Gangguan Oromotor Bikin Anak Picky Eater? Kenali Gejala & Penanganannya!
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: 7-12 bulan, Article, Parenthood, Nutrisi, Lemak, Protein, Tumbuh Kembang
Selama masa pertumbuhannya, anak mungkin akan menghadapi masalah tumbuh kembang. Salah satu masalah pertumbuhan yang umum terjadi adalah gangguan oromotor. Gangguan oromotor bila tidak segera ditindaklanjuti bisa berdampak pada ranah lainnya. Picky eater merupakan dampak dari gangguan oromotor yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak. Apa aja sih gejala serta cara penanganannya?
Gejala Gangguan Oromotor pada Anak
Gangguan oromotor pada anak dapat menyebabkannya menjadi pemilih dalam makanan, Sebab, gangguan ini memengaruhi kemampuan anak dalam mengatur dan mengkoordinasikan gerakan mulut dan otot-otot yang terlibat dalam makan dan mengunyah. Untuk mengetahui apakah si Kecil mengalami gangguan oromotor, MomDad dapat melihat gejala berikut:
- Anak belum bisa makan nasi di usia 2 tahun dan harus selalu makan yang dilembutkan di usia 2 tahun
- Memilih makanan garing seperti kerupuk, atau bila makan sesuatu yang digoreng ia hanya makan bagian keringnya saja
- Tampak tidak mengunyah
- Menolak makanan lengket
- Tidak mampu meniup atau minum dari sedotan
- Memproduksi liur berlebih
- Mengalami kesulitan mengisap maupun menelan
Perbedaan Picky Eater Biasa dan Gangguan Oromotor
Picky eater didefinisikan sebagai anak yang menolak makanan tertentu atau pilih-pilih makan, namun masih mengonsumsi minimal satu macam dari setiap kelompok makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayur atau buah, dan susu. Sedangkan anak dengan gangguan oromotor, mungkin masih mau makan berbagai macam bahan makanan namun lebih memilih makanannya kering atau justru harus berkuah karena ia tidak bisa mengunyah, atau bahkan menolak makanan padat sama sekali karena memiliki masalah mengunyah dan menelan.
MomDad perlu memperhatikan perilaku makan anak yang mungkin terkait dengan gangguan oromotor, yaitu kemampuan anak untuk mengunyah dan menelan makanan, juga kemampuan anak mengisap saat minum susu ataupun minum dengan sedotan, serta penerimaan anak terhadap berbagai tekstur makanan.
Masalah nutrisi atau pertumbuhan anak juga dapat terganggu karena gangguan oromotor yang menyebabkan anak tidak mengunyah sering membuat para ibu mengganti asupan dengan susu atau Oleh karena itu, gangguan oromotor perlu ditangani secara khusus. Setelah gangguan oromotor diatasi, anak dapat diperkenalkan Kembali pada berbagai tekstur makanan untuk melatih otot rongga mulut, lidah, pipi, langit-langit, bibir, dan juga koordinasi gerak di antara otot-otot tersebut.
Referensi: