primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Ini 4 Fase Perawatan Gizi Buruk pada Bayi < 6 Bulan!

Author: Dhia Priyanka

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A

Topik: Gizi Buruk, Stunting

Gizi buruk merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian pada balita, karena kurangnya asupan makanan yang dikonsumsi dan atau adanya penyakit penyerta. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa terdapat 10,2% balita gizi kurang (wasting) dan 3,5% diantaranya gizi buruk (severe wasting). Kondisi ini menunjukkan masalah gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia menurut kriteria WHO masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan kategori ”tinggi”.

Untuk mengoreksi gizi pada bayi < 6 bulan, perlu dilakukan 4 fase perawatan. Apa saja fase yang harus dilewati? Yuk, simak di bawah!

4 Fase Perawatan Gizi Buruk

gizi_buruk_2.jpg

Tatalaksana anak gizi buruk, terdiri dari 4 fase perawatan dan pengobatan. Namun, tidak semua balita gizi buruk akan menjalani 4 fase tersebut. Fase stabilisasi dan transisi untuk balita gizi buruk yang perlu layanan rawat inap, sedangkan fase rehabilitasi dapat dilakukan pada layanan rawat jalan. Bila tidak tersedia layanan rawat jalan, maka fase rehabilitasi hingga balita mencapai kriteria sembuh dapat dilakukan di layanan rawat inap. Empat fase perawatan dan pengobatan gizi buruk pada balita yaitu:

1. Fase Stabilisasi

Fase stabilisasi merupakan fase awal perawatan yang umumnya berlangsung 1-2 hari, tetapi dapat berlanjut sampai satu minggu sesuai kondisi klinis anak. Pemantauan pada fase stabilisasi dilakukan dengan mencatat tanda-tanda vital (denyut nadi, frekuensi pernafasan, suhu badan), tanda-tanda bahaya, derajat edema, asupan formula, frekuensi BAB, konsistensi feses, volume urine dan berat badan.

2. Fase Transisi

Fase transisi adalah masa peralihan dari fase stabilisasi ke fase rehabilitasi dengan tujuan memberi kesempatan tubuh untuk beradaptasi terhadap pemberian energi dan protein yang

semakin meningkat. Pemantauan pada fase transisi sama seperti pada fase stabilisasi.

3. Fase Rehabilitasi

Fase ini dapat diberikan di layanan rawat jalan maupun rawat inap. Fase ini adalah fase

pemberian makanan untuk tumbuh kejar. Pemberian energi sebesar 150-220 kkal/kgBB/hari dalam bentuk F100 atau Ready to use Formula, bertahap ditambah makanan yang sesuai berat badan. Umumnya berlangsung selama 2-4 minggu.

4. Fase Tindak lanjut

Pada fase ini merupakan lanjutan pemberian makanan untuk tumbuh kejar dengan pemberian makanan keluarga dan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT- P).

Penting untuk diingat bahwa penanganan gizi buruk memerlukan pendekatan holistik yang mencakup perawatan medis, nutrisi yang baik, perawatan kesehatan yang komprehensif, dan dukungan emosional untuk bayi dan keluarga. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai untuk si Kecil.

Referensi: Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Layanan Rawat Jalan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2020.


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: