Cara Menghitung Kebutuhan Cairan Anak saat Puasa
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Cairan, Air Putih, Sahur, Puasa
Mendekati bulan Ramadan, MomDad perlu memperhatikan kebutuhan cairan anak saat puasa apabila ia sudah mulai berpuasa. Hal tersebut penting dilakukan agar nantinya anak tidak mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan dan agar MomDad tahu berapa banyak kebutuhan cairan yang diperlukan anak saat sahur dan berbuka. Gimana sih cara menghitung asupan cairan pada anak saat puasa?
Bagaimana cara menghitung kebutuhan cairan anak saat puasa?
Kebutuhan cairan anak dapat dihitung berdasarkan formula berikut ini [1 & 2]:
- 0-10 kg pertama : 100 ml/kg
- 10-20 kg berikutnya : 50 ml/kg
- >20 kg : 25 ml/kg
Sebagai contoh, seorang anak dengan berat badan 15 kg akan memerlukan 10 x 100 ml + 5 x 50 ml yaitu sekitar 1250 ml per hari. Namun perlu diingat bahwa jumlah ini tidak mutlak dan dapat dipengaruhi oleh level aktivitas anak dan kelembaban udara lingkungan. Pastikan untuk minum sekurang-kurangnya satu gelas air putih saat sahur dan buka puasa. Untuk anak, kebutuhan cairan akan bergantung pada berat badannya. Namun rata-rata mungkin membutuhkan 6-7 gelas per hari dengan anggapan bahwa anak mulai diajari berpuasa kira-kira usia 7 tahun dan berat badan yang umum sekitar 20 kg [1].
Kemudian di jam anak boleh minum, MomDad dapat memenuhi kebutuhan hariannya misalnya minum dua gelas air setaip 2 jam sampai waktunya tidur. Susu juga dapat menjadi sumber asupan cairan yang bernutrisi yang dapat diberikan kepada si Kecil.
Apa dampak dehidrasi terhadap kegiatan sehari-hari dan kesehatan anak?
Ketika berpuasa, seorang anak akan rentan terhadap dehidrasi dan hipoglikemia atau kurangnya kadar gula dalam darah. Hal ini sangat tergantung usia dan kemampuan si Kecil untuk mengungkapkan keluhannya. MomDad dapat melihat apabila anak tampak lemas, kencing yang semakin kurang, mata tampak cekung, dan mulut terlihat kering , termasuk jika anak tampak sulit untuk dibangunkan. Kurangnya gula darah dapat ditunjukkan dengan anak yang tampak lemas, sulit dibangunkan saat tidur, dan keluar keringat dingin [2].
Selain itu, dehidrasi dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh secara umum dan spesifik organ. Hal ini akan sangat bergantung pada derajat dehidrasi, mulai dari ringan hingga yang berat atau fatal. Gejala dehidrasi dapat berupa perhatian yang menurun, gangguan termoregulasi, kebingungan, sakit kepala, sulit memusatkan perhatian, lemas, intelektual menurun, kekakuan otot, kulit menjadi berkerut atau kurang elastis, nyeri berkemih, urin menjadi pekat, nyeri dada dan perut, denyut jantung yang cepat, tekanan darah turun, nafas menjadi cepat, gangguan keseimbangan elektrolit dan metabolik, hipokalemia, hypo/hypernatremia, hipoglikemia dan asidosis metabolik hingga gejala berat seperti koma, syok, gagal ginjal, hingga penurunan kesadaran [3].
Itu dia penjelasan mengenai kebutuhan cairan anak saat berpuasa. Agar anak terhindar dari kondisi yang telah disebutkan di atas, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan cairan anak saat sahur dan berbuka, ya.
Sumber foto: Freepik
Referensi:
- Holliday MA, Ray PE, Friedman AL. Fluid therapy for children: facts, fashions and questions. Arch Dis Child. 2007 Jun;92(6):546-50. doi: 10.1136/adc.2006.106377. Epub 2006 Dec 15. PMID: 17175577; PMCID: PMC2066164.
- https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/Choose-Water-for-Healthy-Hydration.aspx
- Pardede SO, Santoso BI, Hardinsyah, Siregar P. Hidrasi sehat. Jakarta: Centra communications; 2019.