Meta Pixel3 Hal Penting yang Menjadi Dasar Kemampuan Bicara Anak<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

3 Hal Penting yang Menjadi Dasar Kemampuan Bicara Anak

Author: Tim PrimaKu

24 Agu 2025

Topik: Kemampuan Bicara, Bicara, Speech Delay, 0-3 bulan, Bayi Newborn

Bulan-bulan awal kehidupan bayi adalah masa yang sangat berharga bagi orang tua untuk menyaksikan berbagai perkembangan baru. Salah satu hal yang paling menarik adalah ketika bayi mulai merespons suara di sekitarnya, terutama suara orang tua. Dari sekadar tersenyum ketika mendengar suara Mom atau Dad, hingga mencoba mengoceh untuk pertama kalinya, semua ini adalah tanda-tanda penting bahwa kemampuan pendengaran dan komunikasi bayi sedang berkembang. Perkembangan ini tidak hanya menjadi momen yang menyenangkan, tetapi juga fondasi awal bagi kemampuan bahasa dan komunikasi anak di masa depan.

Suara Orang Tua adalah Dunia Bayi

Sama seperti bayi yang secara alami lebih menyukai wajah manusia dibandingkan pola visual lain, ia juga lebih menyukai suara manusia dibandingkan suara lainnya. Bayi dapat mengenali dan merespons suara-suara yang paling sering didengar, terutama suara orang tua. Suara ini ia asosiasikan dengan kehangatan, makanan, dan rasa nyaman. Menariknya, bayi cenderung menyukai suara bernada tinggi, suatu kebiasaan yang secara naluriah dilakukan oleh kebanyakan orang dewasa ketika berbicara dengan bayi.

Coba perhatikan saat MomDad berbicara pada si Kecil. Tanpa disadari, nada suara MomDad mungkin menjadi lebih tinggi, ucapan lebih lambat, suku kata terdengar lebih jelas, dan ekspresi wajah lebih berlebihan. Semua hal ini sangat efektif untuk menarik perhatian bayi dan biasanya akan membuat si Kecil tersenyum.

Dengan mendengar suara MomDad dan orang-orang di sekitarnya, si Kecil belajar bahwa berbicara itu penting, bahkan jauh sebelum ia mampu memahami atau mengulang kata-kata tertentu. Pada usia sekitar satu bulan, bayi bahkan sudah bisa mengenali orang tua hanya dari suara, meskipun mereka berada di ruangan lain.

Percakapan Pertama Bayi

Setiap kali MomDad berbicara pada si Kecil, ia merasa tenang, nyaman, dan terhibur. Saat ia tersenyum atau mengeluarkan suara seperti bergumam, si Kecil akan melihat ekspresi bahagia MomDad dan mulai memahami bahwa percakapan adalah interaksi dua arah. Inilah yang menjadi dasarnya dalam mempelajari aturan-aturan komunikasi, seperti bergantian berbicara, menirukan suara, mengatur tempo, serta memahami nada dan kecepatan berbicara.

Pada usia sekitar dua bulan, bayi mulai mengeluarkan suara vokal sederhana seperti “ah-ah-ah” atau “ooh-ooh-ooh.” Di usia 4–6 bulan, orang tua disarankan untuk menirukan suara bayi sambil menambahkan kata-kata sederhana dalam percakapan. Meski menggoda untuk terus menggunakan “bahasa bayi,” sebaiknya secara bertahap selingi dengan bahasa orang dewasa agar anak terbiasa mendengar kosakata yang lebih kaya. Pada masa ini, membacakan buku juga sangat dianjurkan meskipun bayi tampak belum memahami isi cerita.

Memasuki usia empat bulan, bayi biasanya sudah mulai rutin mengoceh, bahkan bisa menghibur diri sendiri dengan suara-suara baru seperti “muh-muh” atau “bah-bah.” Bayi juga semakin peka terhadap intonasi dan penekanan kata yang orang tua ucapkan.

Mengenal Suara dan Emosi

Dalam keseharian, bayi belajar banyak hal dari suara orang tua. Ia bisa mengenali kapan saatnya menyusu, berganti popok, diajak jalan, atau ditidurkan hanya dari intonasi ucapan orang tuanya. Suara MomDad bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan suasana hati dan kepribadian. Saat MomDad berbicara dengan nada lembut atau penuh semangat, si Kecil cenderung merespons dengan senyuman atau ocehan kecil. Sebaliknya, jika MomDad berteriak atau bicara dengan nada marah, si Kecil bisa kaget dan menangis.

Perkembangan kemampuan mendengar dan mengeluarkan suara pada bayi sejak usia dini adalah bagian penting dari proses belajar berbahasa. Respons sederhana seperti tersenyum, bergumam, atau menoleh ke arah suara adalah langkah awal menuju komunikasi yang lebih kompleks di kemudian hari. Peran orang tua sangat besar dalam mendukung perkembangan ini, mulai dari berbicara lembut, bernyanyi, hingga membacakan cerita setiap hari.

Dengan memberikan stimulasi positif dan penuh kasih sayang, bayi bukan hanya belajar mengenal suara, tetapi juga mulai memahami dunia emosional dan sosial di sekitarnya. Ingatlah, setiap percakapan kecil dengan si Kecil hari ini adalah pondasi untuk tumbuh kembang bahasa dan komunikasi yang sehat di masa depan.

Referensi: Hearing & Making Sounds: Your Baby's Milestones - HealthyChildren.org