
Aneka Resep Bubur MPASI 6-8 Bulan untuk BB Booster
30 Mei 2022
Author: Tim PrimaKu / dr. Dini Mirasanti, Sp.A
9 Jun 2025
Topik: Stunting, Gagal Tumbuh, BB Anak
Pertumbuhan anak merupakan indikator penting dalam menentukan status kesehatan dan nutrisi mereka. Namun, dua istilah yang kerap menimbulkan kebingungan di kalangan orang tua adalah stunting dan gagal tumbuh (faltering growth). Keduanya sama-sama berhubungan dengan gangguan pertumbuhan, tetapi memiliki perbedaan mendasar dalam penyebab, waktu terjadinya, dan dampaknya terhadap tumbuh kembang anak. Memahami perbedaan ini sangat penting, terutama bagi orang tua bayi baru lahir, agar intervensi bisa dilakukan sejak dini dan sesuai kebutuhan.
Perbedaan Stunting dan Gagal Tumbuh
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang bersifat kronik akibat kekurangan gizi dalam waktu lama, biasanya mulai terjadi sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun (periode 1000 hari pertama kehidupan). Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya menurut kurva pertumbuhan WHO. Lebih dari sekadar pendek, stunting berdampak jangka panjang pada perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas anak di masa depan. Penyebabnya bisa berupa asupan nutrisi yang tidak memadai, infeksi berulang, serta stimulasi psikososial yang buruk.
Di sisi lain, gagal tumbuh atau faltering growth merupakan istilah yang menggambarkan penurunan atau perlambatan kecepatan pertumbuhan berat badan anak dalam waktu tertentu. Kondisi ini sering kali muncul lebih dini, bahkan bisa terdeteksi pada masa bayi. Faltering growth bisa bersifat akut dan menjadi sinyal adanya masalah gizi, penyakit, atau kesalahan dalam pola pemberian makan. Perbedaannya yang paling menonjol dibanding stunting adalah bahwa faltering growth cenderung lebih mudah dipulihkan jika ditangani dengan tepat dan cepat.
Studi dari American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa penting untuk membedakan faltering growth sebagai kondisi akut yang memerlukan penilaian menyeluruh, termasuk riwayat pemberian makan dan pemeriksaan medis. Sementara itu, UNICEF menekankan bahwa stunting lebih kompleks karena berkaitan dengan kemiskinan, kurangnya akses pada pelayanan kesehatan, dan sanitasi yang buruk, sehingga pencegahannya membutuhkan pendekatan yang holistik.
Mengapa Orang Tua Perlu Tahu sejak Dini?
Deteksi dan intervensi dini terhadap faltering growth dapat mencegah terjadinya stunting di kemudian hari. Oleh karena itu, orang tua bayi perlu memantau pertumbuhan anak secara berkala melalui pengukuran berat badan dan panjang badan sesuai standar WHO, serta berkonsultasi rutin dengan tenaga kesehatan. Edukasi mengenai pola makan yang tepat, stimulasi perkembangan, dan kebersihan lingkungan juga sangat krusial untuk mendukung pertumbuhan optimal bayi.
Dengan memahami perbedaan antara stunting dan gagal tumbuh, orang tua bisa lebih sigap dalam mengidentifikasi masalah dan memberikan dukungan yang dibutuhkan anak. Ingat, tumbuh kembang anak tidak bisa ditunda, dan setiap hari dalam kehidupan awalnya adalah investasi untuk masa depan yang lebih sehat.
Referensi:
30 Mei 2022
31 Mei 2022
1 Jun 2022
14 Jun 2022