Cegah Speech Delay, Ketahui Tahapan Perkembangan Bicara Anak!
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Speech Delay
Speech delay atau terlambat bicara jadi salah satu permasalahan pertumbuhan yang dikhawatirkan orang tua. Anak dengan speech delay umumnya menunjukkan gejala belum bisa mengucapkan kata-kata sederhana (seperti "mama" atau "dada") ,baik jelas atau tidak jelas, pada usia 15 bulan, memahami kata-kata sederhana (seperti "tidak" atau "berhenti") pada usia 18 bulan, atau berbicara dalam kalimat pendek pada usia 3 tahun. Agar speech delay dapat diatasi dengan segera, yuk pahami tahapan perkembangan bicara anak.
Tahapan Perkembangan Bicara Anak
Setelah anak bisa berjalan, tentu tonggak perkembangan yang paling ditunggu adalah saat anak mulai bisa bicara. Kemampuan bicara dan berbahasa tentu sangat penting bagi kehidupan seorang anak, sebab bahasa adalah alat untuk berkomunikasi, sehingga anak dapat menyampaikan maksud, keinginan, dan keluhannya. Apabila terdapat masalah dalam perkembangan bicara, orangtua perlu segera mengkonsultasikan pada dokter agar hasil akhir (prognosis) bicara dan berbahasa anak tetap baik.
Berikut tanda-tanda perkembangan bicara yang sehat pada anak usia 1-3 tahun:
Tips Merangsang Perkembangan Bicara Anak
Anak perlu dipantau tumbuh dan kembangnya setiap bulan selama 1 tahun pertama kehidupannya. Setelah usia 1 tahun, anak tetap perlu pemantauan setiap 3 bulan. Di usia 4 tahun ke atas, anak masih perlu pemantauan tumbuh kembang setiap 6 bulan. MomDad dapat merangsang perkembangan bicara anak dengan cara:
- Anak membutuhkan interaksi dengan sesama manusia untuk belajar berkomunikasi. Dalam 2 tahun pertama kehidupannya, anak cukup belajar bicara dengan orangtua atau pengasuh utamanya di rumah, tidak harus dengan anak seusianya. Hindari interaksi yang bersifat satu arah seperti penggunaan gawai yang berlebihan.
- Verbalkan atau sebutkan setiap hal yang anak pegang atau lakukan. Bahasa reseptif perlu berkembang terlebih dahulu sebelum bahasa ekspresif anak. Dengan melabel setiap hal yang anak pegang atau lakukan, maka lama-lama anak akan memahami nama benda dan kegiatan yang mereka pegang atau lakukan.
- Beri anak instruksi sederhana, seperti ambil, taruh, kasih, minta. Hal ini melatih pula bahasa reseptif anak.
- Upayakan agar anak meminta sesuatu secara verbal, misal Ketika anak meminta bola, minta ia agar mengucapkan “bola” terlebih dahulu sebelum kita mengambilkannya untuk anak. Bila anak terbiasa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa bicara, maka ia akan menganggap tidak perlu bicara untuk memenuhi kebutuhannya.
Jika MomDad merasa si Kecil mengalami keterlambatan perkembangan bicara, konsultasikan segera ke dokter untuk memastikan apakah memang benar anak mengalami keterlambatan bicara. Hindari membandingkan anak dengan anak lain karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda.
Referensi: