Tahapan Berbicara pada Anak Berdasarkan Usia
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA
Topik: Stimulasi, Stimulasi Perkembangan, Bicara
Melatih anak berbicara bisa dilakukan sejak dini atau sejak baru lahir. Di awal tumbuh kembangnya, bayi dapat mengeluarkan suara-suara hingga akhirnya ia bisa merangkai kata demi kata. Sebagai orang tua yang ingin tumbuh kembang anaknya optimal, MomDad wajb tahu nih tahapan berbicara pada anak berdasarkan usia. Yuk, simak!
Tahapan berbicara anak
- Saat lahir, bayi hanya dapat menangis untuk menyatakan keinginannya. Pada usia 2-3 bulan, bayi mulai dapat membuat suara-suara seperti “aah” atau “uuh” yang dikenal dengan istilah cooing. Ia juga senang bereksperimen dengan berbagai bunyi yang dapat dihasilkannya, misalnya suara menyerupai berkumur. Bayi juga mulai bereaksi terhadap orang lain dengan mengeluarkan suara. Setelah usia 3 bulan, bayi akan mencari sumber suara yang didengarnya dan menyukai mainan yang mengeluarkan suara.
- Mendekati usia 6 bulan, bayi dapat berespons terhadap namanya sendiri dan mengenali emosi dalam nada bicara. Cooing berangsur menjadi babbling, yakni mengoceh dengan suku kata tunggal, misalnya “papapapapa”, “dadadadada”, “bababababa”, “mamamamama”. Bayi juga mulai dapat mengatur nada bicaranya sesuai emosi yang dirasakannya, dengan ekspresi wajah yang sesuai.
- Pada usia 6-9 bulan, bayi mulai mengerti nama-nama orang dan benda serta konsep-konsep dasar seperti “ya”, “tidak”, “habis”. Saat babbling, ia menggunakan intonasi atau nada bicara seperti bahasa ibunya. Ia pun dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama dan papa tanpa arti.
- Pada usia 9-12 bulan, ia sudah dapat mengucapkan “mama” dan “papa” (atau istilah lain yang biasa digunakan untuk ibu dan ayah atau pengasuh utama lainnya) dengan arti. Ia menengok apabila namanya dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana, misal “lihat itu!” atau “ayo sini”. Si Kecil juga mampu menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya, misalnya menunjuk, merentangkan tangan ke atas untuk minta digendong, atau melambaikan tangan (dadah). Ia suka membeo, menirukan kata atau bunyi yang didengarnya. Lalu, pada usia 12 bulan bayi sudah mengerti sekitar 70 kata.
- Usia 12-18 bulan, si Kecil biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain, dan mengikuti perintah satu langkah (Tolong ambilkan mainan itu). Kosakata anak bertambah dengan pesat; pada usia 15 bulan ia mungkin baru dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, namun pada usia 18 bulan kosakatanya telah mencapai 5-50 kata. Pada usia ini, anak sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata.
- Pada usia 18-24 bulan, anak akan mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata (mama mandi, naik sepeda) dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini anak akan senang mendengarkan cerita. Di usia dua tahun, sekitar 50% bicaranya dapat dimengerti orang lain.
Yuk, temani dan ajak terus si Kecil berinteraksi sejak dini agar perkembangan bicaranya bisa optimal.
Ingin tips dan informasi lainnya seputar newborn? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Reference: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.