primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Anak Kurus Sehat, Kenali Cirinya!

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Kurus, Tumbuh Kembang, Berat Badan

Anak kurus seringkali dikaitkan dengan kekurangan gizi. Padahal, anak kurus belum tentu kekurangan gizi, lho. Anak dengan kondisi badan yang kurus bisa saja sehat dan kebutuhan nutrisinya terpenuhi. Lantas, gimana sih cara mendeteksi anak kurus yang sehat? Yuk, kenali tandanya!

Anak Kurus Sehat

anak kurus sehat (3).jpg

Kurus merupakan istilah subjektif yang digunakan untuk menggambarkan status gizi seseorang. Untuk menyatakan anak “kurus” sehat atau bermasalah memerlukan penilaian objektif berupa pengukuran yang dilakukan dengan akurat. Penilaian antropometri yang dikatakan normal adalah berat badan menurut usia di atas -2SD dan berat badan menurut tinggi badan di atas -2SD pada kurva yang sesuai usia dan jenis kelaminnya. Seorang anak yang memiliki BB kurang menurut usia dan/atau status gizi kurang menurut usia, memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait penyebabnya dan tidak dapat dianggap “normal-normal” saja.

Tanda Anak Kurus Sehat

anak kurus sehat (1).jpg

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa kurus sehat tidak boleh hanya berdasarkan penilaian subjektif semata, melainkan harus dengan pengukuran yang akurat dan plot BB dan TB di kurva pertumbuhan yang sesuai dengan usia dan jenis kelamin. Interpretasi normal adalah BB/U yang berada di antara -2SD hingga + 1 SD, serta BB/TB diantara -2SD hingga + 1 SD, serta pastikan TB/U anak juga normal. Hati-hati dengan status gizi baik, namun perawakan pendek, karena anak dapat tampak “normal” namun mungkin telah terjadi malnutrisi kronis yang memperlambat pertambahan panjang badan. Jika didapatkan hasil yang abnormal, segera berkonsultasi dengan DSA untuk mencari kemungkinan penyebab masalah gizi.

Pemantauan Anak Kurus Sehat

anak kurus sehat (2).jpg

Untuk mengetahui apakah anak kurus sehat, umumnya MomDad dapat memantau beberapa poin berikut:

1. Kenaikan BB sesuai kurva pertumbuhan

Berat badan merupakan parameter paling sensitif untuk menentukan kondisi nutrisi saat ini. Berat badan merupakan parameter pertumbuhan yang paling cepat mengalami perubahan apabila seorang anak mengalami malnutrisi akut. Umumnya yang dilihat pada kondisi seperti ini adalah kurva berat badan menurut usia. Misalnya pada anak yang sebelumnya pertumbuhannya baik, apabila ia sedang sakit atau diare, berat badan dapat mengalami penurunan sesuai kondisi sakit saat ini, namun apabila ia sudah sembuh maka berat badan juga seharusnya Kembali ke normal, seiring dengan peningkatan nafsu makan anak. Kenaikan berat badan anak memiliki rentang usia misalnya:

  • 0-3 bulan kenaikan BB-nya 750-1000 gram/bulan
  • 4-6 bulan kenaikan BB-nya 600 gram/bulan
  • 6-9 bulan kenaikan BB-nya 450 gram/bulan
  • 9-12 bulan kenaikan BB-nya 225 gram per bulan

Anak di atas usia setahun memiliki kenaikan rata-rata 200 gram per bulannya, namun angka-angka tersebut adalah kenaikan pada umumnya. Kenaikan berat badan anak harus selalu disesuaikan dengan kurva (jalur) pertumbuhan masing-masing, sehingga tidak selalu dapat dipukul rata untuk setiap anak. Kurva berat badan menurut Panjang badan juga harus diplot untuk menentukan status gizi seorang anak. Lain daripada itu, pengukuran parameter pertumbuhan harus dilakukan minimal pada 3 kurva yaitu BB/U, BB/TB, dan PB/U.

2. Kenaikan TB atau PB sesuai kurva pertumbuhan

Kenaikan panjang badan (PB) merupakan parameter untuk menentukan apakah status nutrisi jangka panjang anak masih baik. Kenaikan PB baru akan terpengaruh setelah anak mengalami malnutrisi dalam waktu lama. Misalnya dalam kondisi stunting, parameter yang terpengaruh lebih dahulu adalah berat badan, misalnya anak yang mengalami weight faltering dalam waktu lama, lambat laun kenaikan PB-nya juga akan terpengaruh dan ia menjadi pendek. Kurva PB ini tidak menggambarkan kondisi akut, misalnya anak yang sebelumnya baik-baik saja, dan saat ini mengalami diare/bapil, meskipun kurva berat badan menurut usia mungkin mengalami penurunan. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka akan terjadi perlambatan pertumbuhan tinggi anak. Pada anak yang telah mengalami malnutrisi kronik sampai stunting, hasil plot dapat menunjukkan gizi baik pada kurva BB/TB, namun sebenarnya pertumbuhan anak tersebut tidak baik-baik saja, sehingga pengukuran minimal 3 parameter menjadi krusial.

3. Kenaikan lingkar kepala sesuai kurva pertumbuhan

Parameter yang sering dilupakan adalah kenaikan lingkar kepala menurut usia. Pada tahun pertama kehidupan, pengukuran lingkar kepala harus dilakukan sebulan sekali, dan hasilnya di plot di kurva lingkar kepala menurut usia. Adanya penyimpangan hasil pengukuran, misalnya kepala terlalu kecil (mikrosefali) atau terlalu besar (makrosefali) harus selalu dievaluasi dan dikonsultasikan ke tenaga kesehatan.

4. Perkembangan sesuai usia

Ciri berikutnya seorang anak yang sehat adalah perkembangan sesuai usia. MomDad perlu memperhatikan apakah perkembangan anak sesuai tonggak perkembangan pada usianya. Perkembangan seorang anak memang tidak dapat disamakan dengan anak lain, namun orang tua tetap harus memperhatikan red flags perkembangan, apabila seorang anak tidak mencapai kemampuan perkembangan sesuai usianya.

5. Jarang sakit

Anak yang sehat juga berarti memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Infeksi saluran napas akut adalah infeksi yang paling sering dijumpai pada anak usia prasekolah. Anak balita mengalami sekitar 6-8 kali infeksi saluran napas akut per tahunnya, yang umumnya menyembuh dalam 2 minggu. Gejalanya umumnya ringan mulai dari hidung mampet, pilek, batuk, dan kadang dijumpai demam. Seiring pertambahan usia anak, umumnya gejalanya semakin ringan, dan sifatnya self limiting disease karena penyebabnya mayoritas adalah virus. Apabila anak tampak sering sakit yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, bahkan membutuhkan antibiotic intravena, atau mengalami sakit yang tak kunjung sembuh, maka orang tua sebaiknya mengkonsultasikan ke dokter.

Jadi, apabila anak terlihat kurus, namun menunjukkan tanda seperti di atas, MomDad tidak perlu khawatir, ya.

Referensi:

  • Batubara JRL, Tjahjono HA, Aditiawati. Panduan Praktik Klinis IkatanDokter Anak Indonesia Perawakan pendek pada anak dan remaja di Indonesia. UKK Endokrinologi IDAI. 2017
  • Nichols J, Duryea TK, Torchia MM. Normal growth patterns in infants and prepubertal children. https://www.uptodate.com/contents/normal-growth-patterns-in-infants-and-prepubertal-children#H30
  • Homan GJ. Failure to Thrive: A Practical Guide. Am Fam Physician. 2016 Aug 15;94(4):295-9.
  • Korppi, M., Heikkilä, P., Palmu, S. et al. Antibiotic prescribing for children with upper respiratory tract infection: a Finnish nationwide 7-year observational study. Eur J Pediatr 181, 2981–2990 (2022). https://doi.org/10.1007/s00431-022-04512-w
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: