primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Waspada Ginjal Akut pada Anak, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: Ginjal Misterius, Ginjal Akut, Penyakit

Setelah para orang tua dihebohkan dengan penyakit hepatitis akut pada anak beberapa waktu lalu, kini muncul kekhawatiran baru yang perlu diwaspadai, yaitu ginjal akut pada anak. IDAI menyebutkan bahwa selama dua bulan terakhir, terdapat sekitar 100 kasus gangguan ginjal akut yang terjadi pada anak di bawah usia 6 tahun. Seperti apa sih penyebab dan gejalanya? Mari kita simak penjelasan dr. Henny Adriani, Sp.A(K), selaku Dokter Anak Konsultan Nefrologi di acara podcast IDAI, Gangguan Ginjal Misterius pada Anak berikut ini.

Fungsi ginjal

Tanpa judul(16).png

Baca Juga: Penting Diketahui, Ini Kondisi Pasien Hepatitis Akut Misterius Sebelum Meninggal Dunia

Ginjal adalah salah satu organ yang ada di dalam tubuh manusia yang terletak di belakang rongga perut dan normalnya berjumlah dua. Ginjal memiliki beberapa fungsi, di antaranya membuang cairan yang berlebihan pada tubuh, membuang racun, mengatur tekanan darah, mengatur keseimbangan elektrolit, menyeimbangkan pH, dan memproduksi hormon-hormon tertentu yang mengatur tekanan darah atau produksi sel darah merah. Jika ginjal bermasalah, maka semua fungsi-fungsi tersebut akan terganggu.

Menjaga kesehatan ginjal

Ginjal sangat mudah dipengaruhi oleh kondisi-kondisi luar, misalnya badan yang kekurangan cairan hebat (dehidrasi) atau ada kondisi infeksi yang berat di tubuh. Apabila seseorang ada gangguan dalam proses berkemih, misalnya ada kelainan bawaan, maka ginjal akan mudah mengalami infeksi.

Ada beberapa penyakit yang bisa memengaruhi ginjal, seperti peradangan. dr. Henny Adriani, Sp.A(K) menekankan, “jika ingin menjaga kesehatan ginjal, kita perlu menghindari penyakit-penyakit. Paling mudah, kita dapat menjaga kecukupan cairan. Pastikan anak-anak minumnya cukup. Kedua, mencegah infeksi cairan kemih. Kalau anak-anak sudah ada gejala perutnya sakit atau demam, cepat bawa berobat karena dikhawatirkan ISK.” Ia juga menambahkan jika punya fasilitas untuk deteksi dini, MomDad bisa periksakan urine atau cairan darah si Kecil.

Mendeteksi kesehatan ginjal lewat warna urine

Tanpa judul(17).png

Baca Juga: Pencegahan Hepatitis Akut Misterius yang Bisa Diterapkan di Sekolah

Kesehatan ginjal dapat dilihat dari cairan urine. Apabila ada kelainan di cairan urine, maka mencerminkan kondisi yang terjadi di ginjal. Selain kepekatan warna urine, kita juga bisa melihat kejernihannya. Jika ada infeksi, warna urin anak akan terlihat lebih keruh.

Selain itu, ada juga warna lain yang perlu diwaspadai, yaitu kemerahan. “Kalau misal ada infeksi saluran kemih, ada sel darah merah yang tercampur di urine. Apabila warna urine si Kecil berubah, MomDad perlu waspada dan segera bawa ia ke dokter,” ungkap dr. Henny Adriani, Sp.A(K).

Perlu diketahui, normalnya, anak yang sudah melewati masa bayi, akan buang air kecil 5 - 6 kali dalam sehari. Jika lebih sedikit dari itu, maka sebaiknya MomDad perlu memperhatikan apakah apakah asupan cairannya kurang atau tidak.

Gangguan ginjal akut

istockphoto-1160494861-612x612.jpg

Gangguan ginjal akut adalah sebuah penyakit yang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba. Gangguan ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak, khususnya di bawah usia 6 tahun. Gejalanya dapat dilihat ketika produksi urine anak berkurang drastis atau saat dibawa ke rumah sakit, pemeriksaan fungsi ginjal terlihat bahwa kadar ureum atau kreatinin tinggi.

Penyebab gangguan ginjal akut pada anak umumnya ada tiga, antara lain:

  • Penyebab fungsional, seperti dia diare, anak tidak mau minum, atau ada infeksi berat seperti demam berdarah.
  • Penyebab dari ginjal itu sendiri, misalnya mengalami sindrom nefrotik, nefritis (pembengkakan pada ginjal), yang menyebabkan ginjal tidak mampu memproduksi sejumlah cairan urin yang cukup.
  • Sumbatan. Beberapa anak mengalami kelainan bawaan dari lahir, seperti saluran kemihnya tidak lancar, sehingga memengaruhi produksi cairan urine.

Gejala gangguan ginjal akut

Gejala yang paling bisa dideteksi sejak dini adalah dengan melihat produksi urine. Jika produksi urin sudah turun dan fungsi ginjal rusak sebanyak 50%, MomDad baru bisa melihat anak mulai bengkak, napasnya cepat dan dalam, mulai ada gangguan elektrolit, serta kejang karena tekanan darah tinggi.

“Sebelum pipisnya berkurang, biasanya timbul gejala demam dan diare, adanya gangguan saluran napas, atau muntah. Kemudian kita harus memperhatikan produksi air kencing anak,” jelas dr. Henny Adriani, Sp.A(K).

Gangguan ginjal akut dikatakan menjadi penyakit yang misterius karena perjalanan penyakitnya cepat, terjadinya mendadak, dan pemburukannya juga cepat. Itulah yang membuat dokter anak menilai bahwa hal ini menjadi sesuatu yang "tidak biasanya". Hingga saat ini, gangguan ginjal akut masih dalam proses investigasi dokter.

Apabila si Kecil mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk membawanya ke dokter agar dapat ditangani lebih lanjut ya, MomDad.

MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil? Yuk, tanyakan pada ahli di Forum Tanya DokterPertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh dokter spesialis anak, lho.

Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=vw4vS9ez7sc

Sumber foto: iStock

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: