primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

3 Alat Ukur BB yang Direkomendasikan untuk Deteksi Dini Pertumbuhan Anak

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Alat Ukur Berat Badan, Berat Badan, Tumbuh Kembang

Gagal tumbuh pada anak, termasuk stunting, berhubungan dengan peningkatan angka kematian terkait infeksi dan kerentanan terhadap kesakitan yang berkontribusi pada sepertiga kematian balita (Unicef, 2009). Oleh karena itu, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin setiap bulan sangat penting dilakukan sebagai deteksi dini terjadinya gagal tumbuh. Upaya yang dilakukan dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak salah satunya dengan tersedianya alat ukur sesuai standar. Nah, salah satu alat ukur krusial yang perlu dimiliki adalat pengukur berat badan. Dari sekian banyak jenis pengukur berat badan, ada 3 alat yang direkomendasikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, lho. Yuk, cari tahu ketiga alat serta cara pemakaian yang tepat!

1. Alat Ukur Berat Badan bayi (Baby Scale)

alat_ukur_berat_badan_1.jpg

Kriteria:

  • Kuat dan tahan lama.
  • Mempunyai ketelitian 10 g atau 0,01 kg.
  • Kapasitas maksimal 20 kg.
  • Jika timbangan menggunakan baterai, jenis dan ukuran baterai harus tersedia di daerah setempat.
  • Mudah dimobilisasikan untuk kunjungan rumah
  • Bukan merupakan timbangan pegas atau baby scale manual.
  • Memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Cara penggunaan:

  • Alat ukur berat badan bayi diletakkan di tempat yang rata, datar, dan keras sehingga tidak mudah bergerak dan ruangan cukup terang.
  • Alat ukur berat badan bayi harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan.
  • Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik.
  • Tombol power/on dinyalakan dan memastikan angka pada jendela baca menunjukkan angka nol. Posisi awal harus selalu berada di angka nol.
  • Bayi dengan pakaian seminimal mungkin diletakkan di atas alat ukur berat badan bayi hingga angka berat badan muncul pada layar alat ukur berat badan bayi dan sudah tidak berubah.
  • Berat badan bayi dicatat dalam satuan kilogram (kg) dengan dua desimal (2 digit di belakang koma).

2. Alat Ukur Berat Badan Injak Digital

alat_ukur_berat_badan_2.jpg

Kriteria:

  • Kuat dan tahan lama.
  • Mempunyai ketelitian 100 g atau 0,1 kg.
  • Kapasitas 150 kg.
  • Timbangan injak digital dapat berupa timbangan injak digital konvensional atau tared, yaitu dapat diatur ulang ke nol (tared) pada saat ibu/pengasuh masih di atas timbangan.
  • Sumber energi timbangan digital dapat berasal dari baterai atau cahaya.
  • Timbangan yang menggunakan cahaya, harus diletakkan pada tempat dengan pencahayaan yang cukup pada saat digunakan.
  • Mudah dimobilisasikan untuk kunjungan rumah.
  • Bukan merupakan timbangan pegas (bathroom scale).
  • Memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

Cara penggunaan:

  • Memastikan kelengkapan dan kebersihan timbangan.
  • Memasang baterai pada timbangan yang menggunakan baterai.
  • Meletakkan timbangan di tempat yang datar, keras, dan cukup cahaya.
  • Menyalakan timbangan dan memastikan bahwa angka yang muncul pada layar baca adalah 00,0.
  • Sepatu dan pakaian luar anak harus dilepaskan atau anak menggunakan pakaian seminimal mungkin.
  • Anak berdiri tepat di tengah timbangan saat angka pada layar timbangan menunjukan angka 00,0, serta tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah.
  • Menimbang berat badan anak yang sudah bisa berdiri


berat_badan_anak_3.png

Untuk anak yang belum bisa berdiri atau tidak mau berdiri sendiri, penimbangan dilakukan bersama dengan ibunya dengan langkah sebagai berikut:

a. Untuk timbangan konvensional

1) Ibu melepas alas kaki, pakaian luar/tebal, dompet, tas, handphone, dan barang lainnya.

2) Menyalakan timbangan hingga muncul angka 00,0 pada layar baca.

3) Ibu diminta berdiri tepat di tengah alat timbang serta tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah.

4) Hasil timbangan berat badan ibu dicatat.

5) Ibu diminta turun dari timbangan.

6) Ibu menggendong anaknya (pakaian anak harus seminimal mungkin) dan diminta berdiri kembali di alat timbang sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan tidak

berubah.

7) Hasil timbangan berat badan ibu dan anak dicatat.

8) Berat badan anak dicatat dengan cara mengurangi berat badan ibu dan anak dengan berat badan ibu saja. 

b. Untuk timbangan tared

1) Ibu melepas alas kaki, pakaian luar/tebal, dompet, tas, handphone, dan barang lainnya.

2) Menyalakan timbangan hingga muncul angka 00,0 pada layar baca.

3) Ibu diminta berdiri di atas timbangan, tepat di tengah alat timbang serta tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah.

4) Menekan tombol (atau menggerakkan telapak tangan di atas layar baca pada timbangan dengan sumber energi cahaya) hingga muncul kembali angka 00,0.

5) Menyerahkan anak (pakaian anak harus seminimal mungkin) kepada ibu, lalu membaca hasil penimbangan yang ditunjukkan pada layar baca dan segera dicatat.

3. Timbangan Dacin

alat_ukur_berat_badan_3.jpg

Kriteria:

  • Kuat dan tahan lama.
  • Ketelitian 100 gram atau 0,1 kg.
  • Kapasitas 25 kg.
  • Bahan terbuat dari besi padat yang dilapisi kuningan.
  • Memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). 

Sarung timbang:

  • Ukuran sarung 90x90 cm.
  • Terbuat dari kain blacu (grey cotton) tebal, berkualitas baik, dan kuat.
  • Dijahit dan dipasang mata ayam untuk lobang pengait ke timbangan.

Cara pemasangan:

  • Dacin digantungkan pada tempat yang kokoh seperti pelana.
  • Memeriksa kekokohan pemasangan dacin dengan cara menarik batang dacin ke bawah.
  • Meletakkan bandul geser pada angka nol dan memeriksa ujung kedua paku timbang harus dalam posisi lurus
  • Meletakkan sarung/kotak/celana timbang yang kosong pada dacin.
  • Menyeimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung/ kotak/celana timbang dengan memasang kantung plastik berisikan pasir/beras/kerikil di ujung batang dacin, sampai kedua jarum timbang di atasnya tegak lurus.

Cara penggunaan:

  • Balita memakai pakaian seminimal mungkin (sepatu, popok, topi, baju, aksesoris, jaket, dan celana yang tebal harus dilepas).
  • Balita diletakkan ke dalam sarung/kotak/celana timbang.
  • Bandul digeser sampai jarum tegak lurus lalu baca berat badan balita dengan cara melihat angka di ujung bandul geser bagian dalam.
  • Hasil penimbangan dicatat dalam kg dan ons (satu angka di belakang koma).
  • Bandul dikembalikan ke angka nol dan balita dapat dikeluarkan dari sarung/ kotak/ celana timbang.

Melalui pemantauan berat badan, MomDad dapat memastikan bahwa si Kecil tumbuh dengan normal sesuai dengan kelompok usianya. Hal ini membantu dalam menilai apakah mereka mencapai tonggak perkembangan yang sesuai.

Referensi: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/51/2022 TENTANG STANDAR ALAT ANTROPOMETRI DAN ALAT DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: