5 Hal Penting yang Perlu Dipantau dalam Tumbuh Kembang Anak
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Pertumbuhan, Perkembangan, Parenting Jadi Praktis
Dalam memantau pertumbuhan anak, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa tumbuh kembang si Kecil optimal. Oleh karena itu, setiap orang tua harus tahu hal apa saja yang sebaiknya dipantau dalam tumbuh kembang anak. Apabila MomDad masih clueless akan hal ini, yuk catat penjelasan di bawah!
Kenaikan BB sesuai dengan kurva pertumbuhan
Berat badan merupakan parameter paling sensitif untuk menentukan kondisi nutrisi saat ini dan juga merupakan parameter pertumbuhan yang paling cepat mengalami perubahan apabila anak mengalami malnutrisi akut. Pada umumnya, yang dilihat pada kondisi seperti ini adalah kurva berat badan menurut usia. Misalnya pada anak yang sebelumnya memiliki pertumbuhan yang baik, jika sedang sakit atau diare, berat badan dapat mengalami penurunan sesuai kondisi sakit saat ini. Namun, setelah anak sembuh, berat badan akan kembali ke normal seiring dengan peningkatan nafsu makannya.
Kenaikan berat badan anak memiliki rentang usia. Semakin tua usia anak, kenaikan berat badan per bulan harus semakin sedikit. Ada beberapa patokan yang dapat digunakan, misalnya untuk 0-3 bulan kenaikannya adalah 750-1000 gram/bulan, 4-6 bulan memiliki kenaikan 600 gram per bulan, 6-9 bulan memiliki kenaikan 450 gram per bulan, dan 9-12 bulan memiliki kenaikan 225 gram per bulan. Sedangkan, anak di atas usia setahun memiliki kenaikan rata-rata 200 gram per bulannya yang merupakan angkat kenaikan pada umumnya. Angka tersebut hanyalah perkiraan kasar, nilai sesungguhnya harus dilihat pada kurva pertumbuhan.
Selain itu, kenaikan berat badan anak juga harus selalu disesuaikan dengan jalur pertumbuhan masing-masing sehingga tidak selalu dapat dipukul rata untuk setiap anak. Anak yang sudah naik berat badannya terlalu banyak pada bulan-bulan sebelumnya, sebaiknya tidak naik terus terlalu tinggi sehingga anak menjadi obes. Pada usia di atas 9 bulan, mengukur berat badan setiap bulan kadang-kadang membuat frustasi karena kenaikannya tidak cukup besar untuk dapat dideteksi oleh timbangan yang yang digunakan. Mungkin kenaikan berat badan anak baru terukur setiap 2 atau 3 bulan.
Sebenarnya, untuk menentukan status gizi anak, kuurva berat badan menurut panjang/tinggi badan lebih penting. Pada kurva ini kita bisa dengan lebih jelas melihat apakah anak bertambah kurus atau bertambah gemuk, atau sebenarnya, meskipun berat badannya tidak naik, status gizinya menetap. Hal ini bisa terjadi bila anak tidak bertambah panjang/tinggi. Jadi, untuk menentukan status gizi anak, ketiga kurva parameter pertumbuhan harus dinilai, yaitu kurva berat badan menurut umur, kurva berat berat menurut panjang/tinggi badan, dan kurva panjang/tinggi badan terhadapa umur. Hanya menggunakan kurva berat badan terhadap umur dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil.
Kenaikan TB atau PB sesuai dengan kurva pertumbuhan
Kenaikan panjang badan juga dapat digunakan untuk menentukan kualitas asupan nutrisi jangka panjang. Panjang badan baru akan terpengaruh setelah anak mengalami malnutrisi dalam waktu yang lama. Contohnya pada kondisi stunting, anak akan menjadi semakin kurus sebelum dia menjadi pendek.
Interpretasi kurva panjang badan terhadap umur ini memang jauh lebih rumit karena dia dipengaruhi oleh banyak hal. Pada awal-awal kehidupan, selain dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi kesehatan, pertumbuhan menjadi lebih panjang/tinggi juga dipengaruhi oleh berat/panjang badan lahir. Setelah usia 6 bulan atau satu tahun, pertumbuhan tinggi badan juga akan dipengaruhi oleh potensi tinggi genetik.
Konsultasikan dengan dokter apabila pertumbuhan panjang/tinggi badan anak tidak adekuat, namun dia tidak bertambah kurus, atau tidak terjadi penurunan posisi pada kurva berat badan terhadap panjang/tinggi badan. Manajemen kondisi ini tidak selalu sesederhana dengan hanya menambahkan asupan zat gizi. Bila manajemennya salah, anak berisiko menjadi anak pendek gemuk di kemudian hari.
Kenaikan lingkar kepala sesuai dengan kurva pertumbuhan
Parameter yang sering dilupakan adalah kenaikan lingkar kepala menurut usia. Pada tahun pertama kehidupan, pengukuran lingkar kepala harus dilakukan sebulan sekali dan hasilnya di plot pada kurva lingkar kepala menurut usia. Adanya penyimpangan hasil pengukuran, misalnya kepala terlalu kecil atau tumbuh terlalu lambat (mikrosefali) atau kepala terlalu besar atau tumbuh terlalu cepat (makrosefali) harus selalu dievaluasi dan dikonsultasikan kepada tenaga kesehatan.
Perkembangan sesuai usia
Hal berikutnya yang perlu dipantau adalah perkembangan anak. MomDad perlu memperhatikan apakah perkembangan anak sesuai dengan tonggak perkembangan pada usianya. Perkembangan seorang anak memang tidak dapat disamakan dengan anak lainnya, namun orang tua harus tetap memperhatikan red flags perkembangan apabila si Kecil belum mencapai kemampuan perkembangan sesuai usianya.
Ada 4 ranah perkembangan yang perlu diamati, perkembangan kemampuan gerak otot-otot besar, seperti tengkurap, menegakkan kepala, duduk, berjalan dan seterusnya; kemampuan gerak otot-otot kecil seperti memegang, mengunyah, menelan makanan dan seterusnya; kemampuan bicara dan kemampuan berinteraksi dengan manusia di sekitarnya (kemampuan sosial). Ke-empat ranah tersebut harus berkembang secara sinergis, tidak ada yang ketinggalan.
Jarang terkena sakit
Anak yang sehat juga berarti memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Infeksi saluran napas akut adalah infeksi yang paling sering dijumpai pada anak usia pra sekolah. Anak balita mengalami infeksi saluran napas akut sekitar 6-8 kali per tahunnya yang biasanya sembuh dalam kurun waktu kurang dari 2 minggu. Gejala umum ringan yang terjadi mulai dari hidung mampet, pilek, batuk, dan terkadang hingga demam.
Kadang-kadang anak juga mengalami diare atau demam yang tidak begitu jelas penyebabnya. Orang tua tak perlu panik, karena hal ini normal terjadi. Anak sedang berkenalan dengan kuman-kuman di sekitarnya sehingga kadang-kadang dia juga sakit. Bawalah ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Namun seiring pertambahan usia anak, biasanya gejala yang terjadi akan semakin ringan dan sifatnya self limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh sendiri karena penyebabnya mayoritas berasal dari virus. Apabila anak tampak sering sakit hingga membutuhkan perawatan rumah sakit bahkan membutuhkan antibiotik lewat infus, atau mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh, maka orang tua sebaiknya mengkonsultasikan kepada dokter.
Itulah 5 hal penting yang perlu MomDad ketahui dalam memantau tumbuh kembang anak. Tumbuh kembang setiap anak memang berbeda-beda, namun tidak ada salahnya untuk tetap mengawasi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- Batubara JRL, Tjahjono HA, Aditiawati. Panduan Praktik Klinis IkatanDokter Anak Indonesia Perawakan pendek pada anak dan remaja di Indonesia. UKK Endokrinologi IDAI. 2017
- Nichols J, Duryea TK, Torchia MM. Normal growth patterns in infants and prepubertal children. https://www.uptodate.com/contents/normal-growth-patterns-in-infants-and-prepubertal-children#H30
- Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.
- Korppi, M., Heikkilä, P., Palmu, S. et al. Antibiotic prescribing for children with upper respiratory tract infection: a Finnish nationwide 7-year observational study. Eur J Pediatr 181, 2981–2990 (2022). https://doi.org/10.1007/s00431-022-04512-w
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.