihat keterangan mengenai tanda bahaya di bawah).
- Anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi (≥ 39°C).
- Anak semua usia dengan suhu > 40°C.
- Anak semua usia dengan kejang.
- Anak semua usia dengan demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja.
- Anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal yang mengalami demam
- Anak yang demam disertai ruam.
Tanda demam pada anak mulai berbahaya
Demam merupakan fenomena wajar yang kerap kali terjadi pada anak. Meskipun demikian, kita tidak boleh menganggap sepele demam karena setiap demam berpotensi menjadi sesuatu yang berbahaya. Oleh sebab itu, MomDad perlu tahu tanda-tanda demam yang dapat mulai dianggap berbahaya, seperti:
- Anak tampak sulit dibangunkan
Anak yang kesadarannya tampak berkabut, sering bengong, tampak sulit dibangunkan harus segera dibawa ke dokter. Kondisi tersebut dapat merupakan tanda infeksi susunan saraf pusat, gangguan kadar elektrolit, dehidrasi, syok dan lainnya.
- Anak sangat lemas, tidak mau makan atau minum, buang air kecil sedikit, pekat atau berwarna kehitaman. Anak dapat mengalami dehidrasi dan memerlukan tambahan cairan yang diberikan dengan pemasangan sonde maupun cairan infus.
- Demam pada bayi berusia kurang dari 3 bulan
Demam pada bayi berusia kurang dari 3 bulan harus selalu dievaluasi penyebabnya dan dibawa berobat karena infeksi dari sumber manapun pada usia tersebut berpotensi memberat dalam waktu cepat. Pada usia ini bayi sangat berisiko menderita sepsis (infeksi berat menyeluruh).
- Demam di atas 39°C lebih dari 3 hari
Evaluasi penyebab terkait infeksi perlu dikerjakan pada anak yang mengalami demam tinggi yang cenderung menetap: puncak demam tidak turun, atau frekuensi naiknya demam per hari tidak berkurang.
- Demam yang disertai dengan ruam seperti memar yang menyebar sangat cepat ke seluruh tubuh
Apabila dijumpai anak sangat lemas, gangguan kesadaran, tampak sakit berat, dengan ruam seperti memar atau perdarahan di bawah kulit yang menyebar sangat cepat (< 24 jam) ke seluruh tubuh, anak harus dibawa segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
Walaupun demam pada anak sangat umum terjadi, MomDad tetap perlu waspada agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan. Semoga si Kecil sehat selalu, ya!
Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di Forum Tanya Dokter. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!
Sumber foto: iStock
Referensi:
- https://kidshealth.org/en/parents/fever.html
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/fever/Pages/Fever-Without-Fear.aspx
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/fever/Pages/Treating-a-Fever-Without-Medicine.aspx
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.