BB di Bawah Normal, Bisa Jadi Tanda Malnutrisi! Ini Kata DSA!
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: BB Anak, BB Turun, BB Normal, BB Kurang, Berat Badan, Malnutrisi
Selama bulan pertama, sebagian besar bayi baru lahir mengalami kenaikan berat badan sekitar 1 ons (30 gram) per hari. Bayi umumnya juga tumbuh dalam tinggi badan sekitar 1 hingga 1½ inci (2,54 hingga 3,81 sentimeter) dalam bulan pertama. Banyak bayi mengalami periode pertumbuhan cepat ketika mereka berusia 7 hingga 10 hari, serta pada usia 3 dan 6 minggu. Bayi yang berat badannya kurang atau di bawah normal, kerap dikaitkan dengan malnutrisi. Apakah benar demikian? Simak penjelasan DSA, yuk!
Penyebab BB Anak di Bawah Normal
Kriteria berat badan normal pada anak menggunakan acuan kurva BB menurut usia dan jenis kelamin kurva WHO, yakni berat badan yang ada di -2SD hingga + 1 SD. Berat badan dibawah range normal memerlukan evaluasi lebih lanjut terkait kecukupan energi yang didapatkan.
Terdapat 3 penyebab umum yang membuat berat badan anak susah naik, yaitu:
- Kurangnya asupan nutrisi, di antaranya:
- Praktik pemberian makan yang tidak tepat (inappropriate feeding practice)
- Manajemen laktasi yang tidak tepat, pemberian/pengenceran formula yang tidak tepat
- Malnutrisi kronis, misalnya karena masalah ekonomi dan kesulitan menyediakan makanan bergizi dalam jumlah yang cukup
- Penyakit refluks gastroesofagus
- Masalah mekanik saat makan, misalnya bibir/ langit-langit sumbing
- Masalah oromotor yang mengakibatkan gangguan saat mengunyah/mengolah makanan di dalam mulut
2. Meningkatnya kebutuhan tubuh, di antaranya:
- Infeksi berulang atau infeksi kronis
- Penyakit jantung bawaan
- Keganasan (kanker)
- Penyakit tiroid
3. Gangguan penyerapan makanan, di antaranya:
- Alergi makanan, contohnya alergi susu sapi atau alergi telur
- Penyakit metabolisme bawaan (inborn error of metabolism)
- Atresia bilier, yang mengakibatkan gangguan penyerapan lemak
- Malabsorpsi atau gangguan penyerapan
Sebaiknya lakukan pengukuran berkala untuk mendeteksi dini jika BB anak tidak naik, segera berkonsultasi dengan dokter terkait penyebab agar dapat ditangani dengan optimal.
Parameter BB Anak, Kapan Orang Tua Harus Khawatir?
Berat badan adalah indikator paling sensitif untuk menilai kondisi nutrisi saat ini. Berat badan menjadi parameter pertumbuhan yang paling cepat berubah ketika seorang anak mengalami malnutrisi akut.
Pada situasi seperti ini, yang biasanya diperhatikan adalah kurva berat badan menurut usia. Jika berat badan anak menurut usia berada di bawah -2 SD, berat badan menurut panjang badan tergolong gizi kurang, atau jika kecepatan kenaikan berat badan di bawah persentil 15 pada tabel weight increment WHO dan tren terus menurun, MomDad perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan penyebab kenaikan berat badan yang kurang optimal agar tidak berlanjut menjadi stunting.
Cegah Malnutrisi dengan Panduan Nutrisi Sehat
Memberikan makanan sehat kepada anak adalah salah satu cara penting bagi orang tua untuk memastikan pertumbuhan yang optimal. Pada bayi di bawah 6 bulan, ASI eksklusif adalah sumber nutrisi terbaik. Namun, jika kenaikan berat badan tidak optimal dengan ASI saja, dokter mungkin menyarankan untuk memulai MPASI dini. Setelah bayi mulai mengonsumsi MPASI, pastikan asupan karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral tercukupi melalui makanan yang bervariasi. Misalnya, protein hewani dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti daging sapi, ikan, unggas, telur, dan makanan laut. Kebutuhan protein, karbohidrat, dan lemak pun bervariasi sesuai usia anak. Pada usia 6-8 bulan, protein hewani disarankan sebanyak 35-50 gram per hari, usia 9-12 bulan sebanyak 55-70 gram per hari, dan pada usia di atas 1 tahun sekitar 80-100 gram per hari.
Agar anak lebih tertarik pada makanan sehat yang dapat mendukung kenaikan berat badan, ada beberapa tips praktis yang bisa MomDad lakukan:
- Terapkan feeding rules atau aturan makan yang konsisten
- Sajikan makanan dalam porsi kecil agar lebih mudah diterima oleh anak
- Paparkan anak terhadap makanan baru sebanyak 10-15 kali sebelum mengatakan anak tidak menyukai makanan tertentu
- Tawarkan makanan baru bersama dengan makanan yang sudah mau ia terima
- Berikan contoh yang baik dengan mengonsumsi variasi makanan
Memastikan pertumbuhan optimal anak memerlukan perhatian pada BB dan asupan nutrisi. Jika BB bayi di bawah normal, ini bisa menjadi tanda malnutrisi yang perlu diatasi. Orang tua disarankan untuk melakukan pengukuran berkala dan berkonsultasi dengan dokter jika BB tidak meningkat. Selain itu, memberikan makanan sehat yang bervariasi dan menerapkan tips praktis untuk meningkatkan minat anak pada makanan adalah langkah penting dalam mendukung kesehatan dan pertumbuhan mereka. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membantu anak mencapai berat badan ideal dan menghindari risiko malnutrisi dan risiko stunting.
Referensi:
- Nemours KidsHealth. 2018. Your Newborn's Growth
https://kidshealth.org/en/parents/about.html
- Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Indonesia. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Hand, Foot, and Mouth Disease). 2016.