Anak Nggak Bisa Mengikat Tali Sepatu, Apakah Tanda Gangguan?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Gangguan Perkembangan Koordinasi, Tumbuh Kembang
Gangguan perkembangan pada anak tidak hanya bisa dilihat dari masalah bahasa penglihatan, kemampuan motorik kasar (pergerakan), atau kognitif saja, melainkan dari kegiatan sehari-hari yang sederhana. Gangguan perkembangan yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari bisa meliputi anak yang kesulitan mengancingkan baju, hingga kesulitan mengikat tali sepatu. Pada gambaran tersebut, kemungkinan anak mengalami suatu Gangguan Perkembangan Koordinasi (GPK).
Gangguan perkembangan koordinasi
Gangguan Perkembangan Koordinasi merupakan terjemahan dari Developmental Coordination Disorder (DCD), yaitu gangguan keterampilan alat gerak yang berpengaruh terhadap kemampuan anak untuk melaksanakan tugas yang umum dilakukan sehari-hari. Penyebabnya belum pasti. Banyak teori yang dikemukakan mengenai kemungkinan penyebab GPK, salah satunya adalah karena ketidakmampuan otak anak mengintegrasikan informasi sensori untuk menghasilkan gerakan yang terampil.
Usia anak alami GPK
Gangguan Perkembangan Koordinasi diperkirakan terdapat pada 5-15% anak usia sekolah dasar dan paling sedikit 5-6% dari semua anak. Kepustakaan menyebutkan bahwa anak laki-laki dua kali lebih banyak mengalami gangguan ini dibandingkan dengan anak perempuan. Gangguan ini seringkali tidak terjadi sendiri. Penelitian menunjukkan hampir 50% anak dengan gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas, kesulitan belajar dan gangguan bahasa spesifik juga mengalami GPK.
Gejala GPK
Beberapa gejala GPK dapat mulai dikenali sejak usia prasekolah. Apabila anak memiliki tanda keterlambatan dalam perkembangan gerak kasar dan halus, sering menabrak benda-benda, mudah jatuh, makan cenderung berantakan dan lebih memilih makan dengan tangan langsung daripada dengan sendok garpu, sering mengalami kesulitan menggenggam pensil atau menggunakan gunting, serta tidak dapat membuat menara kubus, ada baiknya orang tua mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Gejala GPK pada usia sekolah dapat dilihat dari aspek fisik, belajar, maupun dalam perawatan diri, seperti:
- Anak mungkin mudah terjatuh bila berjalan atau lari.
- Sering tidak dapat memperkirakan jarak secara akurat dan mudah menabrak benda.
- Kesulitan beraktivitas fisik bersama teman seperti bermain sepak bola.
- Cenderung lamban, serta kesulitan mempelajari kegiatan baru misalnya lompat tali.
- Saat belajar di kelas, anak mungkin sering mengubah postur tubuh selama menulis untuk menyesuaikan posisi buku, karena keterampilan memegang pensil yang kurang. Kesulitan koordinasi gerak mengakibatkan anak cenderung lambat dalam menyalin dan menulis, tulisan tangan jelek karena kesulitan dalam memanipulasi pena atau pensil, serta kesulitan memotong dan melipat ketika melakukan kerajinan tangan.
- Dalam hal perawatan diri, anak mungkin sulit mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, sehingga tampak lusuh. Anak juga mungkin sering menjatuhkan benda atau menumpahkan minuman.
Nah, itu dia penjelasan mengenai gangguan perkembangan koordinasi pada anak yang perlu MomDad perhatikan.
MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum Tumbuh Kembang! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.