Waspada Penyakit Flu Burung Mengintai Anak!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Flu Burung, Avian Influenza
Baru genap 3 tahun COVID-19 ‘tiba’, Indonesia dihebohkan lagi dengan adanya kasus flu burung. Cina melaporkan adanya kasus kedua flu burung menular pada manusia yang membuat gempar. Sebagai pencegahan, MomDad wajib tahu gejala, serta langkah tepat agar keluarga, terutama si Kecil terhindar dari penyakit ini.
Waspada flu burung
Avian influenza atau flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus avian (bird) influenza (flu) Tipe A. Virus ini secara alami menyebar di antara burung air liar di seluruh dunia dan dapat menginfeksi unggas peliharaan, serta spesies burung dan hewan lainnya. [1]
Flu burung atau avian influenza, normalnya tidak mudah menginfeksi manusia. Tahun 2007, ditemukan kasus penularan H5N1 dari unggas ke manusia. Penularan flu burung atau avian influenza dari unggas ke manusia dapat terjadi pada masyarakat yang kontak langsung dengan cairan tubuh dari unggas yang terinfeksi virus H5N1, misalnya memegang, mencabuti bulu, dan mengelola produk mentah unggas yang terinfeksi kemudian mengusap daerah wajah sehingga virus dapat masuk ke saluran napas atau saluran cerna dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap flu burung. [2]
Gejala flu burung
Gejala dimulai dalam waktu 2-8 hari, dan dapat terlihat seperti flu biasa. Batuk, demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, dan sesak napas dapat terjadi.
Anak yang mengalami infeksi saluran napas atas dengan gejala selesma belum dapat dicurigai terinfeksi virus H5N1. Anak mengalami infeksi saluran napas atas lalu mengalami perburukan klinis yang begitu cepat akibat radang paru yang cepat menyebar ke parenkim dan alveoli paru, sehingga anak menunjukkan gejala pneumonia, yaitu napas yang cepat dan napas sesak dan hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil leukosit yang rendah, serta ada riwayat kontak dengan unggas yang mati tidak wajar dan unggas mati secara massal maka kita patut curiga anak terinfeksi virus H5N1.
Apakah flu burung bisa dicegah dengan imunisasi influenza?
Seseorang yang telah diimunisasi influenza masih dapat terkena selesma yang disebabkan oleh virus selain influenza. Imunisasi flu hanya melindungi pasien dari infeksi flu, tetapi tidak dapat melindungi infeksi oleh virus lain penyebab selesma Dengan demikian, seorang anak yang sudah diimunisasi flu masih dapat terkena flu burung, namun dapat mengurangi risiko terjangkit flu burung. [1]
Upaya pencegahan flu burung
Adapun upaya yang bisa MomDad lakukan sebagai langkah pencegahan flu burung, antara lain: [1]
- Memakai alat pelindung diri lengkap saat kontak langsung atau saat mengolah unggas Mencuci tangan setelah kontak langsung dengan unggas.
- Tidak memelihara hewan ternak di pemukiman tempat tinggal.
- Tidak mengonsumsi bahan mentah unggas jika dicurigai unggas yang mati tidak wajar dan mati secara masal.
- Menghindari dan melaporkan unggas yang mati tidak wajar dan mati secara masal kepada petugas peternakan untuk dilakukan tindakan pemusnahan pada unggas-unggas yang dicurigai terinfeksi virus H5N1.
Sebagai orang tua, MomDad patut meningkatkan kewaspadaan bila si Kecil mengalami gejala demam, batuk, pilek disertai nafas yang cepat dan napas sesak.
Referensi:
- https://www.cdc.gov/flu/avianflu/index.htm
- Berdasarkan wawancara dengan Dr. Darmawan B. Setyanto Sp.A(K), Divisi Respirologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM, pada tanggal 29 Maret 2016.