Meta PixelAnak Suka Telat Makan Malam? Awas, Pengaruhi Berat Badan!<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Anak Suka Telat Makan Malam? Awas, Pengaruhi Berat Badan!

Author: Tim PrimaKu

23 Jul 2025

Topik: BB Anak, Makan Malam, 0-6 Bulan, 6-12 Bulan, 1-2 tahun, 3 Tahun Ke Atas, Jadwal Makan

Pola makan yang sehat dan teratur sangat penting bagi perkembangan fisik dan mental balita. Namun, kebiasaan makan malam larut sering kali dianggap sepele oleh sebagian orang tua, padahal kebiasaan ini dapat memengaruhi kesehatan anak, termasuk berat badannya. Bagaimana sih telat makan dapat berpengaruh pada berat badan anak, khususnya balita?


Pengaruh Makan Malam Larut pada Sistem Pencernaan Balita

Saat makan malam dilakukan pada jam-jam yang sangat dekat dengan waktu tidur, tubuh anak tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna makanan secara optimal. Proses pencernaan yang terganggu bisa berpengaruh pada kualitas tidur dan metabolisme tubuh balita. Penelitian menunjukkan bahwa makan malam yang terlambat dapat menghambat proses tubuh untuk membakar kalori secara efisien. Sistem pencernaan yang bekerja lebih lambat dapat menyebabkan penumpukan lemak yang tidak dibakar, yang lama-kelamaan dapat memengaruhi berat badan balita.

Keterkaitan Makan Malam Larut dengan Penurunan Kualitas Tidur Balita

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi balita, karena tubuh anak membutuhkan waktu untuk pemulihan dan pertumbuhan. Makan malam yang terlalu dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu siklus tidur alami anak. Makanan yang berat atau sulit dicerna sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti refluks asam, yang akan mengganggu kenyamanan tidur. Kualitas tidur yang buruk pada akhirnya dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan nafsu makan balita keesokan harinya, yang berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan.

Makan Malam Larut & Perubahan Hormon yang Memengaruhi Berat Badan

Makan malam larut juga dapat memengaruhi hormon yang berperan dalam pengaturan nafsu makan dan metabolisme. Salah satu hormon yang terlibat adalah insulin, yang mengatur kadar gula darah. Makan malam yang terlambat dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan penyimpanan lemak, terutama pada anak-anak yang lebih sensitif terhadap perubahan hormon ini. Penelitian menunjukkan bahwa makan larut malam dapat berhubungan dengan peningkatan kadar insulin dan penurunan sensitivitas insulin, yang dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan pada balita.

Strategi Mengatur Jadwal Makan yang Sehat untuk Balita

Nah, agar anak tetap sehat dan terhindar dari masalah berat badan yang berlebihan, penting bagi orang tua untuk mengatur jadwal makan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Tetapkan Waktu Makan yang Teratur
    Cobalah untuk menyusun rutinitas makan yang konsisten, dengan makan malam tidak lebih dari 2–3 jam sebelum waktu tidur.
  • Pilih Makanan yang Sehat dan Ringan untuk Makan Malam
    Sajikan makanan yang mudah dicerna dan bergizi tinggi, seperti sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks.
  • Hindari Camilan Berat Setelah Makan Malam
    Jika anak merasa lapar setelah makan malam, berikan camilan sehat yang ringan, seperti buah-buahan atau yogurt rendah lemak.
  • Berikan Waktu untuk Aktivitas Fisik
    Pastikan anak memiliki waktu untuk bergerak atau bermain aktif sebelum makan malam. Aktivitas fisik akan membantu mempercepat proses pencernaan dan mengatur metabolisme tubuh.


Sebagai orang tua, penting untuk memperhatikan waktu makan dan jenis makanan yang diberikan kepada anak, serta memastikan anak memiliki waktu yang cukup untuk tidur dan beristirahat.


Referensi:

  • Lipka, Seth MD; Kumar, Ambuj MD, MPH; Richter, Joel E. MD, FACP, MACG. PPI Trial for Eosinophilic Esophagitis Chaos in the Community. Journal of Clinical Gastroenterology 52(7):p 590-595, August 2018.
  • Mingxia Zhao, Houzhen Tuo, Shuhui Wang, Lin Zhao. The Effects of Dietary Nutrition on Sleep and Sleep Disorders. Mediators Inflamm. 2020 Jun 25;2020:3142874.
  • J Hay, K Wittmeier, A MacIntosh, B Wicklow, T Duhamel, E Sellers, H Dean, E Ready, L Berard, D Kriellaars, G X Shen, P Gardiner & J McGavock. Physical activity intensity and type 2 diabetes risk in overweight youth: a randomized trial. International Journal of Obesity volume 40, pages 607–614 (2016).