5 Kiat untuk Mencegah Stunting, Sudah Diterapkan Belum?
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp. A
Topik: Stunting
Stunting adalah salah satu kondisi yang sering dikhawatirkan oleh para orang tua. Bahkan, pemerintah dan pelayanan kesehatan pun kerap memberikan awareness terhadap stunting. Oleh karena itu sangat penting bagi MomDad untuk memantau pertumbuhan si Kecil. Demi mencegah stunting, MomDad dapat menerapkan hal sederhana berikut agar tumbuh kembang si Kecil optimal.
Tidur cukup
Seorang anak memerlukan kuantitas dan kualitas tidur yang cukup agar produksi hormon pertumbuhan menjadi optimal. Hormon pertumbuhan ini dilepaskan saat seseorang berada dalam fase tidur sekitar pukul 10-12 malam. Oleh karena itu, penting bagi si Kecil untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup[1].
Penuhi asupan nutrisi
Stunting didefinisikan sebagai perawakan pendek akibat malnutrisi kronik. Salah satu kunci pencegahan stunting yaitu dengan memenuhi kecukupan nutrisi harian anak, terutama protein hewani. Asupan protein yang cukup dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi hormon yang merangsang pertambahan panjang tulang yaitu IGF-1 (insulin-like growth factor). Orang tua perlu memastikan kecukupan protein yang bersumber dari hewani, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, karena stunting paling sering terjadi pada kelompok usia ini. Umumnya, protein diperlukan dalam proporsi 10-15% total kalori harian. Pada bayi usia 6-8 bulan, hal ini dapat dicukupi dengan mengonsumsi 1 sajian protein hewani per hari misalnya 1 telur per hari. Pada usia 9-12 bulan sekitar 1-2 sajian protein hewani, dan pada usia 12-24 bulan sekitar 2-3 sajian protein hewani per hari[2].
Cegah anak sakit
Infeksi dapat menyebabkan penurunan nafsu makan seorang anak, yang apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan kondisi weight faltering pada bayi dan anak. Infeksi dan nutrisi merupakan hal yang saling berkaitan, dimana malnutrisi dapat meningkatkan kerentanan seorang anak terhadap penyakit atau infeksi, dan infeksi yang menurunkan nafsu makan dapat memperberat malnutrisi yang terjadi. Dengan melakukan imunisasi lengkap dan sesuai jadwal, MomDad dapat melindungi anak dari resiko penyakit menular. Selain itu, apabila sampai terkena, anak yang sudah melakukan imunisasi akan memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan anak yang tidak imunisasi. Jadi, segera lakukan imunisasi pada anak untuk mencegah terjadinya stunting, ya!
Lakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin
Stunting selalu diawali dengan fase kenaikan berat badan tidak adekuat (weight faltering). Weight faltering didefinisikan sebagai kenaikan berat badan di bawah persentil 5 menurut usia dan jenis kelamin (tabel WHO). Hal ini dapat dideteksi dini apabila MomDad melakukan pemeriksaan pertumbuhan plot secara rutin ke kurva pertumbuhan anak[3].
Jaga kebersihan
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dapat menghindarkan anak dari berbagai macam penyakit, baik yang menular lewat droplet misalnya dengan menerapkan etika batuk, mengenakan masker, atau mencuci tangan, maupun yang menular secara fekal oral misalnya bakteri atau virus penyebab diare dan infeksi saluran cerna.
Itu dia 5 cara yang bisa MomDad lakukan agar anak terhindar dari stunting. Pemberian asupan nutrisi yang baik berperan penting pada pertumbuhan anak, jadi pastikan anak mendapatkan gizi harian yang cukup.
MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- Van Cauter E, Plat L. Physiology of growth hormone secretion during sleep. J Pediatr. 1996 May;128(5 Pt 2):S32-7. doi: 10.1016/s0022-3476(96)70008-2. PMID: 8627466.
- Hanindita M. 78 resep MPASI. Gramedia Pustaka utama
- Batubara JRL, Tjahjono HA, Aditiawati. Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia Perawakan pendek pada anak dan remaja di Indonesia. UKK Endokrinologi IDAI. 2017