Ini Penyebab Tinggi Badan Anak Tidak Tumbuh dengan Optimal
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Tinggi Badan, TB
Tinggi badan merupakan indikator untuk mengetahui gangguan pertumbuhan fisik. Kenaikan tinggi badan bersifat fluktuatif, yaitu pertambahan tinggi badan saat bayi berlangsung cepat, kemudian melambat dan pesat kembali pada masa remaja. Namun, pertumbuhan tinggi setiap anak tentu berbeda. Beberapa anak mungkin memiliki tinggi badan di atas atau di bawah rata-rata, meski pertumbuhannya terbilang normal. Nah, untuk mengetahui penyebab tinggi badan anak tidak tumbuh dengan optimal, yuk cek faktor-faktor di bawah!
Penyebab Tinggi Badan Anak Tidak Optimal
Anak yang tinggi badannya tidak tumbuh dengan optimal bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Familial short stature, merupakan kondisi anak yang pertambahan TB nya sedikit sehingga terlihat pendek namun merupakan bakat dari kedua orang tuanya.
2. Constitutional delay of growth and pubertal development, yaitu anak yang cenderung pendek dari anak seusianya dan mengalami puber lebih lambat dari anak lain namun memiliki kecepatan tumbuh yang normal. Anak-anak ini cenderung mengalami kejar tumbuh pada saat pubertas dan dapat mencapai tinggi optimal di masa dewasa. Poin nomor 1 dan 2 dianggap sebagai pendek yang ‘normal’.
3. Adanya penyakit yang bersifat sistemik atau mengenai seluruh tubuh, seperti kekurangan gizi berkepanjangan, penyakit saluran cerna, penyakit ginjal, paru, diabetes, atau stress berkepanjangan. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan masalah pertumbuhan.
4. Masalah endokrin (hormon). Pertumbuhan dapat terganggu oleh masalah hormone. Hormon tiroid merupakan salah satu hormone yang penting bagi pertumbuhan tulang. Hormone pertumbuhan dapat mengalami kekurangan jumlah apabila terdapat masalah pada kelenjar hipofisis. Sindrom cushing dapat menyebabkan ganguan pertambahan tinggi namun berkontribusi pada penambahan berat badan yang berlebihan. Pubertas dini juga merupakan masalah hormon yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan anak menjadi pendek di masa dewasa.
5. Pertumbuhan janin terhambat (PJT, IUGR), yaitu pertumbuhan bayi di dalam Rahim lambat sehingga bayi lahir lebih kecil dan pendek dibandingkan normal. Hal ini dapat disebabkan berbagai faktor, mulai dari ibu merokok selama hamil hingga tidak rutin kontrol.
6. Penyakit genetik, seperti sindrom Down, sindrom Turner, dan akondroplasia, juga dapat menimbulkan masalah pertambahan tinggi badan.
Perlu diingat bahwa anak pendek belum tentu stunting. Jika MomDad memiliki kekhawatiran terhadap tinggi badan si kecil, jangan ragu konsultasi pada ahli.
Referensi: Growth Problems in Children. Stanfordchildrens.org