Bayiku jarang Menangis, Apakah Normal?
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Menangis, Tumbuh Kembang
Menangis merupakan satu-satunya cara komunikasi yang dikuasai oleh bayi untuk berkomunikasi. Namun, ada kalanya ditemui kondisi di mana bayi yang jarang menangis. Hal ini mungkin akan membuat MomDad khawatir dan bertanya-tanya, apakah ini normal?
Bayi menangis dan rewel rata-rata hampir 3 jam sehari, bahkan ada beberapa bayi yang bisa menangis lebih lama dari ini. kebanyakan bayi akan menangis dan rewel pada sore dan malam hari, meskipun setiap hari mungkin akan sedikit berbeda.
Nah, bayi akan menangis apabila dirinya merasa lapar, tidak nyaman, sakit, mengantuk, popoknya basah, haus, takut, maupun lelah. Kadang mereka juga refleks menangis jika mengetahui MomDad akan meninggalkan mereka.
Kemudian puncak dari bayi menangis biasanya sekitar usia 6-8 minggu. Seiring bertambahnya usia bayi, mereka akan menghabiskan lebih sedikit waktu atau berkurang untuk menangis dan MomDad bisa lebih mudah memahami apa yang dibutuhkannya jika mereka menangis.
Bayi menangis merupakan perilaku normal yang bisa terjadi setiap hari, setidaknya untuk beberapa bulan pertama. Beberapa bayi mungkin akan jarang menangis di dalam 2 minggu pertama kehidupannya. Hal ini dikarenakan bayi masih banyak menghabiskan waktu untuk tidur dan juga masih beradaptasi dengan dunia.
Namun, mereka akan mulai menangis lebih sering ketika sudah menjadi lebih terjaga dan waspada untuk memberitahu MomDad apa yang mereka butuhkan. Akan tetapi, ketika bayi menginjak usia 8 hingga 9 minggu, tangisan mereka sudah akan berkurang atau jarang menangis. Jadi, jika bayi jarang menangis adalah hal yang normal juga ya MomDad.
Nah, karena bayi yang baru lahir belum dapat berbicara, menangis merupakan cara satu-satunya bagi mereka untuk berkomunikasi. Namun, ada pendapat yang menyatakan bahwa menangis memiliki hubungan dengan ‘emosi’ bayi, misalnya bayi yang jarang menangis artinya lebih kalem dan sabar, ada pula bayi yang lebih intens dalam mengemukakan keinginan mereka. Sayangnya, hal itu masih belum terbukti.
Berikut ini ada beberapa hal yang menyebabkan bayi jarang menangis, yaitu:
- Bayi yang masih sangat muda atau baru lahir, belum terlalu banyak bangun maupun sadar terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga jarang menangis.
- Kebutuhan bayi sudah cukup terpenuhi, seperti menyusui. Jadi tidak ada masalah jika mereka tidak banyak menangis.
- Bayi merasa nyaman.
Walaupun menangis menjadi satu-satunya cara untuk berkomunikasi, namun ada juga ‘bahasa’ bayi untuk memberi tanda jika ia membutuhkan sesuatu, seperti:
- Bayi yang mengantuk akan mengucek mata.
- Bayi baru lahir yang lapar akan menunjukkan refleks rooting sambil membuka mulutnya.
- Bayi yang lelah dan mendapat stimulasi berlebih akan menjauhkan kepala dan badan dari sumber stimulasi.
Jadi, seiring dengan bertambah besarnya usia bayi, MomDad akan lebih mudah mengartikan gestur dan juga tangisannya. Tapi, jika bayi jarang menangis dan menunjukkan gejala lain yang mencurigakan, sebaiknya MomDad segera bawa ke dokter anak ya untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Referensi:
- Raising Children Network (2022.). Newborn behaviour. Diakses dari https://raisingchildren.net.au/newborns/behaviour/understanding-behaviour/newborn-behaviour
- NCT. (n.d.). How much crying is normal for a baby? Diakses dari https://www.nct.org.uk/baby-toddler/crying/how-much-crying-normal-for-baby