Meta PixelBerisiko Speech Delay, Kapan Baby Talk Harus Dihentikan?<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Berisiko Speech Delay, Kapan Baby Talk Harus Dihentikan?

Author: Tim PrimaKu / dr. Dini Mirasanti, Sp.A

15 Mei 2025

Topik: Speech Delay, Baby Talk, infant-directed speech

Berkomunikasi dengan bayi menggunakan "baby talk" atau infant-directed speech adalah hal yang umum dilakukan oleh orang tua. Nada suara yang tinggi, intonasi yang berlebihan, dan pengucapan kata yang disederhanakan sering kali digunakan untuk menarik perhatian bayi dan membangun ikatan emosional. Namun, seiring pertumbuhan anak, muncul pertanyaan: apakah penggunaan baby talk yang berlebihan dapat menghambat perkembangan bahasa anak? Kapan sebaiknya orang tua mulai beralih ke cara berbicara yang lebih dewasa untuk mendukung perkembangan bahasa anak secara optimal?


Manfaat Baby Talk pada Tahap Awal

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan baby talk pada bayi memiliki manfaat dalam merangsang perkembangan bahasa awal. Nada suara yang tinggi dan intonasi yang berlebihan dapat membantu bayi mengenali pola bahasa dan memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. 

Risiko Penggunaan Baby Talk yang Berkepanjangan

Meskipun baby talk bermanfaat pada tahap awal, penggunaan yang berkepanjangan dapat menimbulkan risiko keterlambatan bicara (speech delay). Anak yang terus-menerus terpapar bahasa yang disederhanakan mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan menggunakan kosakata yang lebih kompleks. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif di lingkungan sosial dan pendidikan.

Kapan Sebaiknya Mengurangi Baby Talk?

Para ahli merekomendasikan untuk mulai mengurangi penggunaan baby talk saat anak memasuki usia 12 hingga 18 bulan. Pada usia ini, anak mulai mengembangkan kemampuan bahasa yang lebih kompleks dan membutuhkan stimulasi yang sesuai untuk mendukung perkembangan tersebut. Berbicara dengan anak menggunakan kalimat lengkap dan kosakata yang beragam dapat membantu mereka memahami struktur bahasa yang lebih kompleks dan memperluas perbendaharaan kata mereka. 

Strategi Mendukung Perkembangan Bahasa Anak

Untuk mendukung perkembangan bahasa anak, MomDad bisa terapkan hal berikut:

  • Gunakan kalimat lengkap, alih-alih mengatakan "mimi" untuk susu, gunakan kalimat seperti "Kamu mau minum susu, ya?"
  • Perkenalkan kosakata baru. Gunakan berbagai kata untuk mendeskripsikan objek atau tindakan, misalnya "Lihat, burung itu terbang di langit."
  • Baca buku bersama. Membaca buku cerita bersama anak dapat memperkenalkan mereka pada kosakata dan struktur kalimat yang lebih kompleks.
  • Ajukan pertanyaan terbuka. Dorong anak untuk berbicara dengan mengajukan pertanyaan yang membutuhkan jawaban lebih dari sekadar "ya" atau "tidak".


Baby talk memiliki peran penting dalam tahap awal perkembangan bahasa anak, namun penggunaannya perlu disesuaikan seiring pertumbuhan anak. Mengurangi penggunaan baby talk dan mulai berbicara dengan kalimat lengkap serta kosakata yang beragam dapat membantu anak mengembangkan kemampuan bahasa yang lebih kompleks dan mencegah risiko keterlambatan bicara. Jika orang tua memiliki kekhawatiran mengenai perkembangan bahasa anak, konsultasikan dengan ahli perkembangan anak atau terapis wicara untuk mendapatkan saran dan intervensi yang tepat.


Referensi: