3 Faktor Penting yang Memengaruhi Kemampuan Berjalan Anak
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Terlambat Berjalan
Berdiri dan berjalan merupakan bagian dari tahapan proses perkembangan seorang anak. Apabila seorang anak tidak memiliki masalah, baik dari faktor anak itu sendiri, faktor lingkungan, dan faktor aktivitas, maka anak tersebut tidak memerlukan latihan khusus untuk dapat berdiri dan berjalan. Hal ini dapat dipahami, karena proses berdiri dan berjalan merupakan proses alamiah yang seharusnya terjadi pada semua anak.
Ada tiga faktor yang memengaruhi proses berdiri dan berjalan seorang anak, yaitu:
1.Faktor anak
Faktor dari dalam diri anak yang memengaruhi proses berdiri dan berjalan antara lain:
- Keinginan dari dalam diri untuk bergerak
Keinginan dari dalam diri untuk bergerak harus dimiliki seorang anak untuk dapat berdiri dan berjalan. Keinginan Ini harus didukung oleh nutrisi yang cukup, kemampuan sensoris dan kognitif yang baik, serta bagian tubuh bebas dari rasa nyeri dan kondisi jantung dan paru yang sehat.
- Persepsi
Selain keinginan dari dalam diri, seorang anak memerlukan persepsi yang baik untuk dapat berdiri dan berjalan. Misalnya, persepsi terhadap gerak, arah, jarak, tempo, kecepatan, dan ruang.
- Pola gerakan yang baik
Proses berdiri dan berjalan yang baik membutuhkan pola gerakan yang tepat. Untuk dapat berdiri, kaki perlu menumpu, lutut menekuk, panggul dan sumbu tubuh condong ke depan. Sedangkan untuk berjalan, memerlukan pola gerakan yang terdiri dari placing (menempatkan dan menumpukan kaki pada lantai) dan stepping (melangkahkan kaki). Stepping dan placing memerlukan koordinasi gerakan yang baik antara sisi tubuh kiri dan kanan.
- Tidak ada lagi refleks primitif.
- Tonus otot normal (normotoni).
- Sendi dapat digerakkan sesuai dengan batasan yang normal.
- Memiliki kekuatan otot yang baik terutama otot sumbu tubuh, pinggul, lutut, dan tumit.
- Memiliki keseimbangan yang baik (keseimbangan depan-belakang, keseimbangan atas-bawah, dan keseimbangan kanan-kiri).
2. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang mendukung proses berdiri dan berjalan adalah yang memberikan peluang anak untuk berdiri dan berjalan sehingga faktor ini dipengaruhi oleh pola asuh. Kondisi lingkungan yang mendorong seorang anak untuk berdiri dan berjalan, misalnya meletakkan mainan pada posisi yang membuat seorang anak berdiri atau berjalan untuk mendapatkan mainan tersebut serta membuat lingkungan seaman mungkin sehingga anak tidak terjatuh, terbentur, hingga terpeleset yang membuat anak menjadi trauma.
3. Faktor aktivitas
Anak didorong untuk beraktivitas sesuai dengan usia perkembangan anak yaitu sekitar usia 9 bulan untuk berdiri dan sekitar 12 bulan untuk berjalan. Jika pada usia tersebut anak terlalu banyak digendong atau duduk, maka tingkat perkembangan anak menjadi seperti anak berusia 6-7 bulan.
Jika faktor anak, lingkungan, dan aktivitas semuanya baik, maka tentu saja proses berdiri dan berjalan anak akan lancar. Apabila anak mengalami keterlambatan dalam berdiri dan berjalan, maka langkah yang diambil oleh dokter adalah menentukan penyebab terganggunya proses berdiri dan berjalan seorang anak. Selain itu, ada penyebab medis (sindrom down atau palsi serebral) atau penyebab lain yang mendasari, misalnya:
- Masalah pada saraf tepi, sambungan otot saraf
- Otot dan rangka
- Fungsi jantung dan paru
- Status nutrisi
- Pola asuh
- Lingkungan
- Play level
Aktivitas dan stimulasi akan memberikan kesempatan seorang anak menggunakan anggota tubuhnya, memperkuat otot-otot tubuh, mempelajari keseimbangan, mendapat input sensori lain yang akan berguna untuk membantunya berjalan dengan baik sesuai usianya.
Jika MomDad menyadari tanda-tanda anak terlambat berjalan, bisa segera konsultasikan kondisi tersebut dengan dokter anak agar bisa diatasi sesuai dengan penyebabnya.
Referensi: Dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR(K). Tips Melatih Anak Berdiri dan Berjalan. Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016.